Network
WartaBulukumba - Di Ahad pagi yang cerah itu, sebelum para pemburu datang, puluhan babi hutan itu masih berdiri gagah di tengah-tengah pepohonan di pinggir sebuah perkampungan di timur Kabupaten Bulukumba.
Tubuh mereka besar dan bulat, dilengkapi dengan kaki pendek yang kokoh dan berotot. Kepalanya yang besar dilengkapi dengan telinga yang panjang dan runcing, memungkinkan ia untuk mendengar suara-suara yang terdengar dari jarak jauh. Matanya yang kecil tersembunyi di balik bulu cokelat gelapnya, khas predator bagi tanaman milik petani Bulukumba.
Gading panjangnya menonjol dari rahangnya yang kuat dan bisa dipakai untuk menghancurkan kulit pohon dan akar-akar yang keras. Namun kali ini puluhan ekor babi hutan harus menyerah di tangan Tim Pemburu Babi Bulukumba yang dibantu puluhan warga.
Baca Juga: Piala Adipura diarak keliling kota, penghargaan ke tujuh kalinya untuk Bulukumba sejak 2012
Warga di Kelurahan Tanah Lemo yang kebanyakan petani sangat diresahkan hama babi hutan yang selalu merusak tanaman mereka.
Tim Pemburu Babi Bulukumba lantas bergerak. Puluhan warga setempat pun ikut terlibat. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Thaiyeb Maningkasi, memimpin langsung perburuan tersebut dengan semangat.
Ia menyatakan bahwa program ini sudah dimulai sejak dua tahun lalu dan bertujuan untuk meningkatkan produksi hasil pertanian dan perkebunan.
Baca Juga: RSUD Bulukumba diganjar Sertifikat Akreditasi Paripurna dari KARS
