WartaBulukumba - Alien dan UFO yang menjadi salah satu ruang bincang terhangat dalam ruang santifik di Bumi harus bertautan dengan sistem perhitungan ini.
Astronom Amerika Serikat Carl Sagan pernah mempopulerkan statement bahwa "sungguh mubazir alam semesta jika di antara 1 milyar bintang hanya satu planet yang memilik peradaban."
Bintang-bintang berkilauan dan jumlahnya milyaran. Lalu galaksi spiral dalam citra yang ditangkap teleskop luar angkasa Hubble baru-baru ini kian menantang saintifik.
Dari ruang sains matematika, dikenal "Persamaan Drake" yang disibak oleh astronom pada tahun 1961. Mereka menghitung jumlah peradaban di galaksi kita yang dapat mengirimkan atau menerima pesan antarbintang melalui gelombang radio.
Itu bergantung pada perkalian sejumlah faktor, yang masing-masing mengkuantifikasi beberapa aspek pengetahuan kita tentang galaksi, planet, kehidupan, dan kecerdasan kita.
Dikutip dari laman Scientificamerican, faktor-faktor ini meliputi fraksi bintang dengan planet ekstrasurya; jumlah planet yang dapat dihuni dalam sistem ekstrasurya; fraksi planet layak huni yang hidup muncul; dan seterusnya.
“Pada saat Drake menulis persamaan, hampir semua faktor tersebut bisa menjadi faktor yang membuat kehidupan menjadi sangat langka,” kata Ed Turner, astrofisikawan di Universitas Princeton.