Wanita Afghanistan dilarang bermain olahraga, kata Taliban

- 9 September 2021, 16:53 WIB
Ilustrasi seorang wanita Afghanistan.
Ilustrasi seorang wanita Afghanistan. /Pixabay/ ArmyAmber

Sebelumnya Taliban telah berjanji untuk membentuk pemerintahan yang inklusif.

Departemen luar negeri AS menyatakan keprihatinan bahwa kabinet baru hanya mencakup Taliban, tidak ada wanita, dan kepribadian dengan rekam jejak yang mengganggu.

Baca Juga: Taliban klaim kemenangan atas lembah Panjshir

Pernyataan yang diucapkan dengan hati-hati itu mencatat bahwa kabinet itu sementara, tetapi mengatakan bahwa Taliban akan memegang janji mereka untuk memberikan perjalanan yang aman kepada warga negara asing dan Afghanistan, dengan dokumen perjalanan yang tepat, dan memastikan tanah Afghanistan tidak akan digunakan sebagai pangkalan untuk membahayakan negara lain. 

"Dunia mengawasi dengan cermat," kata pernyataan itu.

Uni Eropa juga mengutuk pemerintah baru karena kurangnya inklusi, mengatakan gagal untuk menghormati sumpah dari penguasa baru untuk memasukkan kelompok-kelompok yang berbeda.

“Setelah analisis awal dari nama-nama yang diumumkan, itu tidak terlihat seperti formasi inklusif dan representatif dalam hal keragaman etnis dan agama yang kaya di Afghanistan yang kami harapkan untuk dilihat dan bahwa Taliban menjanjikan selama beberapa minggu terakhir,” kata juru bicara Uni Eropa. 

Baca Juga: 600 anggota Taliban tewas diserang pemberontak Afghanistan

Jerman, China, dan Jepang juga menawarkan sambutan hangat pada Rabu kepada pemerintah sementara Taliban di Afghanistan, setelah perampasan kilat militan Islam di Kabul bulan lalu.

Menteri luar negeri Jerman, Heiko Maas, menambahkan bahwa komposisi tersebut mendorong sedikit optimisme bahwa Taliban telah berubah. “Pengumuman pemerintahan transisi tanpa partisipasi kelompok lain dan kekerasan kemarin terhadap demonstran dan jurnalis di Kabul bukanlah sinyal yang memberi alasan untuk optimisme,” katanya.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah