Perempuan korban penggusuran di Bulukumba ini angkat Al Quran: 'Saya di sini mengaji, tidak bermaksiat!'

- 31 Januari 2022, 17:39 WIB
Rumahnya digusur, sambil menangis nenek ini angkat mushaf Al Quran dan berkata: 'Kami tidak bermaksiat!'
Rumahnya digusur, sambil menangis nenek ini angkat mushaf Al Quran dan berkata: 'Kami tidak bermaksiat!' /WartaBulukumba.com/Muhlis Uno

WartaBulukumba - Rona sedih melekat di wajah Andriati Daeng Pa'ja, seorang perempuan lansia saat memandangi reruntuhan rumahnya akibat penggusuran.

"Di rumah itu tempat saya mengaji, saya disini mengaji tidak bermaksiat," ungkapnya. 

Andriati Daeng Pa'ja menangis sambil mengangkat mushaf  Al Qur'an ketika pasukan Satpol PP melakukan pembongkaran rumahnya di kawasan Pantai Merpati, kota Bulukumba.

Baca Juga: Sebelum gantung diri di pohon cokelat, pria Bontotiro Bulukumba ini terlihat mengalami depresi

"Barang-barang saya tidak tahu mau disimpan di mana. Harusnya pemerintah turun melihat di mana mau ditempatkan warganya," kata perempuan itu sambil menangis sesenggukan.

Andriati Daeng Pa'ja tidak sendirian. Puluhan rumah warga lainnya yang selama ini menghuni kawasan Pantai Merpati di Kelurahan Bentenge, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulsel, kini rata dengan tanah.

Sebelumnya pembongkaran rumah warga di kawasan Pantai Merpati sempat tertunda. 

Baca Juga: Menghilang tiga hari, guru pensiunan di Rilau Ale Bulukumba ditemukan sudah tak bernyawa

Akhirnya, pada Senin 31 Januari 2022 sekitar pukul 10.00 WITA, sekitar 100 aparat yang terdiri dari Satpol PP, polisi dan TNI bergerak.

KawasanPantai Merpati harus dibersihkan karena masuk dalam areal program penataan kota di mana tempat itu akan dijadikan seagai salah satu pusat kuliner dan wisata.

Pembongkaran rumah ini diwarnai dengan isak tangis warga yang tak menerima rumah mereka dibongkar.

Baca Juga: GMNI bergerak melebarkan sayapnya di Bulukumba

Lurah Bentengge, Amrah, yang ditemui di lokasi pembongkaran, mengaku jika pemerintah telah lama meminta warga untuk membongkar rumahnya masing-masing.

Menurut dia, pemerintah dan warga telah tiga kali melakukan pertemuan.

"Pertemuan sudah kita lakukan 21 Juni 2021, 27 Desember 2021, terakhir 15 Januari 2022 lalu," kata Amrah kepada awak media.

Baca Juga: Sejak Orde Baru hingga sekarang kondisi jalanan Dusun Batutompo di Rilau Ale Bulukumba tetap begini

Dalam tiga pertemuan itu, Pemkab Bulukumba menyampaikan kepada warga untuk segera mengosongkan lokasi. 

Pihak Pemkab Bulukumba, menurut dia, sudah berjanji akan mencari solusi setelah pembongkaran rumah warga.

Sementara itu berbagai kecaman berdatangan dari sejumlah kalangan

Salah satunya Sri Puswandi dari Forum Petani Bulukumba. Ia mengecam langkah Pemkab Bulukumba melakukan penggusuran tanpa solusi.

Baca Juga: Sejak Orde Baru hingga sekarang kondisi jalanan Dusun Batutompo di Rilau Ale Bulukumba tetap begini

"Seharusnya dari awal program revitalisasi Pantai Merpati, pemkab juga memikirkan nasib warga yang sudah puluhan tahun tinggal di sana, apa lagi mata pencahariannya sebagai nelayan, petani rumput laut," kata Sri Puswandi.

Sri Puswandi juga menegaskan bahwa akibat tanpa adanya solusi maka puluhan kepala keluarga tidak punya tanah dan tempat tinggal.

"Mereka akan terlantar, kita mendesak pemda agar menyiapkan solusi terhadap warga yang tergusur," tegasnya.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x