Lebih lanjut, Ummu Fauzan menjelaskan tujuan kegiatan ini diusung untuk menjalin silaturahim terhadap sesama muslimah dan juga pemerintah setempat. Acara ini membuktikan bahwa dakwah bisa berkembang di pelosok 10 kecamatan, dan mampu memberantas buta huruf Al-Qur'an, khususnya bagi ibu-ibu dan orang tua.
Prosesi tasyakuran berlangsung dengan khidmat, bahkan mengundang tangis para hadirin tatkala persembahan nasyidkalisasi puisi dari panitia mampu menggetarkan jiwa.
Tak kalah menarik, semangat para peserta kembali membara ketika pembagian hadiah, khususnya pada nominasi Peserta Terbaik dari setiap kecamatan dan nominasi Peserta Tertua Tasyakuran Dirosa Angkatan V.
“Meski hari ini saya hanya pendamping, dalam artian bukan peserta Tasyakuran, tapi melihat suasana, prosesi, dan seluruh rangkaian acara yang dibuat oleh MWD Bulukumba ini, maasyaa Allah luar biasa. Kami ikut bahagia meski hanya sebagai penonton,” tutur Sry Wahyuni, pendamping dari Kecamatan Herlang.***