WartaBulukumba - Anpul yangberisi cairan vaksin bisa menjadi titik awal dari siklus menstruasi yang berubah!
Wanita yang divaksinasi Covid mengalami sedikit keterlambatan dalam periode mereka hampir sehari dibandingkan dengan mereka yang tidak divaksinasi. Sebuah penelitian yang didanai pemerintah AS mengatakan pada Kamis, 6 Januari 2022.
Namun dilaporkan jumlah hari perdarahan tidak terpengaruh, menurut penelitian yang dilakukan pada hampir 4000 wanita dan dipublikasikan di Obstetrics & Gynecology.
Baca Juga: Penelitian terbaru: Jamur ajaib ini dapat mengobati kesehatan mental termasuk PTSD
Dilansir WartaBulukumba.com dari Science Alert, Jumat 7 Januari 2022, penulis utama Alison Edelman dari Oregon Health & Science University mengatakan kepada AFP bahwa efeknya kecil dan diperkirakan bersifat sementara, sebuah temuan yang "sangat meyakinkan" serta memvalidasi mereka yang mengalami perubahan.
Studi ini juga dapat membantu melawan misinformasi anti-vaksin tentang topik tersebut, yang merajalela di media sosial.
Sedikit peningkatan panjang siklus menstruasi tidak signifikan secara klinis. Setiap perubahan kurang dari delapan hari diklasifikasikan sebagai normal oleh Federasi Internasional Ginekologi dan Obstetri.
Baca Juga: Benarkah matematika adalah bagian dasar alam semesta yang bukan diciptakan manusia?
Para peneliti menganalisa data anonim dari aplikasi pelacakan kesuburan pada wanita berusia 18 hingga 45 tahun yang tidak memakai kontrasepsi hormonal.