Gerhana bulan parsial terlama pada 19 November 2021 dapat disaksikan di beberapa wilayah Indonesia

- 18 November 2021, 07:00 WIB
Pada 19 November 2021, gerhana bulan sebagian dapat disaksikan di sebagian wilayah Indonesia.
Pada 19 November 2021, gerhana bulan sebagian dapat disaksikan di sebagian wilayah Indonesia. /Time and Date/

WartaBulukumba - Inilah gerhana bula sebagian yang akan menjadi gerhana bulan parsial terpanjang sejak abad ke-15!

Pada Jumat 19 November 2021 besok permukaan Bulan akan tertutupi 97,85 persen umbra Bumi. Durasi gerhana bisa selama 3 jam 28 menit.

Fenomena alam ini bisa disaksikan di beberapa wilayah di Indonesia.

Baca Juga: Sampah luar angkasa meruah akibat uji senjata, AS 'semprot' Rusia

Mengutip laman Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), pada gerhana sebagian kali ini, 

Gerhana bulan diawali dengan fase awal penumbra yang terjadi pada pukul 13.00.20 WIB. Tidak ada wilayah Indonesia yang bisa menyaksikan fase awal ini karena Bulan masih di bawah ufuk dan belum terbit.

Fase gerhana selanjutnya adalah awal sebagian yang terjadi pada 14.18.21 WIB. Seluruh Indonesia tidak dapat menyaksikan fase awal sebagian arena Bulan masih di bawah ufuk.

Baca Juga: Merinding! Time Traveler dari tahun 2714 ungkap serangan Alien dan ditemukannya Kota Atlantis!

Puncak gerhana Bulan sebagian terjadi pada 16.02.53 WIB. Wilayah yang dapat menyaksikan fase puncak antara lain Provinsi Papua Barat - kecuali Kepulauan Raja Ampat, lalu bisa juga diamati di provinsi Papua, sebagian provinsi Maluku.

Fase akhir sebagian terjadi pada pukul 17.47.23 WIB. Wilayah yang dapat menyaksikan fase ini antara lain Pulau Papua, Kepulauan Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Pulau Madura dan Jawa (kecuali Provinsi Banten, DKI Jakarta, Kota/Kab Bekasi, Kota Depok. Kota Bogor, Kota/Kab Sukabumi, Kab Cianjur, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab Bandung Barat).

Selain itu, fase akhir sebagian juga bisa dilihat di sebagian provinsi Kepulauan Riau (keciali Natuna dan Anambas). Fase sebagian akhir juga bisa disaksikan di Provinsi Bangka Belitung (kecuali Kabupaten Bangka Barat). Fase akhir sebagian bisa diamati dari arah timur laut.

Baca Juga: Alor UFO Incident 1959, salah satu peristiwa sejarah kemunculan Alien di Indonesia

Selanjutnya, fase akhir penumbra terjadi pada pukul 19.05.28 WIB. Seluruh Indonesia dapat menyaksikan fase akhir penumbra.

Mengutip laman timeanddate.com, gerhana bulan parsial ini yang gerhana bulan terakhir tahun 2021, terlihat dari Amerika Utara dan Selatan, Australia, dan sebagian Eropa dan Asia.

Dikutip dari laman Earth Sky, November 2021 gerhana bulan parsial lebih panjang daripada banyak jumlah gerhana bulan. Misalnya, durasi keseluruhan gerhana total 26 Mei 2021 adalah 18.127 detik, kurang lebih satu jam.

Baca Juga: Nazi Jerman memiliki teknologi piring terbang UFO dan mendarat di bulan tahun 1942?

Mengapa gerhana November 2021 begitu lama? Titik maksimum gerhana terjadi sekitar 41 jam sebelum bulan mencapai puncaknya, titik terjauhnya dari Bumi untuk bulan ini.

Semakin jauh bulan, semakin lambat ia bergerak di sepanjang orbitnya. Sebuah bulan di apogee hanya membutuhkan waktu lebih lama untuk melewati bayangan bumi.

Sebaliknya, gerhana maksimum pada Mei 2021 terjadi sekitar 9 jam setelah perigee , titik terdekat bulan dengan Bumi untuk bulan tersebut. Cara lain untuk mengatakan ini adalah bahwa gerhana bulan November melibatkan micromoon. Sementara itu, gerhana Mei menampilkan supermoon .

Baca Juga: Jeff Bezos bicara tentang Alien dan 'rumah baru' di luar angkasa bagi manusia Planet Bumi

Fenomena yang membuat pancaran langit yang semula biru berubah disebut sebagai hamburan Rayleigh atau hamburan preferensial dari panjang gelombang cahaya tertentu dari partikel yang sangat kecil.

Ini sekitar sepersepuluh panjang gelombang cahaya atau lebih kecil. 

Pada siang hari, gelombang cahaya matahari yang terdiri dari warna yang sesuai dengan panjang gelombang masing-masing.

Baca Juga: Alien abduction, kisah penculikan oleh UFO yang tercatat dalam sejarah

Gelombang cahaya ini disaring melalui atmosfer, di mana molekul gas nitrogen dan oksigen kecil membiarkan panjang gelombang yang lebih panjang seperti merah, oranye, dan kuning, melewati langsung ke tanah. 

Namun, panjang gelombang yang lebih pendek,  seperti violet dan biru, diserap dan kemudian tersebar ke segala arah. Ini memberikan lebih banyak kesempatan untuk terlihat di mata kita.

Itulah Bagaimana fenomena hamburan cahaya yang sama membuat bulan terlihat. Selama gerhana bulan total, matahari, Bumi, dan bulan berada pada satu garis.

Ketika Bumi berada tepat di depan matahari, Bumi menghalangi sinar matahari menerangi bulan. Pada saat itu, kita di Bumi bisa melihat cincin cahaya di sekitar bulan.

Meskipun planet Bumi jauh lebih besar dari matahari, cahaya bintang pun membelok di sekitar tepi Bumi dan cahaya ini akan dipantulkan ke Bulan.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah