Network
Contoh nyata yang diangkat adalah perlakuan intoleran terhadap minoritas non-Muslim di negara-negara mayoritas Muslim yang kerap kali langsung mengarah pada tuduhan terhadap ajaran Islam.
Sebaliknya, kekerasan terhadap Muslim di berbagai tempat seperti Gaza, Rohingya, Uighur, dan kekerasan terhadap Muslim di negara-negara Barat sering kali tidak dihubungkan dengan agama pelaku.
Islamophobia Bukan Fenomena Baru
Menurut Shamsi Ali, Islamophobia bukanlah fenomena baru yang muncul pasca peristiwa 11 September atau pemilihan Donald Trump.
Ia menjelaskan bahwa ketakutan dan kebencian terhadap Islam telah ada sejak abad ke-6 saat Islam mulai berkembang di Semenanjung Arab. Islam telah lama menjadi ancaman bagi kekuatan besar dunia pada masanya, seperti Romawi dan Persia.
Selain itu, sejarah Islam di Andalusia dan kebangkitan Kekhalifahan Utsmaniyah juga memperkuat fenomena Islamophobia yang berakar dalam sejarah interaksi antara Islam dan Barat.
Baca Juga: Terkait tragedi Gaza Imam Shamsi Ali ungkap fenomena mencengangkan di Amerika Serikat
Faktor-Faktor Islamophobia
Shamsi Ali menjelaskan enam faktor utama yang mempengaruhi Islamophobia di dunia Barat, di antaranya:
Ketidaktahuan (Ignorance)
Menurut Shamsi Ali, ketidaktahuan terhadap agama Islam adalah salah satu penyebab utama Islamophobia. Ketidaktahuan ini menyebabkan ketakutan yang tidak rasional, yang sering kali disertai dengan kebencian.
Shamsi Ali menceritakan contoh konkret dari Pastor Jones di Florida yang membakar Al-Qur’an tanpa pernah membaca atau berinteraksi dengan Muslim sebelumnya.
Kasus lain yang disebut adalah protes terhadap pembangunan masjid di Brooklyn oleh komunitas Yahudi yang tidak tahu apa-apa tentang Islam dan Syariah.
