Jeff Bezos bicara tentang Alien dan 'rumah baru' di luar angkasa bagi manusia Planet Bumi

14 November 2021, 17:19 WIB
Pemilik Amazon Jeff Bezos /Instagram.com/@globaldiplomatica/

WartaBulukumba - Secara ilmiah, manusia bisa terus hidup di luar Planet Bumi.

Habitat yang mendukung sebuah koloni harus menjaga lingkungan yang masih mirip dengan Planet Bumi, misal homeostasis. Habitat harus berisi spesies non-manusia—contohnya, mikroorganisme dan bibit tumbuhan.

Sebuah koloni di luar angkasa berbentuk silinder bisa menampung jutaan orang, dilengkapi habitat yang mirip Planet Bumi seperti alam liar, hutan dan sungai-sungai.

Impian itu dimiliki sederet orang terkaya di dunia, salah satunya adalah  Jeff Bezos, pemilik Amazon.

Baca Juga: Heboh UFO berbentuk donat di langit Swiss

Baru-baru ini Jeff Bezos meramalkan bahwa suatu hari bakal banyak manusia Planet Bumi yang lahir di koloni luar angkasa.

Ia meyakini, bersama Blue Origin sebuah perusahaan antariksa miliknya, maka perjalanan piknik dari Planet Bumi ke luar angkasa kan berlangsung mudah. Semudah wisata konvensional di Planet Bumi.

"Mereka akan lahir di koloni itu, akan hidup juga di sana, dan kemudian mereka akan mengunjungi Bumi dengan cara seperti sekarang mengunjungi misalnya Yellowstone National Park," kata pemilik perusahaan antariksa Blue Origin ini, yang dikutip dari Independent, Ahad 14 November 2021.

Baca Juga: Alien abduction, kisah penculikan oleh UFO yang tercatat dalam sejarah

Dia meyakini membangun koloni di luar angkasa lebih realistis ketimbang usaha untuk membangun habitat di Mars, karena proses untuk menjadikannya tempat tinggal yang layak sangat sukar.

Mungkin hal ini adalah sebagai sindiran bagi rivalnya, Elon Musk, sang pemilik SpaceX.

Di sisi lain,Bezos ternyata percaya terhadap eksistensi alien walaupun sampai saat ini masih berada dalam tahap spekulasi.

Baca Juga: Crop circle, pola aneh yang sengaja dibuat oleh Alien? Lingkaran 'UFO' ini juga pernah ada di Indonesia

Bezos mengatakan bahwa jagat raya begitu luas sehingga kecil kemungkinan manusia sendirian saja.

"Bagaimana mereka bisa tidak ada? Ada begitu banyak bintang, hanya di galaksi kita saja. Dan masih banyak lagi galaksi yang lain. Kemungkinan bahwa kita hanya satu-satunya makhluk cerdas di alam semesta terasa sangat kecil bagi saya," demikian katanya.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler