Bertandang dengan cinta dan keras kepala ke sisi terluar Bulukumba di ketinggian 900 MDPL

- 30 Januari 2023, 15:51 WIB
Seorang relawan perempuan BTB Baznas Bulukumba  sedang mengetam saat merenovasi Sekolah Alam di Benteng Senggang.
Seorang relawan perempuan BTB Baznas Bulukumba sedang mengetam saat merenovasi Sekolah Alam di Benteng Senggang. /WartaBulukumba.com

Nopi, sapaan akrabnya, awalnya hanya datang untuk membuka lapak baca. Dia lalu membawa sejumlah buku bacaan ke desa yang mayoritas warganya bekerja sebagai petani kopi dan madu itu.

Namun setelah mengetahui kondisi warga Benteng Senggang yang tidak pernah merasakan duduk di bangku sekolah dasar, membuat Nopi dengan sukarela dan tekad yang bulat ingin mendidik seluruh warga, anak-anak hingga orang dewasa.

Benteng Senggang merupakan daerah terluar Bulukumba, yang sangat sulit diakses pelayanan umum seperti sekolah maupun kesehatan. Jalanan berbatu, berat dan sangat menanjak.

Baca Juga: Inilah daftar 10 SD Akreditasi A dan 20 SMP terbaik di Kabupaten Bulukumba

Bahkan mayoritas warga di Benteng Senggang, tidak memiliki Administrasi Kependudukan (Adminduk) selayaknya warga negara Republik Indonesia.

Akhirnya dengan perjuangan keras, pada 2021 lalu, lapak baca yang didirikan Nopi bertransformasi menjadi Sekolah Alam.

Sekolah Alam pun aktif melaksanakan proses belajar mengajar hingga saat ini.

Baca Juga: Keren! Komunitas literasi di Bulukumba ini menggelar Kelas Bahasa Inggris Gratis setiap Sabtu

"Sudah ada sekitar 20 anak-anak dan 10 orang dewasa yang menjadi murid di Sekolah Alam," kata pria kelahiran Borong Rappo 21 April 1994 itu.

Nopi berharap, Benteng Senggang bisa lebih maju dan lahir generasi yang cerdas dan dapat membanggakan.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x