Kebangkitan spiritual siswa-siswi SDN 58 Tanete Bulukumba melalui Shalat Dhuha

19 Januari 2024, 14:25 WIB
Kebangkitan spiritual setiap Jumat di SDN 58 Tanete melalui Shalat Dhuha /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Di bawah langit pagi Kabupaten Bulukumba yang biru cerah, halaman SDN 58 Tanete berubah menjadi lautan kecil jiwa-jiwa muda yang bersimpuh dalam keheningan. Mereka, tunas-tunas harapan yang berbaris rapi, menghadap ke kiblat dengan hati yang sama-sama mencari cahaya ilahi.

Di sini, di sekolah yang terletak di Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, ada pemandangan yang tidak biasa. Jika biasanya hari Jumat disuguhkan kegiatan Jumat bersih, kali ini kegiatan Shalat Dhuha berjamaah.

Ada magis yang tercipta saat mereka berdiri, sujud, dan ruku bersama. Terlihat pada Jumat, 19 Januari 2024, suasana di halaman SDN 58 Tanete berubah menjadi khusyuk. Siswa-siswi yang tadinya riang bercanda, berubah menjadi tenang, menghadap Sang Maha Pencipta.

Baca Juga: Baca Siroh di Taman Kota Bulukumba: Kisah hentakan kaki Rasulullah SAW menenangkan Gunung Tsabir dan Uhud

Santapan Rohani

Tidak sekadar ritual, Shalat Dhuha di sekolah ini menjadi lebih dari itu. Setelah selesai berdoa, seorang guru mengambil tempat di depan, memulai sesi yang ditunggu-tunggu: santapan rohani. Saat itu, halaman sekolah bertransformasi menjadi sebuah ruang belajar kehidupan.

Materi yang disampaikan guru tersebut berkisar pada nilai-nilai kehidupan, moral, dan spiritualitas. Ada sesuatu yang sangat menyentuh dalam kata-kata yang diucapkannya, tentang kebaikan, kasih sayang, tentang orang tua,  bahkan pengampunan. 

Di antara barisan siswa, terlihat ada yang sangat tersentuh oleh kata-kata itu. Mata yang berkaca-kaca, wajah yang tampak merenung, bahkan ada yang tak kuasa menahan air mata. 

Baca Juga: Mengenal 7 mahasiswa Polbangtan Gowa yang belajar pertanian alami di Desa Salassae

Efek dari kegiatan Jumat ini tidak terbatas pada saat itu saja. Guru-guru di SDN 58 Tanete percaya bahwa pembelajaran rohani ini membentuk karakter siswa menjadi lebih baik. Mereka tumbuh tidak hanya dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga dalam kearifan dan kebaikan hati.

Di sekolah ini, setiap Jumat bukan hanya tentang belajar matematika, bahasa, atau ilmu pengetahuan lainnya. Ini adalah tentang membangun jiwa, tentang membentuk manusia yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kaya secara spiritual.

Cerita dari SD 58 Tanete ini adalah pengingat bahwa pendidikan tidak hanya terbatas pada apa yang diajarkan di dalam kelas. Pendidikan hati dan jiwa adalah sama pentingnya. Di sini, setiap Jumat, para siswa belajar tentang kehidupan, tentang menjadi manusia yang lebih baik, dan tentang pentingnya spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari.

SD 58 Tanete, dengan shalat dhuha berjamaahnya, telah menjadi lebih dari sekedar sekolah. Ia telah menjadi sebuah komunitas yang memupuk harapan, kebaikan, dan kasih sayang, menyinari setiap jiwa yang hadir di halamannya setiap Jumat pagi.

Baca Juga: Keseruan dan keajaiban anak-anak di Taman Kota Bulukumba, ada kisah dari balik Gua Tsur

Keutamaan Shalat Dhuha

Shalat Dhuha adalah salah satu ibadah sunnah dalam Islam yang dilakukan pada waktu pagi hari, setelah matahari terbit sepenuhnya hingga menjelang waktu dhuhur. Shalat ini memiliki nilai spiritual yang tinggi dan sering dikaitkan dengan pengharapan dan rasa syukur kepada Allah.

Shalat Dhuha dilaksanakan setelah matahari terbit sepenuhnya, yaitu kira-kira 20 menit setelah terbit hingga menjelang waktu dhuhr. Waktu terbaik untuk melaksanakannya adalah ketika matahari telah naik tinggi, sekitar sepertiga sampai pertengahan pagi.

Shalat Dhuha dikerjakan minimal dua rakaat dan biasanya maksimal delapan rakaat. Banyak orang memilih untuk mengerjakan dua atau empat rakaat tergantung pada waktu dan kemampuan mereka.

Sebelum memulai shalat, seorang Muslim harus berniat di dalam hatinya untuk melaksanakan shalat Dhuha. Niat ini merupakan komponen penting dalam semua ibadah dalam Islam, sebagai penegasan tujuan dan dedikasi terhadap ibadah yang dilakukan.

Shalat Dhuha dilakukan dengan cara yang sama seperti shalat sunnah lainnya. Setiap rakaat terdiri dari membaca Surat Al-Fatihah diikuti dengan surat atau ayat Al-Qur'an lainnya, lalu ruku, sujud, dan duduk di antara dua sujud.

Shalat Dhuha dihargai dalam Islam karena beberapa keutamaan, termasuk: sebagai tanda syukur kepada Allahm dianggap sebagai sedekah atas setiap persendian dalam tubuh manusia, membawa berkah dan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari, dan merupakan momen untuk refleksi diri dan meningkatkan kesadaran spiritual.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, seperti di sekolah SD 58 Tanete, shalat Dhuha dapat menjadi kegiatan yang menyatukan dan memperkuat komunitas. Ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkumpul dalam aktivitas yang menumbuhkan nilai-nilai spiritual, ketenangan, dan refleksi diri.

Shalat Dhuha, dengan semua aspek dan keutamaannya, tidak hanya merupakan ibadah ritual, tetapi juga sarana untuk mengembangkan kesadaran spiritual dan rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari bagi umat Muslim.***(Israwaty Samad)

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler