Sejarah Hari Ibu 22 Desember: Disulut dari api perjuangan kemerdekaan

22 Desember 2023, 11:58 WIB
Ilustrasi Hari Ibu /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba - Dalam alur sejarah yang membentuk Indonesia, kilasan yang tak bisa diabaikan adalah semangat pejuang perempuan yang menyala pada masa kolonial Belanda. Mereka adalah api yang menginspirasi, dan pada tanggal 22 Desember 1928, di gelaran Kongres Perempuan Indonesia, api itu menjadi nyala yang menetapkan titik penting bagi pergerakan perempuan Indonesia.

Kongres tersebut menjadi titik tolak monumental. 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera berkumpul di Gedung Mandalabhakti Wanitatama di Yogyakarta, merumuskan tonggak sejarah dengan terbentuknya Kongres Perempuan yang kemudian dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).

Namun, jejak perjuangan tak dimulai dari sana. Jauh sebelumnya, di abad ke-19, tokoh-tokoh perempuan seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, R.A. Kartini, dan yang lainnya telah merintis organisasi perempuan melalui perjuangan yang tak terpisahkan dari sejarah Indonesia.

Baca Juga: Sejarah Hari Ibu yang dirayakan setiap tanggal 22 Desember

Peran perempuan dalam perjuangan kemerdekaan

Menelusuri sejarah Hari Ibu 22 Desember, kita akan niscaya menemukan Kongres Pertama yang bukan hanya menyatukan perempuan-perempuan Indonesia dalam Perhimpunan Perempuan Indonesia, tapi juga menandai penentuan penting: suara bulat mufakat yang menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.

Menelusuri buku-buku sejarah seperti "Kongres Perempuan Pertama" karya Susan Blackburn dan "Sejarah Organisasi Perempuan Indonesia: 1928-1998" karya Mutiah Amini, kita mendapati catatan-catatan mengenai kongres yang menjadi tonggak sejarah bagi pergerakan perempuan Indonesia.

Pada Kongres Perempuan Indonesia, agenda utama tak hanya tentang persatuan perempuan Nusantara, tapi juga mengenai peran perempuan dalam perjuangan kemerdekaan, pembangunan bangsa, kesehatan ibu dan balita, serta isu-isu sosial lainnya.

Baca Juga: Hari Ibu tanggal 22 Desember berawal dari peristiwa bersejarah ini pada 1928

Dekrit Presiden tahun 1959

Peringatan Hari Ibu kemudian menjadi semakin meriah. Puncaknya pada peringatan ke-25 tahun 1953, di mana tak kurang dari 85 kota Indonesia merayakan dengan penuh semangat.

Tanggal 22 Desember resmi diukuhkan sebagai Hari Ibu oleh Presiden Sukarno melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959, sebuah pengakuan resmi terhadap semangat perempuan yang telah menjunjung tinggi perjuangan dan kontribusi mereka bagi bangsa ini.

Peringatan awal Hari Ibu adalah bentuk penghargaan atas semangat dan perjuangan perempuan dalam membawa perubahan bagi kualitas bangsa. Ini adalah semangat yang terus menginspirasi kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama.

Sejarah Hari Ibu adalah cerminan dari semangat kebersamaan, perjuangan, dan penghargaan atas peran penting kaum perempuan dalam membangun Indonesia yang lebih baik.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler