Misteri Muhammad Accord: Perjanjian antar Federasi Alien di zaman Rasulullah SAW?

24 Maret 2023, 21:16 WIB
Ilustrasi penampakan pesawat alien - Misteri Muhammad Accord: Perjanjian antar Federasi Alien di zaman Rasulullah SAW? /Pixabay/ImaArtist

WartaBulukumba - Benarkah di zaman Rasulullah SAW ada sebuah perjanjian yang melibatkan antar spesies makhluk luar angkasa? Alien datang dari beberapa perwakilan spesies dan federasi untuk sebuah kesepakatan!

Kalangan ufologis di seluruh dunia, termasuk Indonesia, mengenalnya sebagai "Kesepakatan Muhammad" atau "Muhammad Accord", sebuah perjanjian antar galaksi yang ditandatangani oleh kelompok Super Federation serta kelompok inner-Earth dan kelompok yang bersekutu dengan Draco.

Muhammad Accord disahkan tepat setelah zaman Rasulullah SAW. Disebut-sebut bahwa inisiator perjanjian itu adalah Alien Dewan Saturnus. Selama waktu itu, beberapa spesies alien melakukan kontak terbuka dan terkadang peperangan terbuka di langit kita antara kelompok-kelompok yang berbeda ini.

Baca Juga: Alien sudah lama menguasai Planet Bumi melalui pemimpin-pemimpin dunia? Reptilian Shapeshifters!

Muhammad Accord begitu populer di kalangan saintis ufologi sejak Corey Goode mengungkapkan hal itu melalui sebuah wawancara Cosmic Dislosure "Inside The Secret Space Program" Season 5, Episode 8: From Venus to Antartica pada 9 Juli 2016. Corey Goode diwawancari oleh host David Wilcox.

Program tersebut merupakan serangkaian wawancara dengan berbagai orang dalam Program Luar Angkasa Rahasia dan pelapor yang mengeksplorasi teknologi tersembunyi dan interaksi berkelanjutan antara umat manusia dan ras ET atau ED.

Untuk transkrip dari hal-hal inti di video wawancara Corey Goode, ada di bagian akhir artikel ini.

Baca Juga: Alien dan UFO pada sejumlah uang kuno di dunia! Sisa peradaban bangsa Nisnas?

Corey Goode adalah seorang produser, sutradara dan penulis. Corey Goode sangat terkenal dengan buku "The Cosmic Secret" (2019) dan "Ascension Chronicles: Spheres of Influence and Above Majestic" (2018).

Yang menarik, merebak pula sebuah teori bahwa Rasulullah SAW terlibat langsung dalam kesepakatan tersebut.

Seorang pakar ufologi di Indonesia, Anugerah Sentot Sudono dari komunitas BETA UFO menjelaskan bahwa untuk info itu yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW terlibat langsung dalam Muhammad Accord belum bisa terkonfirmasi.

Baca Juga: Alien dalam penjelasan Al Quran, literatur Islam, Iman Kristen dan pandangan filsuf

Anugerah Sentot Sudono mengatakan, istilah Muhammad Accord karena masa itu bertepatan dengan zaman Rasulullah SAW.

"Seperti perjanjian Roem Royen, perjanjian Linggarjati, diberi nama atas nama lokasi atau penyelenggaranya," tuturnya kepada WartaBulukumba.com saat dikonfirmasi pada Jumat, 24 Maret 2023.

Kendati demikian, Anugerah Sentot Sudono, bahwa sebagai muslim, dirinya bahkan semakin yakin akan kenabian Rasulullah SAW.

"Tentang Muhammad Accord, saya sebagai muslim malah semakin yakin akan kenabian Rasulullah SAW," jelasnya.

Baca Juga: Telusur jejak Saranjana kota gaib yang sangat maju! Versi lain sebut negeri Alien dan Atlantis

Sementara itu bagi segelintir ufolog lainnya, keterlibatan Rasulullah SAW dalam Muhammad Accord mereka dasarkan pada sebuah dalil.

Rasulullah SAW membawa ajaran yang menjadi rahmat bagi seluruh alam merupakan satu hakikat yang secara tegas difirmankan Allah: 

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS  Al-Anbiya' [21]:107). 

Baca Juga: Petunjuk tentang alien dalam Al Quran disebutkan dalam ayat-ayat ini

Dalam sebuah catatan seorang ufolog yang meminta namanya dipublikasikan, teori yang menguatkan bahwa Rasulullah SAW terlibat langsung mewakili Planet Bumi dalam Muhammad Accord, berdasarkan kapasitas Rasulullah SAW yang dikenal sangat piawai dalam melakukan perjanjian politik. Baik perjanjian untuk sesama Muslimin maupun perjanjian antara Muslimin dengan non Muslimin.

Sang ufolog anonim menjelaskan, setelah memperkuat persatuan kaum Muslimin di Madinah (diperkirakan 1500 orang) baik sesama Anshar dan sesama Muhajirin, maupun antara Anshar dan Muhajirin, maka Nabi memulai langkah selanjutnya yaitu mempersatukan masyarakat Madinah secara keseluruhan. Langkah pertama Rasulullah SAw adalah mengadakan perjanjian dengan kaum Yahudi yang selama ini eksis dan menguasai sektor ekonomi, baik perkebunan maupun perdagangan.

Perjanjian ini dikenal dengan Piagam Madinah, yang isinya terdiri dari dua bagian; pertama perjanjian antara kaum Muslimin sendiri; kedua antara kaum Muslimin dan Yahudi. Dalam perjanjian itu dinyatakan bahwa kaum Muhajirin dari kalangan Quraisy tetap menurut adat kebiasaan baik yang berlaku di kalangan mereka, bersama-sama menerima atau membayar tebusan darah antara sesama mereka dan mereka menebus tawanan mereka sendiri dengan cara yang baik dan adil di antara sesama orang-orang beriman.

Baca Juga: Alien Saturnus dan Jupiter dijelaskan dalam buku langka dari abad ke 17

Piagam Madinah juga membuat perjanjian dengan orang Yahudi, pada intinya memberikan kebebasan beragama kepada orang Yahudi, bersama-bersama dengan Muslim menghadapi musuh yang memerangi mereka.

Mereka harus saling menasihati, saling berbuat baik dan tidak berbuat dosa, wajib membantu orang yang didzalimi, dan jika terjadi suatu perselisihan maka dikembalikan kepada Allah dan Rasulnya, orang-orang Yahudi tidak boleh menolong kaum Quraisy dan sekutunya.

Uraian ini dapat dilihat pada kitab Ar-Rahiq Al-Makhtum, hlalaman 232-234 dan buku Sejarah Hidup Muhammad, halaman 200-205.

Baca Juga: William Cooper: Alien di balik konspirator yang mengendalikan dunia

Konfederasi Planet mulai mengabaikan Muhammad Accord?

Salah satu substansi dalam wawancara Corey Goode adalah peperangan terbuka mengganggu perkembangan sosiologis spesies kita. Manusia akan memasukkan perang ini ke dalam agama mereka, menurunkan getaran kemanusiaan.

Ini adalah perubahan yang dibuat dalam aturan keterlibatan antara dunia luar dan masyarakat Bumi yang sedang berkembang yang harus dipatuhi oleh semua alien.

Makhluk nonterestrial hanya memanipulasi kita melalui perwakilan manusia. Itu juga melibatkan mengukir planet menjadi wilayah dan pembentukan Dewan Federasi Super.

Baca Juga: Dokumen Lacerta: Wawancara Alien Reptilian, penghuni Planet Bumi sebelum generasi Homo Sapiens ada

Pada 2017, empat kelompok mirip manusia dalam Konfederasi Planet, termasuk Anshar dan Nordik, mulai mengabaikan Kesepakatan Muhammad.

Mereka memulai proses yang lambat untuk menghubungi orang melalui mimpi dan kemudian mengarah ke kontak yang lebih terbuka. Unduhan telepati yang diterima dalam meditasi akan mengarah pada kontak mimpi. Alien Nordic memimpin upaya ini. 

Berikut beberapa transkrip wawancara tersebut.

Corey: Dan selama ini, Anshar benar-benar berusaha untuk mengadakan pertemuan dengan Federasi Super, Draco, dan kelompok lain yang telah menandatangani apa yang mereka sebut Muhammad Accord yang akan memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan manusia secara lebih terbuka. Semua penandatangan perjanjian ini harus setuju untuk mengubahnya untuk meratifikasinya.

David: Ini melibatkan kelompok jahat dan baik yang semuanya harus membuat perjanjian satu sama lain?

Corey: Semua kelompok yang hadir di tata surya yang berkompetisi, memiliki agenda yang berbeda. Mereka sampai. . . konon sampai waktu setelah Muhammad, mereka menampakkan diri kepada orang-orang dan memiliki konflik terbuka di langit. Dan perjanjian ini menyatakan bahwa mereka akan membiarkan umat manusia berkembang dengan sendirinya secara terbuka, dan mereka hanya akan secara diam-diam memanipulasi dan mendalang para pemimpin.

David: Menurut Anda, mengapa orang baik dan orang jahat setuju dengan hal seperti ini?

Corey: Yah, karena mereka mengalami pertempuran besar. Mereka saling mengejar keluar dari daerah yang berbeda. Mereka menghancurkan percobaan, percobaan genetik yang lain. Itu adalah kekacauan.

David: Jadi perjanjian ini pada dasarnya melayani kedua belah pihak. Itu membuat permainan tetap adil. Mereka berdua harus bekerja secara diam-diam. Mereka tidak bisa memberi tahu kita siapa mereka. Masing-masing pihak mendapat kesempatan untuk merebut sabuk gelar, yang merupakan kendali planet dan kendali umat manusia.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler