Ia begitu populer karena menciptakan teori konspirasi Project Blue Beam, yang berkaitan dengan dugaan rencana untuk memfasilitasi pemerintahan dunia totaliter dengan menghancurkan agama-agama tradisional dan menggantinya dengan sistem kepercayaan zaman baru menggunakan teknologi NASA.
Pada tahun 1970-an dan 1980-an, Monast adalah seorang jurnalis, penyair, dan esais. Ia merupakan anggota aktif Partai Kredit Sosial Kanada.
Pada awal 1990-an, ia mulai menulis tentang tema Tatanan Dunia Baru dan konspirasi yang dirancang oleh masyarakat rahasia, terutama terinspirasi oleh karya-karya William Guy Carr.
Baca Juga: Alien dan UFO di antara budaya populer dan imajinasi massa di Amerika Serikat
Ia mendirikan International Free Press Agency (AIPL, Agence Internationale de Presse libre), tempat ia menerbitkan sebagian besar karyanya tentang tema-tema tersebut.
Ia mendapatkan ketenaran melalui wawancara di acara TV Ésotérisme Expérimental milik ahli esoterisme dan ufologis Richard Glenn, di mana ia berulang kali memperingatkan penontonnya tentang bahaya Pemerintahan Dunia. Ia diwawancarai oleh Glenn beberapa kali hingga tahun 1996.
Pada tahun 1994, ia menerbitkan Project Blue Beam (NASA), di mana ia menjelaskan klaimnya bahwa NASA, dengan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa, berusaha untuk mengimplementasikan agama Zaman Baru dengan Antikristus sebagai pemimpinnya dan memulai Tata Dunia Baru melalui Kedatangan Kedua Yesus yang disimulasikan secara teknologi. Ia juga memberikan ceramah tentang topik ini.
Beberapa teori konspirasi lain mencatat kemiripan antara Project Blue Beam dengan alur cerita film Star Trek karya Gene Roddenberry yang tidak pernah dirilis pada tahun 1975 berjudul The God Thing, dan episode Star Trek: The Next Generation pada tahun 1991 berjudul Devil's Due.
Pada tahun 1995, ia menerbitkan karya terperinci yang paling terkenalnya, Les Protocoles de Toronto (6.6.6), yang terinspirasi oleh Protokol-Protokol Tetua Zion, di mana ia mengatakan bahwa sebuah kelompok Freemason yang disebut "6.6.6" telah selama dua puluh tahun mengumpulkan para pemimpin dunia untuk mendirikan Tata Dunia Baru dan mengendalikan pikiran individu.