WartaBulukumba - Kabar UFO di Filipina merebak saat dihebohkan oleh laporan ledakan dan kilatan cahaya di langit di atas Palawan selatan pada Sabtu malam.
Namun obyek apapun itu yang melintas dan tidak bisa diidentifikasi maka masuk list kategori Unidentified Flying Objects (UFO) atau benda terbang tak dkenal.
Di media sosial, netizen bertanya: “Apakah itu UFO atau roket luar angkasa?”
Dilansir dari Newsinfo.inquirer, pada Rabu, 11 Januari 2023, Badan Antariksa Filipina (PhilSA) mengatakan itu lebih mungkin disebabkan oleh meteoroid.
PhilSA mengeluarkan pernyataan pada hari Senin setelah akun online dari penduduk — termasuk walikota setempat — tentang "benda terbang tak dikenal" yang meledak dan "jatuh" di suatu tempat di kota Bataraza atau Rizal sekitar pukul 7 malam pada 7 Januari.
“Baru terjadi satu kali tapi suaranya sangat keras hingga terdengar di Rio Tuba hingga pusat kota Bataraza, dan di Sicud di Rizal,” ujar salah seorang warga Bataraza.
Baca Juga: Misteri 75 tahun insiden Fort Knox, pilot Thomas Mantell tewas saat mengejar UFO
Walikota Bataraza Abraham Ibba mengatakan dia juga melihat kilatan cahaya tetapi tidak mendengar adanya ledakan.
“Saya melihat sesuatu yang aneh yang saya pikir adalah UFO di dekat Tres Marias, di sini di Mantalingahan. Itu sangat cepat. Banyak dari kami yang melihatnya,” kata Ibba dalam pesan teks, Senin. Tres Marias adalah salah satu gunung yang ada di pegunungan Mantalingahan.
Ibba mengatakan, di antara yang melihat fenomena itu adalah petugas penanggulangan bencana di dekat dermaga.
Baca Juga: Pejabat Pertahanan AS mengaku tak punya data keterkaitan Alien dengan UFO
“Saya melihat sesuatu yang berkedip merah; itu sangat cepat, seperti peluru, ”tambahnya.
Saat akun saksi mata serupa diposting di media sosial, spekulasi pun muncul: Apakah itu roket luar angkasa dari China yang diluncurkan dari Xichang, provinsi Sichuan, pada 29 Desember 2022?
PhilSA mengatakan “Fenomena tersebut sangat tidak mungkin terkait dengan roket Long March 7A dan Long March 3B. Roket Long March 7A diluncurkan pada hari Senin, 9 Januari, sedangkan penampakan dan dugaan ledakan terjadi pada malam hari 7 Januari.”
Baca Juga: Bukan drone Ukraina, Rusia tembak jatuh UFO
Badan tersebut juga menjelaskan bahwa puing-puing yang tidak terbakar yang diperkirakan berasal dari roket Long March 3B, yang diluncurkan Desember lalu, telah jatuh di dalam area drop zone dekat Palawan.
“Puing-puing yang tidak terbakar, seperti payload fairing dan pendorong roket, dirancang untuk terpisah dari roket dan jatuh kembali ke Bumi beberapa menit setelah peluncuran sebelum roket memasuki luar angkasa,” tambahnya.***