Jepang vs Indonesia: Meski kalah tapi Garuda tetap lolos ke 16 besar dengan syarat ini

- 20 Januari 2024, 22:56 WIB
Timnas Indonesia
Timnas Indonesia /Tangkap layar Instagram.com/garudaindonesia

WartaBulukumba.Com - Deru gairah sepak bola menggelora di Piala Asia 2023 Qatar. Garuda Indonesia akan mengepakkan sayap menghadapi Tim Samurai Biru, Jepang, di Grup D.

Meskipun kalah dari Jepang, Timnas Indonesia masih berpeluang tetap lolos ke 16 besar Piala Asia 2023. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi tim Garuda.

Sebelumnya, Timnas Indonesia menang 1-0 atas Vietnam di matchday kedua Grup D Piala Asia 2023. Gol tunggal kemenangan Timnas Indonesia diciptakan Asnawi Mangkualam melalui titik putih.

Baca Juga: Franz Beckenbauer meninggal dunia: Sederet fakta sosok Der Kaiser

Beberapa jam sebelumnya, di luar dugaan Irak menang 2-1 atas Jepang. Irak melenggang di puncak klasemen Grup D Piala Asia 2023 dengan enam angka.

Irak di atas kertas sudah dipastikan finis sebagai juara grup. Sebab, Irak di dua laga awal menang 3-1 atas Timnas Indonesia dan menang 2-1 kontra Jepang.

Menyusul di posisi dua ada Jepang dan Timnas Indonesia yang sama-sama mengoleksi tiga angka. Jepang berada di posisi yang lebih baik karena unggul selisih gol atas Timnas Indonesia, yakni +1 berbanding -1.

Baca Juga: Thom Haye blak-blakan ingin ikut membela Timnas Indonesia

Bagaimana dengan Vietnam? Skuad asuhan Philippe Troussier sudah dipastikan tersingkir karena gagal meraih poin dalam dua laga awal. Atas hasil ini, Jepang dan Timnas Indonesia berebut satu tiket lolos otomatis ke 16 besar Piala Asia 2023.

Bagi Jepang, kemenangan atau hasil imbang atas Timnas Indonesia bakal meloloskan mereka ke 16 besar Piala Asia 2023 sebagai runner-up Grup D. Sementara itu, Timnas Indonesia wajib mengalahkan Jepang jika ingin finis runner-up.

Lantas, bagaimana jika Timnas Indonesia kalah dari Jepang? Timnas Indonesia masih punya peluang lolos ke 16 besar Piala Asia 2023 sekalipun kalah dari Jepang.

Baca Juga: Pemain Argentina Papu Gomez bantah pakai doping

Syarat Timnas Indonesia masih bisa lolos meski kalah

Syaratnya, Timnas Indonesia tetap menempati peringkat empat besar di klasemen akhir peringkat tiga terbaik. Saat ini setelah seluruh laga Grup A-D memainkan dua laga (minus Grup E dan F yang baru memainkan satu pertandingan(, Timnas Indonesia menempati posisi puncak klasemen peringkat tiga terbaik dengan tiga poin.

Timnas Indonesia unggul dua angka dari Suriah, Tajikistan dan Palestina yang menempati peringkat dua, tiga dan empat. Namun, satu catatan lagi, jika pun kalah dari Jepang, Timnas Indonesia pantang kalah telak. Sebab, selisih gol juga penting dalam perhitungan klasemen akhir peringkat tiga terbaik Piala Asia 2023.

Timnas Indonesia mengorbit dalam gravitasi yang didominasi oleh tenaga dan strategi Jepang. Sejarah mencatat, dalam delapan pertemuan, matahari itu lebih sering bersinar bagi Samurai Biru. Namun, di setiap pertemuan, Garuda terbang, kadang-kadang mendekat ke matahari, membakar harapan dengan api semangat yang tak pernah padam.

Sejarah Pertemuan: Indonesia vs Jepang

Analisis lebih dalam mengenai sejarah pertemuan antara Indonesia dan Jepang memberikan gambaran yang lebih jelas tentang persaingan antara kedua tim ini.

Jepang 2-1 Indonesia (1967)

Pertemuan pertama ini diwarnai dengan persaingan yang sangat ketat. Meskipun Jepang berhasil keluar sebagai pemenang, pertandingan ini menandai awal dari rivalitas sejarah.

Jepang 4-3 Indonesia (1970)

Pertandingan yang penuh gairah ini kembali memihak Jepang dengan skor yang sangat tipis, menunjukkan bahwa kedua tim memiliki kemampuan yang hampir seimbang.

Indonesia 1-0 Jepang (1972)

Kemenangan bersejarah ini untuk Timnas Indonesia menggambarkan bahwa kejutan selalu mungkin terjadi, menunjukkan kebangkitan sepak bola Indonesia.

Jepang 2-0 Indonesia (1980) dan Jepang 3-0 Indonesia (1988)

Dua pertandingan ini menunjukkan dominasi Jepang, tetapi tidak mengurangi semangat dan determinasi Timnas Indonesia.

Pertandingan ini dijadwalkan pada Rabu, 24 Januari 2024, pukul 18.30 WIB.

Jepang, dengan seragamnya yang seperti zirah samurai, selalu tampil sebagai raksasa Asia. Tetapi, Indonesia, dengan kisah heroik dan kejutan yang sudah pernah terukir, membawa pesan bahwa dalam sepak bola, cerita tidak selalu ditulis oleh tinta kekuatan semata.

Rekor pertemuan kedua tim adalah lembaran-lembaran epik yang terus menambah catatan sejarah. Dari kemenangan pertama Indonesia pada tahun 1972, mengukir pesan bahwa David bisa mengalahkan Goliath, hingga duel-duel sengit yang menggambarkan bahwa dalam sepak bola, semangat juang bisa mengalahkan statistik.

Tahun ini, pada panggung Piala Asia, Indonesia dan Jepang kembali bersiap menulis babak baru dalam epik mereka. Ini bukan hanya tentang mencatatkan kemenangan, melainkan tentang menorehkan kenangan dan sejarah baru dalam kancah sepak bola internasional.

Meski angin sejarah berhembus mendukung Jepang, Garuda Indonesia memiliki sayap keberanian dan hati yang tak kenal menyerah. Dalam pertarungan ini, mereka bukan hanya bermain sepak bola, tetapi juga mengukir cerita tentang ketabahan, keberanian, dan keajaiban yang bisa terjadi di lapangan hijau.

Ketika peluit wasit berbunyi, itu bukan hanya awal dari sebuah pertandingan, tetapi juga dari sebuah peluang bagi Indonesia untuk menerbangkan mimpi dan harapan bangsa, membangkitkan semangat Merah Putih di kancah internasional.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah