Sederet khasiat mengejutkan dari lempuyang: Orang Bulukumba menyebutnya 'lippujang'

26 Mei 2024, 17:00 WIB
Lempuyang, di Bulukumba disebut lippujang /Instagram.com/@maskotpetani

WartaBulukumba - Di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, di antara perbukitan hijau subur membentang, tanaman ajaib ini akrab dikenal oleh masyarakat setempat sebagai 'lippujang'. Inilah lempuyang, nama ilmiahnya Zingiber zerumbe.

Dalam keseharian, daun muda lempuyang di tangan para emak-emak di Bulukumba berubah menjadi sayur lezat yang menggugah selera. Dengan sentuhan magis mereka, hidangan sederhana menjadi istimewa, penuh dengan kehangatan keluarga. Namun, lempuyang tidak hanya menyihir lewat rasa.

Buahnya yang mirip granat merah cerah juga menjadi daya tarik bagi anak-anak yang polos. Pada era 1990-an, buah lempuyang sering kali menjadi senjata imajinasi dalam permainan perang-perangan di pelosok Bulukumba, membawa mereka pada petualangan yang membentuk kenangan manis di masa kecil.

Baca Juga: 5 tanaman obat mujarab ini mudah ditemukan di Bulukumba! Nomor 4 bisa mengatasi stress

Sebuah Permata di Antara Daun

Dari kejauhan, buah lempuyang memancarkan warna merah cerah seperti permata yang berkilau di bawah sinar matahari. Kecantikan tersebut seolah memanggil siapa saja untuk mendekat. Namun, saat didekati, buah ini sebenarnya kecil dan bulat, seukuran bola pingpong yang mungil namun menggemaskan.

Tak hanya buahnya yang menawan, lempuyang juga memiliki serat kasar di bawah daunnya yang dapat membuat kulit gatal jika tersentuh. Namun, saat diiris tipis dan diseduh dengan air panas, ia memancarkan aroma harum yang menggoda, menghasilkan minuman herbal yang menyegarkan di lidah.

Keanggunan lempuyang tersirat dalam bentuk batangnya yang berbulu halus, daun hijau tua yang lebar, dan bunga-bunga putih yang merekah dengan anggun. Lempuyang telah mencuri perhatian banyak orang dengan kecantikan dan manfaat yang ditawarkannya.

Baca Juga: Keajaiban daun 'paipai' yang banyak tumbuh di Bulukumba: Mengatasi kolesterol hingga tekanan darah

Manfaat Lempuyang yang Luar Biasa

Lempuyang mengandung senyawa antiradang, antibakteri, antijamur, antidiabetes, antioksidan, dan bahkan antikanker. Keberlimpahan nutrisinya juga tak bisa dipandang sebelah mata. Dalam lempuyang terdapat antioksidan polifenol dan flavonoid, karbohidrat, protein, serat, kalium, magnesium, kalsium, dan vitamin C.

Lempuyang sering diolah menjadi jamu dan teh, yang mampu meredakan peradangan, melawan pertumbuhan mikroba, menghilangkan demam, meredakan nyeri sendi, dan bahkan menghambat pertumbuhan sel kanker.

Selain itu, lempuyang juga dipercaya mampu mengontrol gula darah, menyehatkan pencernaan, meningkatkan nafsu makan, menjaga kesehatan saraf dan otak, serta menurunkan tekanan darah.

Baca Juga: Pasti menyesal jika baru tahu manfaat daun jarak! Orang Bulukumba menyebutnya 'daun tanging-tanging'

Seni Meramu Lempuyang

Lempuyang dapat dikonsumsi sebagai suplemen herba alami, misalnya dalam bentuk kapsul berisi serbuk ekstrak lempuyang. Selain itu, lempuyang juga dapat diolah menjadi minuman sehat dengan resep sederhana berikut ini, yang dikutip dari AloDokter:

Bahan-bahan:

25 gram lempuyang yang sudah diparut
500 ml air
gula merah secukupnya

Cara memasak:

Rebus lempuyang dan gula merah ke dalam 500 ml air selama kurang lebih 15 menit hingga mendidih.

Setelah didiamkan selama beberapa menit hingga tidak terlalu panas, saringlah air rebusan lempuyang dan tuang ke dalam gelas, lalu minum.

Anda dapat mengonsumsi air rebusan lempuyang sebanyak 1–2 kali sehari untuk merasakan manfaatnya. Namun, perlu diingat, meskipun lempuyang memiliki berbagai khasiat bagi kesehatan, Anda sebaiknya tidak mengonsumsinya jika menderita penyakit atau menjalani pengobatan tertentu karena berpotensi memicu interaksi obat.

Di Bulukumba, lempuyang bukan sekadar tanaman. Ia adalah warisan alam yang tak ternilai, mengandung keajaiban dalam setiap bagiannya. Dari daun hingga buah, dari akar hingga bunga, lempuyang memberikan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan, kecantikan, dan kehidupan sehari-hari.

Menelusuri jejak lempuyang, kita menemukan lebih dari sekadar tanaman herbal. Dengan segala kekayaannya, lempuyang mengajarkan kita untuk selalu menghargai dan merawat alam dengan penuh rasa syukur dan kebijaksanaan.***(Israwaty Samad)

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler