Eks pekerja migran Malaysia asal Bulukumba ceritakan suka duka di acara sosialisasi BP2MI

- 19 Maret 2023, 08:21 WIB
Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar Sosialisasi Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Desa Salassae, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulsel pada Sabtu, 18 Maret 2023.
Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar Sosialisasi Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Desa Salassae, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulsel pada Sabtu, 18 Maret 2023. /WartaBulukumba.com

WartaBulukumba - Harus masuk hutan belantara dan bertahan hidup di sana sambil 'main kucing-kucingan' dengan polisi Malaysia, para pekerja migran asal Bulukumba banyak yang pernah didera pengalaman pahit itu. Mereka masuk Malaysia melalui jalur tidak resmi.

Di Kabupaten Bulukumba, sejak dulu banyak warga yang direngkuh impian untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik dan stabil dengan menjadi pekerja migran di Malaysia. Untuk mencoba peruntungan itu tentu saja impian tidak akan cukup hanya dengan modal nekat.

Selain prosedur dan persyaratan untuk menjadi pekerja migran di Malaysia, ada banyak hal yang harus melekat dalam wawasan calon pekerja migran. Terkait itulah, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar Sosialisasi Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

Digelar di Desa Salassae, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, sosialisasi ini terselenggara atas kerjasama BP2MI dengan DPW Barikade 98 Sulawesi Selatan dan Komunitas Swabina Pedesaan Salassae (KSPS).

Baca Juga: Melihat Bulukumba dari Desa Salassae: Gotong royong penuh cinta dalam perbaikan jalan

Kegiatan ini berlangsung di Balai Pelatihan dan Pendidikan Pertanian Alami KSPS Desa Salassae pada Sabtu, 18 Maret 2023.

Ratusan peserta datang dari berbagai kalangan seperti pemuda, perempuan, mahasiswa dan eks pekerja migran dari beberapa desa.

Mayoritas peserta merupakan eks pekerja migran Malaysia yang tidak menggunakan jalur resmi.

Baca Juga: Kampung iklim, Bank Sampah hingga wisata pendidikan pertanian alami bergerak dari Desa Salassae Bulukumba

Dua narasumber yakni Koordinator Pelindungan Kawasan Timur Tengah 1 BP2MI, Ronny Pacratius Anis dan Kepala BP3MI Sulawesi Selatan, Suratmi Hamida.

Mewakili Bupati Bulukumba, Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Tenaga Kerja(DPMPTSPTK), Ferryawan Z Fahmi membuka kegiatan sosialisasi penempatan dan pelindungan pekerja migran Indonesia, yang sekaligus narasumber.

Hadir sebagai pemandu diskusi Andi Baso Gusti, yang akrab disapa ABG dari Barikade 98, diskusi pun begitu seru saat beberapa perwakilan peserta eks pekerja migran Malaysia yang tidak mengunakan jalur resmi tampil memberikan testimoni suka duka jadi pekerja migran.

Baca Juga: Melihat Bulukumba dari Batu Pallantikang di Desa Salassae

Ronny Pacratius Anis berharap para calon pekerja migran mengunakan jalur resmi sehingga ada perlindungan dari pemerintah. Terlebih lagi banyak program pemerintah yang bisa dimanfaatkan untuk para calon pekerja migran yang akan bekerja di luar negeri.

"BP2MI Makassar akan bekerjasama dengan pemerintah daerah dan pemerintah desa untuk memfasilitasi bagi para calon pekerja migran," ujar Suratmi Hamida.

Kepala Dinas DPMPTSPTK Kabupaten Bulukumba menekankan bahwa pemerintah daerah akan memfasilitasi para calon pekerja migran.

Baca Juga: Desa Salassae di Bulukumba Sulsel salah satu dari empat desa di Indonesia yang diundang Bina Desa Jakarta

"Pemerintah Daerah Bulukumba juga akan menyiapkan program untuk purna pekerja migran untuk membangun dan mengembangkan usaha," terangnya.

Sementara itu, Kepala Desa Salassae, Gito Sukamdani dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada BP2MI.

"Sosialisasi ini sangat bermanfaat agar masyarakat bisa memahami prosedur untuk menjadi calon pekerja migran," ungkapnya.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x