Mereka dianggap bersih secara ritual, itulah sebabnya mereka diizinkan memasuki rumah dan bahkan masjid. Menurut riwayat shahih, seseorang dapat berwudhu untuk shalat dengan air yang sama dengan air yang diminum kucing
Dalam Islam, dikenal riwayat tentang salah satu sahabat Rasulullah SAW yang bernama Abd Syams.
Dia memiliki kecintaan pada kucing, sehingga ia mendapat julukan Abu Hurairah, yang merupakan bentuk kecil dalam gramatika Arab dari kata hirrun atau berarti 'ayahnya kucing kecil'.
Baca Juga: Hari Pahlawan 10 November: Pekik 'Allahu Akbar' dan Resolusi Jihad dalam pertempuran Surabaya
Awalnya, namanya diganti oleh Nabi menjadi Abdurrahman bin Sakhr. Namun suatu hari, ia tampak sedang merawat dan bermain-main bersama kucing kecil yang pernah ia pungut.
Kemudian, Nabi memberinya julukan “Abu Hurairah” yang berarti “ayah kucing kecil”.
Kecintaan Abu Hurairah pada kucing ini menjadi dalil diperbolehkannya merawat dan menyayangi hewan piaraan, khususnya kucing.
Baca Juga: Waktu berlalu begitu cepat, ini penjelasannya dalam Al Quran dan Hadits Shahih
Bahkan Imam Ibnu Hajar al-Haitami berkata:
Artinya: Dianjurkan memuliakan (merawat dengan sungguh) kucing. Dan wajib bagi pemiliknya memberikan makan kepadanya jikalau kucing itu tidak bisa mencari makan sendiri (Ibnu Hajar al-Haitami, Al-Fatawa al-Fiqhiyyah al-Kubra, [Al-Maktabah al-Islamiyah], juz 4, hlm. 240).