Misteri Pasukan Panji Hitam: Benarkah mereka armada jet tempur super canggih dari Timur?

15 April 2024, 19:27 WIB
Ilustrasi jet tempur hitam - Misteri Pasukan Panji Hitam dari timur! Benarkah armada jet tempur hitam? /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Di langit Perang Akhir Zaman, armada tiga ratus jet tempur hitam mengukir garis-garis tajam. Mereka, bagaikan kawanan elang hitam dengan tubuh bertulis kalimat suci, "Lailahailallah", yang bercahaya bagai kilat dalam kegelapan. Dengan kecepatan luar biasa, senjata laser mereka menari-nari membinasakan musuh-musuhnya. Benarkah mereka yang dimaksud sebagai Pasukan Panji Hitam?

Bayangan kita tentang Pasukan Panji Hitam ini tentu sangat berbeda dengan narasi-narasi yang lazim kita dengar sebelumnya. Namun yang pasti, ruang eskatologi Islam, menempatkan Pasukan Panji Hitam muncul mengiringi kehadiran Imam Mahdi yang menonjol sebagai tokoh penting di akhir zaman, sebelum Nabi Isa AS turun dari langit untuk membunuh Dajjal. 

Imam Mahdi digambarkan sebagai penyelamat yang berhasil meredam gelombang kekufuran dan kerusakan yang melanda dunia, mendirikan khilafah yang bertumpu pada prinsip-prinsip Islam—sebuah tatanan yang mengikuti jejak kenabian.

Baca Juga: Panji-panji hitam pasukan Imam Mahdi sebenarnya adalah jet-jet tempur?

Dengan keadilan yang diambil dari syariat Islam, Imam Mahdi membawa kemakmuran yang merata ke seluruh penjuru dunia.

Namun, Imam Mahdi tidak bertindak sendirian. Dia mencapai puncak kekuasaan melalui perjuangan gigih yang dilakukan oleh pasukan berbendera hitam (Ashhabu Raayatis Suud) dari Khurasan. Mereka yang memperkuat kekhilafahannya dan dengan setia mendampingi setiap langkah perjuangannya.

Di abad ke-21, muncul spekulasi yang menghebohkan bahwa kelompok yang diramalkan itu mungkin telah hadir. Kehadiran sebuah tanzhim askari dari kaum militan fundamentalis di wilayah Khurasan—yang mencakup Afghanistan dan Iraq—dikenal sebagai Taliban dan Al-Qaeda, menggugah pertanyaan: apakah mereka benar-benar Ashhabu Raayatis Suud yang diramalkan? Apakah mereka merupakan 'tim sukses' bagi Imam Mahdi dan pendukung setianya?

Baca Juga: Pakistan benteng terakhir umat Islam dan 'panji hitam' terbit dari sana?

Kelompok ini dikenal sebagai kaum militan Muslim yang paling ditakuti oleh Barat karena keberanian dan kegigihan mereka dalam pertempuran, serta cita-cita radikal mereka yang meliputi pembebasan Baitul Maqdis dan Tanah Suci, hingga pendirian sebuah negara Islam dari Asia Tenggara hingga barat Maroko.

Kepercayaan mereka pada pelaksanaan hukum Islam yang ketat—serupa dengan yang diterapkan di Madinah pada zaman Nabi Muhammad SAW dan para sahabat—serta tantangan berat yang mereka hadapi dalam menjalankan keyakinan mereka. Sebagaimana yang pernah dialami oleh generasi awal umat Islam, membuat beberapa analis berpendapat bahwa mereka layak untuk menyandang gelar tersebut. Namun, pertanyaan tetap berlaku: benarkah demikian?

Dalam buku "Ashabu Raayati Suud" yang diterbitkan oleh Granada Mediatama pada tahun 2008, misteri pasukan panji hitam juga diungkap dengan mendalam oleh Abu Asiah AR, bersama dengan penyusun dari Kelompok Telaah Kitab ar-Risalah dan penyunting Abu Fatiah Al-Adnani, membahas topik akhir zaman ini.

Buku ini, yang merupakan bagian dari seri buku akhir zaman, mengeksplorasi tema-tema eskatologi Islam dan peran pasukan panji hitam dalam narasi skenario akhir zaman.

Baca Juga: Imam Mahdi, Pasukan Panji Hitam dan pembebasan Palestina dalam Perang Akhir Zaman

Buku lainnya, "Pasukan Panji Hitam: Jejak Tentara Perlawanan Akhir Zaman dari Afghanistan hingga Suriah" adalah sebuah buku yang mendalam dan penuh wawasan oleh Abdullah bin Abdul Aziz.

Diterbitkan oleh Jazera, buku ini mengeksplorasi perubahan geopolitik yang dramatis sejak peristiwa Manhattan Raid, yang memicu konfrontasi global antara teroris dan anti-teroris.

Buku ini menyajikan kajian tentang evolusi Al-Qaidah dari sekedar kelompok teror menjadi simbol perlawanan global, mengarah pada pembentukan Khilafah Islamiyah.

Melalui analisis yang mendalam dan ilustrasi yang kaya, pembaca akan diajak memahami bagaimana peradaban Islam dan Romawi bertabrakan, berkembang, dan bertransformasi di beberapa wilayah konflik seperti Afghanistan, Iraq, Yaman, Somalia, dan Suriah.

Sangat berbeda dengan penjelasan dan analisa dalam berbagai literatur, ada penjelasan fisik Pasukan Panji Hitam, sebuah versi yang sama sekali berbeda. Versi itu berdasarkan mimpi Muhammad Qasim!

Mimpi Muhammad Qasim

Muhammad Qasim bin Abdul Karim adalah seorang Muslim sunni biasa dari Pakistan kelahiran tahun 1976. Sejak usia 12 tahun ia didatangi oleh Cahaya Allah SWT dan sosok Rasulullah SAW melalui mimpi dan sejak tahun 2014 diperintahkan oleh Rasulullah SAW melalui mimpi untuk menyebarkan mimpi-mimpinya kepada seluruh umat Islam di dunia.

Mimpi Muhammad Qasim disebut-sebut bertaut lekat dengan tanda-tanda kebangkitan Islam dari timur, persatuan umat Muslim di Pakistan, munculnya pasukan jet tempur hitam yang tak terkalahkan dan akan membebaskan tanah-tanah suci umat Muslim yang hilang, juga tentang Ghazwa Hind dan Malhamah Kubra, keluarnya Dajjal dan Yajuj Majuj selepas kedamaian dunia selama beberapa tahun.

Muhammad Qasim berkata: “Allah SWT telah memperlihatkan dalam banyak mimpi saya bahwa nanti ketika negara Pakistan mulai berkembang pesat maka negara India akan mencoba untuk memerangi Pakistan. Tapi saya tidak ingin pecah perang karena saya tahu perang ini pasti amat teruk dan ada banyak Muslim di India, maka saya meminta kepada Allah SWT untuk berbuat sesuatu dan meminta-Nya untuk mencegah perang ini terjadi. Maka Allah SWT mengirimkan ratusan pesawat jet tempur hitam tak terkalahkan dengan pertolongan-Nya dan India menjadi ketakutan setelah melihat jet-jet tempur hitam ini. Bagaimana Pakistan bisa memeroleh jet-jet tempur hitam ini? Pikir mereka. Seluruh dunia bahkan insinyur militer Amerika Serikat terkejut dan khawatir. Maka, Pakistan akan mempunyai waktu untuk mempersiapkan diri dan juga membebaskan Kashmir namun sekutu-sekutu India dan kelompok-kelompok teroris akan bersedia pula untuk berperang dengan Pakistan. Ketika melihat jet tempur hitam ini, banyak umat Islam dari berbagai belahan dunia akan pindah ke Pakistan untuk memainkan peran mereka dalam membangun kembali Islam. Allah akan menolong kita.”

Rasulullah SAW bersabda: “Jika zaman itu telah dekat (Kiamat), banyak mimpi orang beriman tidak bohong. Dan, sebenar-benar mimpi di antara kalian adalah mimpi orang yang paling jujur dalam perkataan.” HR. Muslim

Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: مَنْ رَآنِى فِى الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِى فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَتَمَثَّلُ بِى yang artinya: “Siapa saja yang melihatku dalam mimpi, maka ia benar telah melihatku karena setan tidak dapat menyerupaiku.” (HR. Muslim no. 2266).

Beberapa ulasan diskusi dan buku menguatkan penjelasan bahwa panji-panji hitam bukanlah bendera tetapi sebuah alat pengenal berwarna hitam kebanggaan badan militer suatu negeri, yang akan terbit mengapung di angkasa tanpa penyangga apapun, sehingga apabila hendak melihatnya kita mestilah mengangkat wajah kita sebagaimana kita hendak memandang kepada matahari dan bulan yang terbit di angkasa, dan mereka adalah pasukan jet tempur canggih Pakistan pada masa Imam Mahdi.

Perhatikan hadits berikut:

إذا رأيتم الرايات السود خرجت من قبل خراسان فأتوها ولو حبوا ، فإن فيها خليفة الله المهدي

Yang artinya: “Jika kalian melihat Panji-Panji Hitam keluar dari Qabl Khurasan, maka datangilah mereka walau dengan merangkak karena padanya ada Khalifah Allah, al-Mahdi.” Mustadrak al-Hakim, Hadits no. 8578, Baihaqi dalam Dalail an-Nabuwwah 6/516.

Dan hadits berikut:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، وَأَحْمَدُ بْنُ يُوسُفَ، قَالاَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، عَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ، عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ، عَنْ أَبِي قِلاَبَةَ، عَنْ أَبِي أَسْمَاءَ الرَّحَبِيِّ، عَنْ ثَوْبَانَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ ‏ يَقْتَتِلُ عِنْدَ كَنْزِكُمْ ثَلاَثَةٌ كُلُّهُمُ ابْنُ خَلِيفَةٍ ثُمَّ لاَ يَصِيرُ إِلَى وَاحِدٍ مِنْهُمْ ثُمَّ تَطْلُعُ الرَّايَاتُ السُّودُ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ فَيَقْتُلُونَكُمْ قَتْلاً لَمْ يُقْتَلْهُ قَوْمٌ ‏”‏ ‏.‏ ثُمَّ ذَكَرَ شَيْئًا لاَ أَحْفَظُهُ فَقَالَ ‏”‏ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ (Ibn Majah 4084).

Artinya: “Rasulullah SAW bersabda, “Akan berperang tiga orang di sisi perbendaharaanmu (Ka’bah). Mereka semua adalah putera khalifah. Tetapi tak seorang pun di antara mereka yang berhasil menguasainya. Kemudian terbit panji-panji hitam dari Qibali al-Masyriq (sebelahnya timur), lantas mereka membunuh kamu dengan suatu pembunuhan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelummu”, kemudian dikatakan bahwa Tsauban RA berkata: “Kemudian beliau SAW menyebutkan sesuatu yang tidak aku hafal, lalu bersabda, “Maka jika kamu melihatnya, berbai’atlah walaupun dengan merangkak di atas salju, karena dia adalah khalifah Allah al-Mahdi.”

Jika membaca lafaz Arab pada kedua hadits itu dan membandingkannya dengan terjemahan bahasa Inggris atau Melayu yang tersebar luas, maka dengan jelas Anda sadari bahwa kedua Hadits itu tidak merujuk kepada Khurasan sama sekali.

Dapat dilihat dengan jelas bahwa kata-kata Qabl dan Qibali telah ditinggalkan dan tidak diterjemahkan meski tertulis di lafaz Arabnya.

Nabi Muhammad SAW memaknai ar-Rayah (panji) sebagai “alat pengenal”.

Membuktikannya melalui pojok sejarah adalah bahwa Nabi Muhammad SAW menamai panji beliau dengan sebutan al-Uqab yang berarti "elang".

Berdasarkan Ilmu Fiqih, mustahil tulisan kalimat Syahadat dinamai dengan nama hewan (elang). Dengan demikian, secara logika, tidak mungkin panji-panji hitam yang dimaksud oleh Nabi Muhammad SAW mencantumkan kalimah Syahadat sebagaimana yang digunakan oleh ISIS, misalnya.

Nabi Muhammad SAW niscaya sangat cerdas dalam urusan ini dan pasti tahu bahwa Khawarij di masa-masa mendatang akan menggunakan slogan Islami untuk bendera mereka.

Golongan Khawarij pertama yang memakai slogan Islami adalah Urwah yang berkata: "Tidak ada hukum kecuali hukum Allah, dan menentang Sayyidina Ali RA."

Selain itu, Nabi Muhammad SAW menubuahkan Panji Imam Mahdi akan terbit (tathlu’u). Kata ini senantiasa dipakai hanya untuk menggambarkan terbitnya matahari dan bulan dan panji-panji ini akan memerangi musuh dengan suatu cara yang belum pernah dilakukan oleh kaum manapun sebelumnya.

Umat Islam sama sekali belum pernah memiliki armada tempur udara. Berbeda halnya dengan angkatan darat umat Islam yang telah ada sejak zaman Rasulullah SAW.

Sedangkan angkatan laut umat Islam ada sejak zaman Mu’awiyah RA. Kini telah jelas maknanya dan tidak ada keraguan bahwa ini adalah nyata.

Secara eksplisit penjelasan tentang panji-panji hitam yang sebenarnya adalah armada jet tempur dibentangkan dalam beberapa buku. Di antaranya buku berjudul "Kajian Mimpi Muhammad Qasim Bin Abdul Karim" yang ditulis oleh Indra Noferia pada tahun 2018, dan buku "Allah dan Muhammad dalam Mimpiku" dengan tim penulis: Helper Muhammad Qasim, terbit pada tahun 2019.

Kedua buku tersebut menghamparkan penjelasan detail terkait 'mimpi Ilahi' yang dialami oleh seorang pemuda Pakistan bernama Muhammad Qasim. Bukan hanya soal Pasukan Panji Hitam berupa armada jet tempur hitam. Lebih dari itu.

Sejauh ini belum ada ulama di seluruh dunia yang mencap mimpi Muhammad Qasim adalah mimpi yang sesat lantaran mimpi tersebut tidak ada yang menyelisihi Alquran dan haditsh sahih.

Imran Abbasi dan Awais Naseer adalah dua orang intelektual Muslim yang merupakan barisan awal yang mempublikasikan mimpi-mimpi Muhammad Qasim ke seluruh dunia. 
 
Awais Naseer mulai meneliti mimpi Muhammad Qasim tetapi belum percaya pada awalnya bahkan bersikap berhati-hati sampai ia sendiri telah mendapat mimpi bertemu Nabi Muhammad SAW yang membenarkan mimpi Mhammad Qasim. Sejak saat itulah Awais aktif mendukung dan menyebarkan mimpi Muhammad Qasim.
 
Imran Abbasi lebih awal percaya mimpi Muhammad Qasim sebelum Awais Naseer. Imran Abbasi banyak membuat video yang menyampaikan mimpi-mimpi Muhammad Qasim dalam bahasa Urdu maupun bahasa Inggris. Kepercayaannya berasal dari hasil kajian yang teliti, adil, dan komprehensif sehingga berkesimpulan bahwa mimpi Muhammad Qasim sangat sesuai dan tidak menyelisihi sedikitpun dalil dan sunnah.
 
Beberapa media berita nasional di Pakistan telah mewawancarai Muhammad Qasim, di antaranya Royal News, 7NewsHd dan Daily Ausaf.
 
Dalam berbagai wawancara media, Muhammad Qasim bin Abdul Karim menjelaskan bahwa dirinya telah mendapatkan mimpi Ilahi ini sejak masih kecil sekitar umur 12 atau 13 tahun.

Kemudian setelah menginjak umur 17 tahun, ia terus-menerus mendapat mimpi Ilahi sampai saat ini. 

Muhammad Qasim dalam salah satu kesaksiannya mengatakan: 

"Aku telah melihat mimpi-mimpi ini selama lebih dari 23 tahun terakhir Allah datang ke dalam mimpiku lebih dari 500 kali dan Nabi Muhammad lebih dari 280 kali. Aku berumur sekitar 12 atau 13 tahun ketika Allah dan Nabi Muhammad keduanya datang bersamaan dalam mimpiku untuk pertama kalinya. Dan kemudian setelah itu di tahun 1993 ketika aku berumur 17 tahun, Allah dan Nabi Muhammad mulai datang secara teratur dan terus menerus dalam mimpiku. Dan sejak saat itu, Allah dan Nabi Muhammad terus datang ke dalam mimpi-mimpiku." 

Pertanyaan yang terbetik yaitu, bagamana Allah dan Nabi Muhammad SAW datang dalam mimpi Muhammad Qasim?

Kenapa dia menyebarkan mimpinya? Kenapa Muhammad Qasim dan teman-temannya terus-menerus menyebarkan mimpi tersebut ke seluruh dunia?

Pertanyaan terpenting adalah, benarkah mimpi-mimpi Muhammad Qasim bin Abdul Karim? Kisah mimpi Ilahi yang dituturkan oleh Muhammad Qasim sebagaimana dinukil dari kedua buku tersebut, bisa kita telusuri dalam sederet kesaksiannya berikut ini:

“Allah Yang Maha Kuasa sering muncul dalam mimpiku. Saya tidak pernah melihat Allah dengan mataku dalam mimpiku. Saya hanya merasa bahwa Allah ada di Arsy al-Adhzim (Tahta Tertinggi). Dan saya mendengar suara-NYA dari balik tabir. Suara itu terkadang turun dari langit atau saya akan melihat cahaya yang luar biasa terang.”

“Dan terkadang suara yang luar biasa akan datang dari cahaya yang luar biasa. Setiap kali saya melihat cahaya Allah, mata saya menjadi terpaku. Tidak mungkin untuk menggambarkannya. Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa cahaya ini adalah Allah melainkan cahaya Allah adalah versi megah cahaya yang diciptakan Allah.”
 
“Allah jauh melampaui segalanya untuk digambarkan sebagai cahaya. Dan DIA adalah pencipta cahaya. Bahkan suara Allah juga sangat luar biasa. Suara Allah penuh dengan begitu banyak belas kasihan dan kemurnian yang jauh melampaui dugaan dalam kata-kata. Dan suara Allah dalam mimpiku jauh melampaui eksistensi manusia. Dan suaranya tidak memiliki kelemahan ataupun kehabisan nafas saat berbicara.”


“Dalam setiap mimpi, saya merasa bahwa Allah lebih dekat kepada saya daripada bagian depan otak saya dan pembuluh darah jugularis/leher saya. Allah tidak pernah berbicara denganku dengan keras. Dia juga tidak pernah meninggikan suara-NYA dengan kemarahan atau berbicara kepada saya dengan cara yang kasar. Allah selalu berbicara kepada saya dengan sangat lembut dan damai. Meskipun saya membuat banyak dosa setiap hari...”


“Allah dan Muhammad SAW tidak pernah memaksa saya untuk mengikuti ajaran mereka. Dan itulah mengapa saya mencintai Allah dan Muhammad lebih dari segalanya. Allah dan Muhammad SAW berbicara dengan saya dalam bahasa Urdu. Dan itu adalah bahasa utama saya.”
  
Menjawab pertanyaan kenapa Muhammad Qasim menyebarkan mimpi-mimpinya? Dalam salah satu mimpi Muhammad Qasim bin Abdul Karim, ia menjelaskan alasan kenapa dia menyebarkan mimpinya.

"Pada bulan April 2014, Allah dan Muhammad mulai memerintahkan kepadaku dalam mimpiku untuk menyebarkan mimpi-mimpiku kepada semua orang"

Serentetan kesaksian itulah rupanya yang menjadi alasan terkuat mengapa Muhammad Qasim menyebarkan mimpi-mimpinya. Allah dan Nabi Muhammad SAW sendiri yang memerintahkan Muhammad Qasim.
  
Muhammad Qasim sendiri tidak mengharapkan apapun, kecuali karena perintah dari Allah dan Rasul-Nya. 

Muhammad Qasim tidak pernah mengaku sebagai Imam Mahdi

Telaah ini sangat menarik jika menukik pada fakta bahwa Muhammad Qasim tidak pernah mengaku dirinya sebagai Imam Mahdi dan justru meminta agar jangan memanggilnya Al-Mahdi, karena itu akan menambah berat tugasnya.
 
Muhammad Qasim berkata, "Pada saat aku sedang menyebarkan mimpi-mimpiku di Facebook, pada suatu malam 10 Februari 2015 aku memutuskan bahwa esok hari aku akan menghapus semua akun sosial mediaku dan aku akan meninggalkan pekerjaan ini untuk selamanya.
 
Kemudian, pada malam itu, Nabi Muhammad SAW muncul dalam mimpiku. Muhammad SAW berkata dalam suara yang sangat sedih, “Qasim, jangan berputus asa dari Rahmat Allah. Allah menolongmu, dan kau telah sangat dekat dengan takdirmu. Qasim, tunggulah sedikit lagi, Allah bersamamu.”
 
Suara dan aksen Muhammad SAW terdengar sangat luarbiasa sedih, seolah-olah beliau akan kehilangan semuanya jika aku menghentikan pekerjaanku. Aku tidak pernah sekalipun melihatnya khawatir seperti itu sebelumnya.

Sekarang aku ingin kalian membayangkan mimpi itu, hanya agar kalian memahami alasan mengapa Qasim dan orang-orang yang bersamanya sama sekali tidak peduli jika seluruh dunia menentang mereka, karena yang mereka pedulikan hanyalah Nabi Muhammad SAW mereka yang tercinta, dan ketika mereka mendengar bahwa kekasih mereka SAW menangis, kesakitan, demi Allah mereka tidak sanggup, hati mereka menangis dan ingin segera menolongnya. Mereka ingin bersamanya Rasulullah SAW di Hari Pengadilan, lebih daripada apapun di dunia ini. Qasim dan orang-orang yang bersamanya mengetahui bahwa mereka tidaklah istimewa, namun mereka hanya ingin menjadi teman Allah dan mereka mencintai Nabi Muhammad SAW di atas seluruh makhluk.

Ghazwatul Hindi

Salah satu mimpi Muhammad Qasim yang paling banyak dibahas adalah tentang Presiden Amerika Serikat yang hendak menghancurkan Pakistan melalui tangan India!
 
Muhammad Qasim menguraikan mimpinya:
 
Aku melihat mimpi ini tanggal 21 Desember 2017. Dalam mimpi ini, sampai kabar kepadaku bahwa USA hendak membuat pengumuman besar. Aku pikir mungkin ini ada kaitannya dengan Palestina.
 
Lalu saya bilang: “Aku harus kesana dan mencari tahu!” Sebab pengumuman ini bisa jadi sangat penting bagi keselamatan para Muslim."
 
Aku duduk di sebuah mesin berbentuk pesawat dan pergi kesana. Presiden USA sedang duduk dalam ruangan berbentuk kantor. Beberapa orang lain juga duduk disana bersamanya. Aku masuk ke dalam dan tak seorangpun menyadariku. Tiba-tiba, Presiden USA berdiri dengan secarik kertas di tangannya.
 
Lalu dia bilang: “Hai, India.”
 
Aku pikir: “Kenapa dia mengucapkan ini?” Lalu dia tunjukkan ke semua orang kertas tadi yang membuatku kaget.
 
Ada satu peta Pakistan dan India yang warnanya sama tanpa garis batas antara keduanya. Lalu dia mulai menandatangani kertas itu dan mulai tertawa kencang. Dia lalu tunjukkan kertas itu ke semua orang dan terus tertawa. Sebab mulai sekarang India akan berkuasa atas Pakistan.
 
Aku memegang kepalaku karena kaget atas apa yang dia rencanakan. Lalu aku sadar bahwa dia tadi bilang “Hail, India” (Salut, India!) dan bukan “Hai, India”. Aku tidak bisa mempercayai rencana mereka. Aku pulang kepada orang-orang sambil berlari.
 
Aku bilang: “Bangun dan selamatkan negara ini!” “Mereka sudah membuat rencana atas Pakistan seperti yang mereka buat atas Palestina!” Mereka bilang: “Qasim, makar-makar atas Pakistan sudah ada sebelumnya. Tapi tidak terjadi apa-apa dan Pakistan masih selamat. Tentara kita sangat kuat. Tak seorangpun berani bahkan cuma untuk menantang Pakistan. Dan kita sudah mengalahkan India berkali-kali sebelumnya.”
 
Ya, benar saya bilang. Tapi kita tidak boleh meremehkan kuasa-kuasa zalim. Dan kini India punya kuasa-kuasa lain bersama mereka. Dan ingatkah kalian bahwa Umat Muslim pikir mereka menang di masa Perang Uhud? Mereka awalnya yakin telah memenangi pertempuran. Lalu tiba-tiba mereka diserang saat lengah dan keadaan berbalik. Dan para Muslim menderita kekalahan besar. Kita tidak boleh meremehkan siapapun yang hendak menghancurkan kita! Mereka bermakar jahat terhadap kita. Dan kita harus membuat rencana untuk menyelamatkan negeri kita. Maka aku meninggalkan tempat itu dan pergi ke arah lain.
 
Di perjalanan aku melihat beberapa burung terbang di angkasa. Aku bilang, jenis burung apakah mereka ini? Saat aku melihat lebih dekat, aku lihat bahwa mereka bukanlah burung-burung. Namun mereka adalah pesawat-pesawat yang terbang tinggi milik kuasa asing. Aku khawatir melihat pesawat-pesawat tak dikenali terbang di wilayah udaranya Pakistan. Lalu aku pergi ke sebuah gedung besar untuk bertemu beberapa orang disana. Aku mengabarkan mereka tentang berita itu. Namun mereka juga berkata bahwa: “Tentara Pakistan akan mengatasi itu, Jangan khawatir!”
 
Aku berkata: “Sampai kapan Tentara Pakistan bisa menghadapi semua ini? Kenapa mereka harus bertanggung jawab atas segala hal? Memangnya kalian tidak bertanggung jawab atas satu hal pun? Aku bilang: pihak Tentara sudah berbuat semua yang mereka bisa tetapi karena kurangnya dana, mereka tidak akan bisa melindungi semua wilayah. Hal ini bisa menyebabkan banyak area Pakistan menjadi rentan terserang musuh dan Pakistan juga terus kehilangan uang. Tentara Pakistan tidak akan bisa memerangi musuh tanpa dana-dana itu! Maka saya pergi dari sana dan pulang ke rumah.
 
Saya pikir: “Semua orang ini masih tidur. Bagaimana cara menghentikan semua rencana para musuh?!” Dan mimpi itu pun berakhir disitu.
 
Terkait mimpi tersebut, mari kita perlahan mencoba memahami sebuah riwayat berikut:
 
"Tsauban RA, budak merdeka dari Rasulullah SAW berkata, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Ada 2 golongan dari umatku yang Allah telah mengharamkan mereka dari api neraka yaitu golongan yang akan menaklukan India dan golongan yang akan bersama ‘Isa bin Maryam AS”. 
(Sunan an-Nasa’i 3175, disahihkan oleh Albani)
 
Pada 15 Oktober 2017 Muhammad Qasim menerbitkan sebuah video dan mengatakan bahwa Tanggal 6 Juni 2017 dia diperlihatkan sebuah mimpi dari Allah SWT perihal tanda pertama kebenaran mimpi Muhammad Qasim adalah musuh-musuh Allah akan mencoba menghancurkan Pakistan Tora Bora!
 
Beberapa bulan kemudian, tercatat pada 1 Januari 2018, Donald Trump mengawali tahun 2018 dengan sebuah Tweet yang mengisyaratkan bahwa AS menganggap Pakistan telah menyembunyikan apa yang AS buru selama ini di Tora Bora, yaitu para terorris Afghanistan!
 
Di dalam mimpinya pada tahun 2006, Muhammad Qasim bertanya kepada Allah SWT, "Ya Allah, mengapa Engkau menciptakan Pakistan? Padahal setiap keburukan ada di Pakistan, bahkan tidak ada kedamaian dan kebahagiaan, justru banyak kedzaliman dan penindasan dimana-mana!"
 
Kemudian Allah berfirman bahwa "Qasim, 1400 Tahun yang lalu, Apabila Nabi Muhammad SAW masih hidup di dunia ini, maka ia sering berdo'a kepadaku seperti ini, Ya Allah apabila dekatnya hari kiamat, wujudkanlah sebuah Negara yang bernama La illaha illallah, dan apabila Islamku menjadi lemah diseluruh dunia, maka biarkan Islam bangkit dari Negara ini ke seluruh Dunia. Dan Qasim, Aku (Allah SWT) menerima do'a Nabi Muhammad SAW, dan Aku telah berkehendak untuk membuat Pakistan, dan Qasim, Aku (Allah SWT) yang akan mempertahankan Pakistan dan Aku yang akan menyelamatkan Pakistan."
 
Wallahu a'lam bisshawab.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler