Rusia bantah tudingan AS bahwa peretas militer mereka pelaku serangan siber di Ukraina

- 20 Februari 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi serangan siber
Ilustrasi serangan siber /Pixabay/TheDigitalArtist/

WartaBulukumba - Sejumlah situs web pemerintah Ukraina 'porak poranda' dan Rusia menghadapi tudingan sebagai pihak yang bertangung jawab!

Lantas Rusia pada hari Sabtu menyatakan menolak tuduhan AS.

Rusia menolak klaim bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan siber di perbankan Ukraina dan situs web pemerintah.

Baca Juga: Rusia latihan nuklir, AS mengatakan Rusia siap menyerang Ukraina

Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Sabtu 19 Februari 2022, kedutaan Rusia di Amerika Serikat menegaskan bantahan di Twitter.

"Kami dengan tegas menolak pernyataan tak berdasar dari pemerintah dan mencatat bahwa Rusia tidak ada hubungannya dengan peristiwa yang disebutkan dan pada prinsipnya tidak pernah melakukan dan tidak melakukan operasi 'jahat' di dunia maya," katanya.

Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS Anne Neuberger mengatakan pada hari Jumat bahwa intelijen militer Rusia berada di balik serentetan serangan penolakan layanan (DDoS) baru-baru ini yang secara singkat membuat situs perbankan dan pemerintah Ukraina offline.

Baca Juga: Jika AS dan sekutunya bersatu saat Rusia menyerang Ukraina maka bertentangan skenario lain

Sebelumnya, Amerika Serikat dan Inggris pada hari Jumat menuding peretas militer Rusia berada di balik serentetan serangan penolakan layanan (DDoS) yang secara singkat membuat situs perbankan dan pemerintah Ukraina offline

Wakil penasihat keamanan nasional AS Anne Neuberger mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa Washington berusaha untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakan agresifnya di dunia maya.

"Rusia suka bergerak dalam bayang-bayang dan mengandalkan proses atribusi yang panjang," kata Neuberger.

Baca Juga: Rusia peringatkan Ukraina atas meningkatnya penembakan Donbass

“Mengingat hal itu, kami bergerak cepat untuk mengaitkan serangan DDoS. Kami yakin pemerintah Rusia bertanggung jawab atas serangan yang meluas terhadap bank Ukraina minggu ini.”

Neuberger mengatakan bahwa orang Amerika memiliki data yang menunjukkan bahwa infrastruktur yang terhubung dengan badan militer Rusia, umumnya dikenal sebagai GRU, "terlihat mentransmisikan komunikasi volume tinggi ke alamat IP dan domain yang berbasis di Ukraina."***

Editor: Nurfathana S

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah