Puncak hujan meteor Arietid dapat disaksikan menjelang fajar pada 7 Juni 2021

4 Juni 2021, 12:56 WIB
Ilustrasi hujan meteor. /Jeff Dai/Apod NASA

WartaBulukumba - Seperti ratusan pesawat makhluk asing dari planet lain, Arietid akan menyerbu planet Bumi.

Serbuan Arietid merupakan satu-satunya hujan meteor yang dapat disaksikan pada waktu siang hari.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengatakan masyarakat dapat menyaksikan puncak hujan meteor Arietid pada 7 Juni 2021.

Baca Juga: Timnas Indonesia vs Thailand 2-2, Shin Tae-yong: para pemain sudah bermain sangat baik

"Hujan meteor ini dapat disaksikan saat menjelang fajar dari berbagai tempat di Indonesia," Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Emanuel Sungging Mumpuni, Jakarta, Jumat.

Dilansir WartaBulukumba.Com dari Antara, Jumat 4 Juni 2021, Emanuel menjelaskan hujan meteor itu dapat disaksikan langsung tanpa alat bantu.

Dia mengatakan hujan meteor Arietid telah aktif sejak 14 Mei hingga 24 Juni 2021.

Baca Juga: Menag tegaskan tidak ada pemberangkatkan jamaah haji Indonesia tahun ini

Puncak hujan meteor ditandai 50 meteor per jam ketika di zenit, dapat disaksikan dari arah timur-timur laut sebelum fajar astronomis, berkulminasi di arah utara pada pukul 10.00 waktu setempat dan terbenam di arah barat-barat laut pada pukul 16.00 waktu setempat.

Fenomena alam berikutnya, pada 8 Juni 2021, masyarakat juga dapat menyaksikan fenomena astronomi yakni Apoge Bulan.

Apoge Bulan adalah kondisi ketika Bulan berada pada titik terjauh dari Bumi, sehingga Bulan akan terpantau lebih kecil.

Baca Juga: Phinisi East Kingdom, antara topeng dan electro modern rock

Fenomena Apoge Bulan terjadi pada pukul 09.38 WIB. Selain itu, telah terjadi fenomena astronomi menarik lainnya di awal Juni 2021 yakni fase bulan perbani akhir pada 2 Juni.

Sementara itu penampakan terakhir planet Merkurius ketika senja pada 3 Juni.***

 

 

Editor: Nurfathana S

Sumber: AntaraNews

Tags

Terkini

Terpopuler