“Nanti kami dari Manajemen Markas Pusat TPNPB-OPM akan memantau,” imbuh Sebby Sambom.
Sambom menuntut pertanggungjawaban dari pemerintah Barat, termasuk Selandia Baru, atas kerja sama mereka dengan “rezim militer di Jakarta”.
Baca Juga: Wabah flu burung melanda dan memicu 'perang' terbaru terhadap unggas liar
Dia membagikan foto dan video seorang pria berjaket jeans, dikelilingi sekitar belasan pria bersenjatakan senjata dan busur panah.
"Militer Papua yang telah menangkap saya untuk memperjuangkan kemerdekaan Papua, mereka meminta militer Indonesia untuk pulang ke Indonesia dan jika tidak, saya akan tetap menjadi tawanan seumur hidup saya," kata Mehrtens di satu titik dalam video tersebut.
Beberapa media internasional lainnya termasuk New York Post dan Reuters pada Kamis memberitakan gerombolan teroris dan separatis di Papua telah merilis foto yang mereka katakan menunjukkan seorang pilot Selandia Baru yang disandera pekan lalu dalam keadaan sehat, tetapi berjanji dia tidak akan dibebaskan sampai pihak berwenang mengakui kemerdekaan Papua.
Baca Juga: Gedung Putih sebut 3 Unidentified Flying Object yang ditembak jatuh militer AS tidak memiliki awak
Pilot Susi Air, Philip Mehrtens, yang menerbangkan pesawat milik maskapai Susi Air, diculik oleh pejuang Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pekan lalu setelah mendarat di wilayah terpencil Nduga.
Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri membenarkan foto dan video terkait keberadaan pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru Philip Mark Mehrtens bersama dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Foto dan video berisi gambar Philip Mark Mehrtens itu diambil beberapa saat setelah aksi pembakaran pesawat Susi Air di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.