Cara buktikan objek yang ditembak jatuh militer AS berasal dari luar Bumi! Simak uraian pakar UFO Indonesia

15 Februari 2023, 18:55 WIB
Ilustrasi UFO berbentuk silinder /Pixabay/Mike Lacoste

WartaBulukumba - Jika sebuah 'benda terbang tak dikenal' tidak atau belum bisa diidentifikasi maka objek apapun itu masih masuk kategori Unidentified Flying Object (UFO) dan label itu masih berlaku pada 3 objek misterius yang dijatuhkan militer AS. Alien, ekstraterestrial dan semacamnya? Penjelasan seorang pakar UFO Indonesia berikut ini merupakan referensi yang sangat penting.

Kasus itu sedang dalam penyelidikan pihak AS. Meski begitu, ciri-ciri objek misterius tersebut sebenarnya sudah dapat dianalisis berdasarkan narasi yang dipublikasikan pihak Gedung Putih AS, jika merujuk pada ciri-ciri fisik objek tersebut yang tersibak dalam sebuah konferensi pers pada Senin, 13 Februari 2023. 

Seorang ufolog atau pakar UFO di Indonesia, Anugerah Sentot Sudono, membentangkan sebuah analisis mendalam terhadap kasus 3 'objek misterius' itu yang sedang meramaikan pemberitaan media massa internasional sepekan terakhir.

Baca Juga: Bukan sekadar fenomena awan seperti di Turki, ratusan penampakan UFO dalam data ODNI adalah pesawat alien?

Baca Juga: Viral benda bercahaya melintasi Gunung Merapi, pakar UFO: 'Tidak memperlihatkan five observables'

"Ada dua hal yang sangat menarik," tutur ufolog yang akrab disapa Nugi ini kepada WartaBulukumba.com dalam wawancara online pada Rabu, 15 Februari 2023.

Wakil Ketua komunitas BETA UFO Indonesia ini mengulik satu persatu kasus itu, menghamparkan penjelasan saintifik secara sistematis dan mendalam sebagai seorang ufologist, sebagai berikut.

Kasus Pertama

Peristiwa ditembak jatuhnya objek berbentuk silinder berwarna metalik keabu-abuan di Alaska, AS.

Baca Juga: Kantor ODNI AS merilis laporan UFO terbesar dan lebih rinci! Kian mengerucut bukti pesawat alien?

Pada hari Kamis 9 Februari 2023 setelah terdeteksi oleh radar di darat, objek tersebut sempat dicegat oleh pesawat-pesawat tempur militer F-35 namun belum ditembak jatuh.

Ini kemungkinan besar karena Komandan NORAD dan NORTHCOM Jendral Glen David VanHerck tidak mempunyai wewenang untuk memerintahkan penembakan jatuh objek yang tidak secara langsung mengancam militer atau penduduk AS.

Pada hari Jumat 10 Februari 2023 sekitar pukul 1:45 pm (EST) objek tersebut ditembak jatuh oleh pesawat tempur militer F-22 dengan menggunakan rudal AIM-9X Sidewinder keesokan harinya.

Objek tersebut ditembak dengan alasan membahayakan lalu lintas penerbangan udara. Pada saat peristiwa itu terjadi FAA (Federal Aviation Administration) menutup sementara beberapa wilayah lalu lintas udara di utara Alaska.

Baca Juga: Ahli ini klaim akan bongkar asal usul UFO dalam bukunya

Objek tersebut jatuh di laut Arctic dekat perbatasan Kanada, sekitar 10 mil dari Deadhorse, pesisir Utara Alaska.

Ada beberapa informasi menarik dari objek tersebut:

1. Objek tersebut bergerak dengan kecepatan yang rendah sekitar 20-40mph (64km/h). Ini sama dengan kecepatan angin.

2. Objek tersebut berada di ketinggian 40,000 kaki. Ini ketinggian lalu lintas pesawat komersial sipil.

Baca Juga: Gedung Putih sebut 3 Unidentified Flying Object yang ditembak jatuh militer AS tidak memiliki awak

3. Objek tersebut mempunyai dimensi seukuran dengan mobil kecil (4-5 meter).

4. Objek tersebut mempunyai bentuk silinder dan berwarna metalik keabu-abuan.

5. Beberapa pilot mengatakan sensor pesawat mereka seperti mengalami gangguan interferensi namun tidak semua pilot mengalami hal ini.

6. Informasi dari pilot menyatakan bahwa objek tersebut tidak berawak, tidak bermanuver (jadi seperti mengambang di udara) dan tidak mempunyai propulsi (yang kita kenal : baling-baling, mesin jet, roket)

Baca Juga: Cuitan 'jenaka' Elon Musk di Twitter untuk AS yang menembak jatuh 3 UFO

7. Kemudian juga ada informasi yang menyatakan objek silinder tersebut pecah berkeping-keping pada saat menyentuh laut. Ini menandakan objek tersebut adalah benda padat dan bukan balon. Dan memang komandan NORAD dan NORTHCOM Jendral Glen David VanHerck menyatakan : "Kita menyebutnya objek dan bukan balon karena alasan-alasan tertentu ...".

8. Pada saat akan ditembak jatuh objek tersebut sedang mengarah ke Arctic (Kutub Utara)

9. Belum jelas mengapa pada hari Kamis 9 Februari 2023 objek tersebut belum (bisa?) ditembak jatuh. Apakah mungkin belum bisa ditemukan oleh pesawat-pesawat jet tempur F-35 yang dikerahkan untuk mencegat? Atau mungkin karena belum ada perintah dari Presiden Joe Bidden? Kalau belum ada perintah mungkin agak rancu karena sejak penembakan Balon China pada hari Kamis 4 Februari 2023 seharusnya militer AS dalam kondisi siaga.

Baca Juga: Balon China atau invasi alien? Militer AS menembak jatuh UFO keempat yang berbentuk silinder

Kasus Kedua

Ditembaknya objek berbentuk oktagon (segi delapan) di atas danau Huron Michigan, AS

Berdasarkan informasi dari anggota Kongres asal Montana, Matt Rosendale, peristiwa ini
sebenarnya didahului oleh terdeteksinya objek tersebut di atas Montana, AS pada hari

Sabtu 11 Februari 2023. Setelah terdeteksi oleh radar di darat, pesawat-pesawat tempur militer F-15 dikerahkan untuk mencegat objek tersebut dia atas kota Havre, Montana, AS, namun ternyata objek tersebut tidak bisa ditemukan. FAA (Federal Aviation Administration) sempat menutup sementara beberapa daerah lalu lintas udara di atas Montana sebelum akhirnya setelah 1 jam dibuka kembali.

Baca Juga: Film dokumenter 'Moment Of Contact' menguak kesaksian penduduk saat UFO mendarat darurat di Brasil tahun 1996

Pada Ahad, 12 Februari 2023, radar di darat kembali mendeteksi sebuah objek di atas danau Huron, Michigan, AS. Pada sekitar pukul 2:42 pm (EST) pesawat tempur militer F-16 berhasil menembak jatuh objek tersebut dengan menggunakan rudal AIM-9X Sidewinder.

Berdasarkan informasi press release resmi dari situs D efense.gov, Departemen Pertahanan Keamanan AS mengambil kesimpulan bahwa objek yang ditembak di atas danau Huron adalah sama dengan objek yang terdeteksi di atas Montana, berdasarkan perbandingan jalur penerbangan dan data yang ada.

Ada beberapa informasi menarik dari objek tersebut :

1. Objek tersebut bergerak dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan angin.

Baca Juga: Pesawat luar angkasa milik alien? Jangan sampai gagal paham terhadap istilah UFO

2. Objek tersebut berada di ketinggian 20,000 kaki. Ini ketinggian lalu lintas pesawat komersial sipil.

3. Objek tersebut mempunyai dimensi seukuran dengan mobil kecil (4-5 meter).

4. Objek tersebut mempunyai bentuk oktagon atau segi delapan dengan beberapa kabel menjulur kebawah, namun sepertinya tidak membawa muatan apa pun.

5. Ada informasi bahwa rudal AIM-9X Sidewinder yang pertama kali ditembakkan ke arah objek tersebut meleset tidak mengenai sasaran.

Baca Juga: Penampakan yang diduga UFO di zaman Rasulullah SAW

6. Informasi dari pilot menyatakan bahwa objek tersebut tidak berawak, tidak bermanuver (jadi seperti mengambang di udara) dan tidak mempunyai propulsi (yang kita kenal : baling-baling, mesin jet, roket)

7. Pada hari Sabtu 11 Februari pada saat objek tersebut berada di atas Montana disebutkan bahwa posisinya berdekatan dengan instalasi-instalasi militer AS yang sensitif.

8. Pada saat akan ditembak jatuh pada Ahad 12 Februari, objek tersebut seperti sedang menuju ke arah pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Bruce, Ontario, Kanada.

9. Pada hari Sabtu 11 Februari pesawat-pesawat tempur militer F-15 tidak berhasil menemukan objek tersebut walaupun sebelumnya sudah bisa dideteksi oleh radar di darat.

Baca Juga: Bukan video hoaks, inilah sejarah penampakan UFO di Indonesia 1946 -1981

Luis Elizondo mantan kepala Advanced Aerospace Threat Identification Program (AATIP) sebuah
tim yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan dan Keamanan AS menyatakan bahwa ada 5 karakteristik (Five Observables) UAP (Unidentified Aerial Phenomena) yang merupakan nama lain dari Unidentified Flying Object:

1. Anti Gravity (Positive Lift) : Kemampuan untuk bermanuver tanpa menggunakan baling-baling, sayap atau roket.

2. Instant Acceleration : Kemampuan untuk berakselerasi dengan sangat ekstrim diluar jangkauan objek-objek yang kita ketahui. Akselerasi ini membuat G-Force yang sangat tinggi yang dalam kondisi normal akan menghancurkan pesawat apapun berikut penumpangnya. Ini termasuk kemampuan mengubah arah 90 derajat dalam kecepatan sangat tinggi.

3. Kecepatan Hipersonik tanpa jejak energi : Kemampuan untuk mencapai lebih dari 5 kali kecepatan suara (Mach 5) tanpa menghasilkan jejak energi seperti suara atau sonic boom.

Baca Juga: Sejarah 10 penampakan UFO paling menggemparkan di dunia, 1271 di Jepang hingga 1947 di Roswell New Mexico

4. Low Observability : Kemampuan untuk menghindari deteksi baik dari radar atau instrumen visual (optik). Ketika terdeteksi dapat menghilang secara tiba-tiba.

5. Trans-medium travel: Kemampuan untuk menempuh perjalanan di dalam medium yang berbeda-beda misalnya: air, udara dan luar angkasa (vaccuum). Material objek mampu menahan tekanan tinggi di dalam air (samudera) sampai ke tekanan rendah (hampir tidak ada) di dalam ruang vaccuum di luar angkasa.

Kasus Pertama: Objek berbentuk Silinder Metalik Keabu-abuan di Alaska

1. Anti Gravity (Positive Lift): Jelas-jelas disebutkan bahwa berdasarkan informasi para pilot tidak melihat adanya sistem propulsi, walaupun objek tersebut kelihatannya tidak bermanuver namun untuk bisa mengambang di udara pada ketinggian 40,000 kaki membutuhkan sejenis propulsi.

2. Low Observability: Untuk karakteristik ini tergantung pada asumsi. Kalau ternyata pada hari Kamis 9 Februari 2023 pesawat-pesawat tempur militer F-35 tidak menembak objek tersebut karena tidak bisa menemukannya walaupun sebelumnya sudah dideteksi oleh radar di darat, maka objek ini mempunyai karakteristik Low Observability. Namun demikian tidak ada kejelasan mengenai hal ini. Bisa saja objek tersebut tidak ditembak karena belum ada perintah dari Presiden AS.

3. Objek tersebut berwarna metalik keabu-abuan dan pecah pada saat menyentuh laut. Ini menandakan objek tersebut bukanlah balon atau bukan balon yang kita kenali karakteristiknya.

4. Objek tersebut mempunyai kemampuan melakukan pengacauan (jamming) interferensi pada sistem elektronik pesawat tempur militer. Ini menandakan objek tersebut mungkin mempunyai semacam sistem pertahanan (defensive system) dan biasanya hanya wahana militer yang punya kemampuan seperti itu.

5. Lokasi objek tersebut ditembak yaitu Alaska sebenarnya memiliki beberapa pangkalan nuklir antar benua yang dibangun pada saat awal perang dingin. Bahkan bisa dikatakan Alaska berkembang karena adanya perang dingin. Mungkin sekali objek ini mempunyai tujuan target untuk kepentingan militer.

Kasus Kedua: Objek berbentuk Oktagon di atas Danau Huron

1. Anti Gravity (Positive Lift) : Jelas-jelas disebutkan bahwa berdasarkan informasi para pilot tidak melihat adanya sistem propulsi, walaupun objek tersebut kelihatannya tidak bermanuver namun untuk bisa mengambang di udara pada ketinggian
20,000 kaki menurut penulis membutuhkan sejenis propulsi.

2. Low Observability : Pada hari Sabtu 11 Februari 2023 pesawat-pesawat tempur militer F-15 tidak menembak objek tersebut karena tidak bisa menemukannya walaupun sebelumnya sudah dideteksi oleh radar di darat. Ini adalah karakteristik Low Observability.

3. Objek tersebut berbentuk oktagon segi delapan dengan beberapa kabel menjulur kebawah. Ini tidak mirip dengan balon yang kita kenal.

4. Objek tersebut mempunyai kemampuan menghindar dari rudal AIM-9X Sidewinder. Ini menandakan objek tersebut mungkin mempunyai semacam sistem pertahanan (defensive system) dan biasanya hanya wahana militer yang punya kemampuan seperti itu.

5. Pada saat objek tersebut berada di atas Montana disebutkan oleh Departemen Pertahanan dan Keamanan AS bahwa lokasinya dekat dengan instalasi-instalasi militer AS yang sensitif. Dan memang benar bahwa di Montana memang terdapat banyak pangkalan nuklir antar benua yang dibangun pada saat perang dingin. Dan pada saat berada di atas danau Huron objek ini lintasannya mengarah ke pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Bruce, Ontario, Kanada. Mungkin sekali objek ini mempunyai tujuan target untuk kepentingan militer.

Untuk membuktikan apakah kedua buah objek tersebut terkait dengan mahluk luar bumi atau Ekstraterrestrial (ET) dibutuhkan beberapa hal:

1. Menunjukkan Teknologi (ET) yang tidak dipunyai oleh manusia bumi. Ini bisa dibantu dengan menganalisa UAP Five Observables.

2. Menunjukkan usaha komunikasi dengan bahasa yang asing (ET)

3. Menunjukkan mahluk dengan speses yang asing (ET) dan/atau memperlihatkan DNA asing (ET)

4. Menunjukkan material/isotope yang asing (ET)

Dari semua hal tersebut di atas hanya point ke-1 dan 2 yang mungkin bisa dianalisa dari jarak jauh sedangkan poin ke-3 sampai 4 hanya bisa dianalisa dari jarak dekat. Kesimpulannya memang sangat sulit membuktikan dari jarak jauh tanpa adanya komunikasi langsung bahwa sebuah benda terbang tak dikenal terkait dengan mahluk luar bumi atau ekstraterestrial (ET).

Secara umum dapat diambil beberapa kesimpulan untuk kedua kasus ini:

1.Kedua buah objek walaupun belum dapat diidentifikasi namun kemungkinan besar bukanlah balon.

2. Kedua buah objek menunjukkan teknologi yang sangat maju (Anti Gravity dan Low Observability)

3. Kedua buah objek kemungkinan adalah wahana militer tak teridentifikasi

4. Sampai saat ini belum bisa dipastikan apakah kedua buah objek berhubungan dengan mahluk luar Bumi atau ekstraterestrial.

TNI Pernah Mendeteksi Objek Asing

Hal terakhir yang juga menyentak dalam wawancara bersama Nugi adalah informasi bahwa TNI pernah mendeteksi objek asing di langit Indonesia.

"Berdasarkan keterangan Bapak Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto, M.Si. (Han) (yang sekarang menjabat sebagai Kepala Pusat Potensi Dirgantara TNI Angkatan Udara), pada acara diskusi online yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Air Power Indonesia bekerjasama dengan komunitas BETA UFO Indonesia, pada tanggal 15 Juli 2022, bahwa F-16 TNI AU pernah mendeteksi benda asing di udara atau yang lebih dikenal sebagai UFO," ungkap Nugi.

Berikut detil transkripnya: "Terima kasih saya mengumpulkan sekedar info saja. Ah Maaf saya lagi di luar Jawa sehingga saya matikan kamera tapi suara masuk. Jadi pesawat ..., waktu terbang di F-16 (Pesawat Tempur TNI AU), di daerah selatan, pesawat saya itu sering menangkap objek objek yang tertangkap oleh radar tapi tidak oleh mata. Data-datanya ada kecepatan, ada ketinggian, ada arah. Pas saya coba untuk dikejar tapi dia bergerak lebih cepat. Itu seringkali terjadi kalau di Selatan Jawa ya. Karena memang Iswahyudi (Pangkalan TNI AU) itu ada di Selatan areanya. Nah itu ..., jadi ada saya meyakini bahwa memang ada benda asing yang bisa dilihat oleh radar. Nah ini ..., ini baru saya ungkap karena ada diskusi ini."***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler