Sederet khasiat mengejutkan dari lempuyang: Orang Bulukumba menyebutnya 'lippujang'

- 26 Mei 2024, 17:00 WIB
Lempuyang, di Bulukumba disebut lippujang
Lempuyang, di Bulukumba disebut lippujang /Instagram.com/@maskotpetani

Lempuyang sering diolah menjadi jamu dan teh, yang mampu meredakan peradangan, melawan pertumbuhan mikroba, menghilangkan demam, meredakan nyeri sendi, dan bahkan menghambat pertumbuhan sel kanker.

Selain itu, lempuyang juga dipercaya mampu mengontrol gula darah, menyehatkan pencernaan, meningkatkan nafsu makan, menjaga kesehatan saraf dan otak, serta menurunkan tekanan darah.

Baca Juga: Pasti menyesal jika baru tahu manfaat daun jarak! Orang Bulukumba menyebutnya 'daun tanging-tanging'

Seni Meramu Lempuyang

Lempuyang dapat dikonsumsi sebagai suplemen herba alami, misalnya dalam bentuk kapsul berisi serbuk ekstrak lempuyang. Selain itu, lempuyang juga dapat diolah menjadi minuman sehat dengan resep sederhana berikut ini, yang dikutip dari AloDokter:

Bahan-bahan:

25 gram lempuyang yang sudah diparut
500 ml air
gula merah secukupnya

Cara memasak:

Rebus lempuyang dan gula merah ke dalam 500 ml air selama kurang lebih 15 menit hingga mendidih.

Setelah didiamkan selama beberapa menit hingga tidak terlalu panas, saringlah air rebusan lempuyang dan tuang ke dalam gelas, lalu minum.

Anda dapat mengonsumsi air rebusan lempuyang sebanyak 1–2 kali sehari untuk merasakan manfaatnya. Namun, perlu diingat, meskipun lempuyang memiliki berbagai khasiat bagi kesehatan, Anda sebaiknya tidak mengonsumsinya jika menderita penyakit atau menjalani pengobatan tertentu karena berpotensi memicu interaksi obat.

Di Bulukumba, lempuyang bukan sekadar tanaman. Ia adalah warisan alam yang tak ternilai, mengandung keajaiban dalam setiap bagiannya. Dari daun hingga buah, dari akar hingga bunga, lempuyang memberikan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan, kecantikan, dan kehidupan sehari-hari.

Menelusuri jejak lempuyang, kita menemukan lebih dari sekadar tanaman herbal. Dengan segala kekayaannya, lempuyang mengajarkan kita untuk selalu menghargai dan merawat alam dengan penuh rasa syukur dan kebijaksanaan.***(Israwaty Samad)

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah