Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, berharap kegiatan ini menjadi ajang bertukar informasi.
Petani Indonesia dan ASEAN mengakui bahwa El Nino berpotensi mengganggu hasil pertanian dan mempengaruhi kestabilan harga pangan. Namun, para petani juga menyatakan bahwa mereka telah mengambil tindakan preventif dan siap menghadapi ancaman tersebut.
Baca Juga: Ilmuwan hipersonik Rusia dituduh membongkar rahasia negara ke China
Salah satu tindakan yang diambil adalah dengan meningkatkan sistem irigasi dan pengelolaan air untuk mengatasi kemungkinan kekeringan.
Selain itu, para petani juga mengoptimalkan penggunaan pupuk organik dan memanfaatkan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas tanaman.
Dalam Temu Petani ASEAN, para petani juga saling berbagi pengalaman dan terus mengembangkan pembelajaran bertani yang inovatif agar dapat menghadapi tantangan yang semakin kompleks di masa depan.
Temu Petani ASEAN Dialogue Patners Exchange Farmer Visit 2023 membuktikan bahwa para petani telah siap dan tanggap dalam menghadapi ancaman El Nino dan terus berupaya untuk mengoptimalkan produksi pertanian agar dapat memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat Indonesia dan negara-negara anggota ASEAN.
Andi Reski Anggraini
Andi Reski Anggraini berkesempatan bertemu dengan petani muda dari negara anggota ASEAN lainnya dan berbagi pengalaman dalam pengembangan pertanian modern dan inovatif.
"Acara ini memberikan kesempatan bagi kami untuk berdiskusi dan memperluas jaringan dengan para petani muda dari negara-negara ASEAN. Saya berharap pengalaman dan ilmu yang didapat dapat diaplikasikan di tanah air untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas pertanian," ujar Andi Reski Anggraini.