"Kami percaya bahwa pendidikan bukanlah sekadar mengisi kepala dengan angka dan fakta, tetapi juga tentang memberdayakan para siswa untuk menjadi warga negara yang sadar dan bertanggung jawab," Hj. Arpinah kepada kontributor WartaBulukumba.Com, Israwaty Samad seusai acara.
Dia menenkankan, melalui perpaduan pendekatan akademis dan interaktif, SSK menghidupkan pembelajaran dengan simulasi perencanaan keluarga, diskusi kelompok, serta kegiatan pengabdian masyarakat.
Baca Juga: Mengenal lebih dekat dua mahasiswa UNM asal Bulukumba Juara 1 Kompetisi Ide Kemenpan-RB
"Para siswa tidak hanya diberi wawasan teoritis, tetapi juga diarahkan untuk mengenali persoalan nyata dalam komunitas mereka," imbunya.
Sebagai hasilnya, program SSK tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga mendorong pemberdayaan diri siswa dalam mengadvokasi isu-isu yang berdampak pada masyarakat.
Tidak hanya sekadar menjadi peserta, tetapi para siswa diharapkan menjadi pionir yang membentuk narasi inklusif dan progresif tentang kependudukan di Kalimporo, Kecamatan Kajang, timur Kabupaten Bulukumba.***(Israwaty Samad)