Saiful mengurai, bahwa kemunculan media online, media sosial serta booming-nya smartphone telah menggerus ketertarikan masyarakat terhadap media konvensional seperti radio.
"Meski hanya mengeluarkan suara atau audio, justru itulah kekuatan utama radio dibanding media lainnya. Pendekatan radio terhadap audiensnya terasa lebih personal karena suara penyiar langsung tertuju pada pendengar. Diharapkan, dengan kelebihan yang dimilikinya, radio dapat mengulang semarak antusiasme pemilu seperti tahun-tahun sebelumnya," urai Saiful.
Dengan begitu, tutur Saiful, peluang radio sangat besar untuk memberikan pendidikan politik kepada kaum muda melalui siaran-siarannya
"Banyak fungsi dimiliki radio dan yang sesuai dengan konteks pemilukada adalah fungsi politik yang terbagi menjadi dua, yaitu proses pendidikan pemilih agar paham proses pemilu, dan pendidikan politik untuk mengarahkan persepsi dan sikap politik masyarakat Indonesia, " kuncinya.***