Gravitasi menurut Newton 'dipatahkan' oleh gravitasi menurut Albert Einstein dalam Teori Relativitas

22 Januari 2022, 14:00 WIB
Albert Einstein /Ari Irpan/

WartaBulukumba - Fakta yang selalu dikenang ilmuwan darizaman ke zaman terkait Isaac Newton adalah bahwa Newton sendiri tidak bisa menjelaskan bagaimana gravitasi itu bisa ada.

Newton hanya menganggap bahwa gravitasi sudah bawaan setiap benda bermassa. Maka dari titik itulah dikenal 'teori gravitasi' ala Newton gegara sebuah apel jatuh. 

Newton menyebutnya garavitasi di mana pemahaman itu meliputi: Bumi memiliki daya magnet yang kuat untuk menarik benda-benda di permukaannya.

Baca Juga: Sains memungkinkan time traveler, begini perjalanan menembus waktu menurut Teori Relativitas Albert Einstein

Yang jadi pertanyaan besar justru adalah bagaimana cara lautan atau samudera ditarik oleh 'magnet' itu. 

Jika lautan bisa ditarik oleh gravitasi maka mengapa balon gas bebas saja meluncur ke angkasa dan gravitasi tak berdaya menjatuhkannya ke Bumi?

Lantas bagaimana halnya dengan 'hukum air' yang sejatinya secara Fisika tidak pernah bisa menempati 'bidang yang bulat?'

Baca Juga: Kisah Albert Einstein, pesawat UFO dan mayat alien di Insiden Roswell 1947

Wacana gravitasi ala Newton pada prinsipnya hanya menjelaskan dampak dari gravitasi versinya, misal sebuah benda di Bumi pasti selalu jatuh ke tanah akibat gravitasi.

Sedangkan gravitasi, menurut Einstein, adalah manifestasi dari kelengkungan ruang dan waktu atau dikenal sebagai spacetime curvature.

Pada awal abad 20 tepatnya tahun 1905, Albert Einstein mengemukakan Teori Relativitas.

Baca Juga: Sepucuk surat Einstein yang sebelumnya tak diungkap, isinya menuntun para ilmuwan

Sejak pertama kali dipublikasikan 105 tahun silam, teori gravitasi Einstein memang telah melewati berbagai eksperimen yang tak terhitung.

Einstein menjelaskan bahwa benda jatuh ke Bumi berdasarkan massa, berat, dan jenis. Ia bicara tentang kelengkungan ruang dan waktu.

Teori ini muncul akibat ketidakcocokkan antara mekanika Newton tentang perilaku zat dengan elektromagnet Maxwell atau kecepatan cahaya.

Baca Juga: Misteri Chronovisor, 'mesin waktu' untuk time traveler yang tersembunyi di Vatikan?

Pada teori ini, Einstein mengemukakan tentang konsep kecepatan cahaya. Ia menentukan bahwa cahaya bergerak dengan kecepatan 299.792 km perdetik dan itu bersifat absolut.

Menurut Newton, sebuah benda akan tetap bergerak pada kecepatan yang sama selama tidak ada gaya yang mempengaruhinya.

Ketika ada gaya tambahan yang mengenai benda, maka benda akan dipercepat dan terus dipercepat dengan kecepatan takhingga asalkan selalu diberi gaya tambahan terus-menerus.

Baca Juga: Lebih jauh dari diskursus UFO dan Alien! Skala Kardashev memetakan 5 tipe peradaban cerdas di luar Planet Bumi

Pernyataan tersebut tidak sesuai dengan Einstein, karena sesuai teorinya, benda yang bergerak hanya bisa mendekati cahaya bukan melebihi.

Laman The Independent pada 15 Desember 2021 memuat pernyataan seorang fisikawan dari University of East Anglia, Dr Robert Ferdman.

"Seberapa suksesnya Teori Relativitas Umum Einstein yang telah terbukti, kita tahu itu bukan kata terakhir dalam teori gravitasi. Lebih dari 100 tahun kemudian, para ilmuwan di seluruh dunia melanjutkan upaya mereka untuk menemukan kekurangan dalam teorinya,” kata Dr Robert Ferdman.

Baca Juga: Alien pengendara UFO sesungguhnya adalah time traveler dari masa depan? Antropolog ini menjawab

Yang menarik dari teori gravitasi Einstein adalah bahwa teori tersebut memenuhi prinsip korespondensi yang pada kondisi tertentu, teori gravitasi Einstein memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang diramalkan Hukum Gravitasi Newton.

Dengan kata lain, Hukum Gravitasi Newton hanyalah aproksimasi atau lebih tepatnya “hal khusus” dari teori gravitasi Einstein.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler