Mata rantai misteri alien, UFO, Atlantis dan Situs Gunung Padang: Albert Einstein pernah ungkap sesuatu!

15 September 2023, 17:36 WIB
Ilustrasi pesawat alien - Mata rantai misteri alien, UFO, Atlantis dan Situs Gunung Padang: Albert Einstein pernah ungkap sesuatu! /Pixabay/Willgard Krause

WartaBulukumba.Com - Adakah sebuah mata rantai yang membuat misteri berkelindan antara alien, UFO, Atlantis hingga Situs Gunung Padang? Satu hal yang kerap menuai kontroversi ilmiah adalah bahwa makhluk luar angkasa yang disebut sebagai entitas asing oleh saintis, ternyata memang sudah lama ada dalam manuskrip kuno dan artefak lainnya.

 

Pusaran misteri alien bahkan kian dahsyat baru-baru ini ketika dua 'mumi alien' dipamerkan dan dibahas dalam Sidang Kongres Meksiko yang menghadirkan para politisi, jurnalis dan ilmuwan.

Tapi tahukah Anda? Dalam suatu wawancara, Albert Einstein pernah mengungkapkan keyakinannya mengenai Unidentified Flying Object (UFO).

Baca Juga: Kisah Albert Einstein, pesawat UFO dan mayat alien di Insiden Roswell 1947

Baca Juga: Albert Einstein pernah diajak melihat langsung UFO yang jatuh di Roswell dan Alien yang ditahan militer AS?

Bahkan lebih jauh, Albert Einstein juga mengemukakan dugaannya bahwa pesawat-pesawat tersebut dikendalikan oleh manusia yang berasal dari planet lain. Dan itu berarti alien.

Pendapat Albert Einstein diterangkan dalam buku ‘Timeless Earth’ karya Peter Kolosimo.

Pada halaman 194 tercantum “Einstein, for instance, believed in a plurality of inhabited worlds, and is said to have maintained that the navigators of “flying saucers” are human beings who left earth 20,000 years ago and return to see how their descendants are getting on.” (Einstein, misalnya, percaya pada keberadaan berbagai dunia yang dihuni, dan dikatakan bahwa ia meyakini bahwa para pengemudi "piring terbang" adalah manusia yang meninggalkan Bumi 20.000 tahun yang lalu dan kembali untuk melihat bagaimana keturunan mereka menjalani kehidupan.)

Menurut Albert Einstein, ia berpendapat bahwa alien ini adalah keturunan dari manusia yang pernah tinggal di Bumi sekitar 20.000 tahun yang lalu, seperti yang disebutkan dalam buku "Makhluk-Makhluk yang Turun dari Langit" oleh Anis Mansour dan "Timeless Earth" oleh Peter Kolosimo.

Baca Juga: Misteri di balik koin kuno alien di Prancis: Bukti kedatangan UFO di masa lalu?

Baca Juga: Pakar UFO ungkap teknologi alien 'Star Trek' sudah lama dikembangkan oleh Pemerintah AS

Teknologi Bani Adam Generasi Awal

Pendapat Albert Einstein ini senapas dengan pandangan Nazwar Syamsu dalam serial bukunya "Tauhid dan Logika." Nazwar Syamsu meyakini bahwa sebelum Bencana Banjir Besar diZaman Nabi Nuh, sekitar 13.000 tahun yang lalu, Bani Adam telah mencapai tingkat kemajuan ilmu pengetahuan yang tinggi dan telah mengembangkan teknologi penerbangan antar planet.

Jika kita merujuk pada kompilasi pandangan Albert Einstein dan Nazwar Syamsu, terdapat kemungkinan besar bahwa sekitar 20.000 tahun yang lalu, manusia telah melakukan eksplorasi ke planet lain dan bahkan melakukan migrasi besar-besaran, yang kemudian membentuk komunitas yang dikenal dalam dunia ufologi sebagai Ras Lyran.

Baca Juga: Pakar UFO Dr. Steven Greer ungkap lokasi teknologi 'Star Trek' berada di gurun California

Legenda mengenai Ras Lyran menceritakan bahwa mereka berasal dari dua peradaban besar, yaitu Dinasti Rama di India dan Bangsa Lemuria di wilayah timur Nusantara. Bangsa Lemuria disebut telah bermigrasi keluar Bumi untuk menghindari konflik.

Kemungkinan migrasi Bangsa Lemuria ini dianggap sebagai awal mula dari Ras Lyran yang saat ini berada dalam Constellation of Lyra, sekitar 2.300 tahun cahaya dari Bumi.

Atlantis dan Lemurian adalah Peradaban Alien?

Dalam sebuah review buku "Atlantis, Alien Visitation, and Genetic Manipulation" karya Michael Tsarion, yang ditulis K.A Parwati di majalah Info UFO edisi 14 2008, Atlantis dan Lemuria adalah dua peradaban tinggi alien yang menempati planet-planet di alam semesta ini, salah satunya di Bumi.

Baca Juga: Misteri di balik koin kuno alien di Prancis: Bukti kedatangan UFO di masa lalu?

Mereka hidup dengan damai tanpa konflik berarti dalam suatu kelompok federasi galaksi yang berasal dari berbagai penjuru alam semesta. Menjelajah tempat-tempat yang belum terjamah planet-planet dengan segala kehidupan uniknya. Mereka mengadakan survei dan penelitian tanpa mengganggu proses evolusi alami yang terjadi di tempat yang mereka datangi.

Lemurian adalah wilayah utama tempat makhluk-makhluk bumi tinggal yang lokasinya diperkirakan di Oceania atau wilayah timur bumi antara Jepang sampai bagian Pasifik Amerika.

Di sini para alien peneliti dengan leluasa mengadakan penelitian, survei, bahkan interaksi dengan penghuni yang ada termasuk manusia bumi yang adalah caretaker asli planet Bumi yang saat itu peradabannya sudah cukup tinggi. Interaksi ini lebih bersifat tertutup dan diam-diam, tanpa mencampuri aspek-aspek kehidupan manusia. Alien-alien ini terdiri dari jenis humanoid, yakni manusia namun bukan dari Planet Bumi.

Baca Juga: Alien ras Lyran, pengendara UFO yang paling dekat dengan gen manusia?

Dalam prolog buku "Atlantis, Alien Visitation, and Genetic Manipulation", Michael Tsarion mengungkapkan bahwa buku ini bersumber dari penelitian selama 30 tahun. Diramu dari pelbagai sumber yang sangat beragam.

Dia merambah sejarah dari manuskrip kuno. Dia bergerak pada transkrip-transkrip kuno keagamaan maupun sekuler. Secara general, kita bisa mengkategorikan Michael Tsarion sebagai seorang ‘New-Ager’ dan penganut Astro-theologi. Dia bahkan memberikan layanan pendidikan untuk anak-anak indigo. Dan kalau masuk ke website-nya, akan terlihat bahwa latar belakangnya sangat kental dengan budaya Gaelic dan Celtic atau Irish.

Tsarion memang tidak menceritakan asal usul perkembangan alien Atlantis secara kronologis dan detail. Inti bukunya berupa uraian terhadap gejala-gejala sosial yang dikategorikan ’evil’. Dan asal usul kejahatan pada manusia ditelusuri oleh Tsarion sampai pada akarnya, yaitu pada peradaban Atlantis.

Baca Juga: Inilah sejumlah spesies alien 'awak UFO' yang diduga pernah mengunjungi Planet Bumi

Alien Atlantis

Kronologisnya menurut Tsarion adalah sebagai berikut. Makhluk alien Reptilians adalah yang paling ‘supreme’ dan pertama kali menciptakan koloni di Bumi yakni Atlantis.

Lalu mereka menciptakan ‘Hybrids’, yang oleh Tsarion disebut sebagai ‘Sons of Serpents’. Sebenarnya para reptiod ini ingin menciptakan ‘ras budak’, namun karena ‘Sons of Serpent’ diciptakan ‘menurut gambaran sang pencipta’, tingkat inteligensia mereka setara. Pada akhirnya timbul perbedaan ideologi dan masing-masing ras hidup terpisah.

Untuk kedua kalinya, Alien Reptoid kembali menciptakan hybrid untuk dijadikan budak. Belajar dari pengalaman, tingkat inteligensia ‘hybrid’ kali ini tidak disetarakan dengan ‘sang pencipta’. Hybrid yang ke dua ini disebut sebagai ras ‘Adamic’. Ras Lemurian tidak setuju dengan kebijakan Atlantean yang menjadikan ras Adamic sebagai budak. Maka mereka mengajak ras Adamic untuk ‘memakan buah pengetahuan’, agar menjadi ‘sama dengan sang pencipta’.

Baca Juga: Perempuan ini mengaku diculik Alien dan sel telurnya diambil

Dalam hal ini, ditingkatkan kesadarannya melalui injeksi cairan kimia, sehingga ras Adamic menjadi ‘telanjang’! Kejadian ini memicu perang terbuka antara Atlantis dan Lemurian yang menyebabkan bencana alam maha dashyat dan juga hancurnya kedua bangsa tersebut. Mereka yang tersisa yakni Atlantean, Lemurian, dan Neo Adamic membangun kebudayaan yang sekarang kita kenal. 

Atlantean Reptoid dan Lemurian Hybrids kemudian berlomba-lomba membangun kembali peradaban yang hancur akibat perang yang maha dahsyat tersebut. Agenda mereka masih tidak berubah; Reptoid ingin tetap menjadikan ras Adamic sebagai budaknya. Namun, Lemurians sebagai Hybrids mempunyai rasa keterikatan dengan ras Adamic yang juga adalah hybrids. Sehingga Lemurians lebih cenderung membantu manusia untuk meningkatkan kesadarannya.

Pada awal peradaban, mereka dikenal sebagai ‘dewa-dewa’ yang mengajarkan nenek moyang manusia ilmu pengetahuan, seni, literatur dan sebagainya. Di era inilah ada dugaan sebagai masa pembangunan piramida dan tempat-tempat penampungan energi di berbagai tempat di Planet Bumi, termasuk di lokasi yang kita kenal dewasa ini sebagai Situs Gunung Padang.

Seiring berjalannya waktu, banyak ras alien pendatang baru yang mencampuri peradaban di Planet Bumi, yang masing-masing ras mempunyai agendanya masing-masing. Namun benarkah semua itu? Hanya waktu dan hasil penelitian sains paripurna yang bisa menjawab.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler