Usai melibas Brasil, Spanyol melaju ke Babak Kedua FIBA World Cup 2023

- 29 Agustus 2023, 11:26 WIB
Pemain Spanyol Dario Brizuela nomor 8 saat bermain melawan tim Brasil.
Pemain Spanyol Dario Brizuela nomor 8 saat bermain melawan tim Brasil. /Foto : fiba.basketball

WartaBulukumba.Com - Tim Matador datang ke FIBA World Cup 2023 setelah memetakan 'banteng-banteng' tangguh yang menjadi lawan tangguh mereka.

Akhirnya Spanyol mengikuti jejak Kanada dan Latvia dalam mengamankan tempat di babak kedua FIBA World Cup 2023. Tim yang dipimpin oleh Sergio Scariolo berhasil meraih tiket untuk Grup L setelah mencatatkan kemenangan kedua mereka di Grup G, mengalahkan Brasil dengan skor 96-78 di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada Senin malam, 28 Agustus 2023.

Hasil ini menjadikan Spanyol sebagai pemuncak grup dengan dua kemenangan, setelah sebelumnya mengalahkan Pantai Gading dengan skor 94-64.

Baca Juga: FIBA World Cup 2023: Brasil terlalu perkasa bagi Iran

Spanyol hanya memiliki satu pertandingan tersisa melawan tim terlemah, yaitu Iran. Mengingat semua hasil pertandingan akan berpengaruh saat bergabung di Grup L, jelas bahwa Spanyol akan tetap berjuang keras melawan Iran pada tanggal 30 Agustus 2023.

Di sisi lain, Brasil akan menghadapi pertandingan penting melawan Pantai Gading. Pemenang pertandingan ini akan bergabung dengan Spanyol, Latvia, dan Kanada di Grup L.

Dalam pertandingan tersebut, Spanyol memulai dengan formasi awal yang terdiri dari Victor Claver, Willy Hernangomez, Juancho Hernangomez, Sergio Llull, dan Juan Nunez. Di pihak Brasil, Bruno Caboclo, Georginho De Paula, Leonardo Meindl, Yago Santos, dan Tim Soares bermain sebagai starting five.

Baca Juga: FIBA World Cup 2023: Rekor jumlah penonton basket tertoreh di Indonesia Arena

Kuarter pertama berlangsung dengan ketat, dengan kedua tim saling bergantian memimpin. Meskipun terjadi beberapa kali imbang, Brasil berhasil unggul tipis dengan skor 22-21. Namun, Spanyol perlahan mulai bangkit dan mendominasi kuarter kedua. Poin dari luar area tiga angka menjadi pembeda antara kedua tim. Pada akhir babak pertama, tim juara bertahan berhasil unggul dengan skor 50-42.

Brasil memperkuat permainan mereka pada kuarter ketiga dengan mencetak 17 poin, sementara Spanyol hanya mampu mengumpulkan 14 poin, sehingga jarak kedua tim semakin menyempit menjadi 59-64. Namun, pada kuarter penentuan, Spanyol menunjukkan kelasnya sebagai juara FIBA World Cup 2019. Tim ini berhasil mencetak 32 poin sementara hanya kebobolan 19 poin, akhirnya memastikan kemenangan dengan skor akhir 96-78.

Empat pemain Spanyol berhasil mencetak poin dua digit, dengan Santi Aldama menjadi top scorer dengan 15 poin, disusul oleh Willy Hernangomez dengan 14 poin, dan Juan Nunez dengan 13 poin, yang juga dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam pertandingan ini. Alberto Diaz juga memberikan kontribusi dengan 11 poin, termasuk tiga kali konversi tiga angka dari tiga percobaan yang diambilnya. Di kubu Brasil, hanya Yago Santos yang mampu mencetak poin dua digit, yakni 14 poin.

Baca Juga: Opening ceremony FIBA World Cup 2023: Agnez dan Raffi Ahmad mengaku bangga

Yago mengungkapkan, "Pertandingan sulit bagi kami. Kami melakukan 16 kali kehilangan bola, jumlah yang terlalu besar melawan Spanyol."

Gustavo Conti, pelatih Brasil, juga berpendapat serupa. Timnya melakukan terlalu banyak kehilangan bola. Ia juga mengamati bahwa Spanyol berhasil mencetak poin dengan mudah sepanjang pertandingan. Ketidakhadiran Raul Neto juga dirasakannya sebagai pengaruh negatif bagi timnya.

"Raul memiliki dampak signifikan di tim ini, dia pemain berbakat. Namun kami harus melanjutkan tanpanya. Kami memiliki serangkaian pertandingan dan kami harus tetap maju," ujar Conti.

Pelatih Spanyol, Sergio Scariolo, menilai pertandingan ini sebagai pencapaian yang baik sekaligus berat. Ia melihat Brasil sebagai lawan yang tangguh. Meskipun selisih skor pada akhir pertandingan tidak mencerminkan seberapa ketatnya pertandingan, ia tetap mengakui kualitas tim lawan.

Baca Juga: Latvia catatkan debut di FIBA World Cup 2023 dengan kemenangan triple digit

Scariolo menyoroti fluktuasi permainan timnya sepanjang pertandingan. Namun, kemampuan tim untuk bangkit dengan semangat yang kuat menjadi poin kunci. "Tim kami tidak memiliki banyak pemain bintang. Keunggulan kami terletak pada permainan kolektif, sebagai tim yang kompak dan bermain bersama. Kami dapat mengandalkan kontribusi dari berbagai pemain dalam berbagai situasi pertandingan, dan pertandingan ini menjadi bukti yang jelas," ungkapnya.

Menurut Scariolo, sikap ini harus dijaga oleh Spanyol dalam sisa kompetisi agar peluang mereka tetap terjaga. Ia menegaskan bahwa timnya akan menghadapi kesulitan jika mereka kehilangan semangat dan filosofi kerja sama yang kuat.

"Menurut saya, yang penting dalam babak kedua adalah kita harus mengandalkan kekuatan fisik lebih banyak, mengambil rebound dengan lebih baik, dan dari sana kita dapat terus maju dan menjadi lebih baik," imbuhnya.***

 

Editor: Muhlis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah