China ternyata sedang mengembangkan 71 vaksin Covid-19

8 Juli 2021, 21:46 WIB
China diduga memiliki 50 laboratorium rahasia untuk kembangkan senjata biologis menjelang potensi Perang Dunia 3. /China Daily

WartaBulukumba - Datang dengan teknologi dan sains serta berkelindan dengan warisan pengetahuan medika leluhur sejak ribuan tahun lalu, China tampaknya akan tetap terdepan dalam soal vaksin.

Banyak laboratorium dari berbagai universitas dan lembaga milik pemerintah di China sedang mematangkan 'pertahanan global' dalam perang melawan pandemi Covid-19.

Negara Tirai Bambu itu ternyata sedang meneliti dan mengembangkan 71 vaksin Covid-19.

Baca Juga: Kabut tebal selimuti lokasi TMMD ke-111 di Kepulauan Selayar

Feng Duojia, presiden Asosiasi Industri Vaksin China, mengungkapkan data tersebut. 

"Penelitian besar ini juga memberikan kesempatan bagi China untuk mempelajari teknologi vaksin yang matang, termasuk teknologi mRNA dan teknologi vaksin rekombinan, dan menerapkan pengetahuan ini untuk melawan kemungkinan penyakit menular di masa depan yang lebih parah dari Covid-19," kata Feng.

Teknologi baru tersebut juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan vaksin saat ini terhadap AIDS dan flu.

Baca Juga: Akses jalan rusak di Desa Batukaropa

Jumlah sebanyak itu telah menempatkan China sebagai negara dengan jumlah vaksin terbanyak di dunia untuk melawan hanya satu virus.

Seorang ilmuwan China, pakar epidemiolohgi terkemuka di negeri itu bernama Zhong Nanshan mengungkapkan hal tersebut dalam pidatonya pada upacara kelulusan Shanghai Tech University akhir pekan lalu.
 
Dilansir WartaBulukumba.Com dari Global Times, Kamis 8 Juli 2021, vaksin tersebut diklaim efektif melawan virus Covid-19 varian Delta yang pertama kali ditemukan di China.
 
Baca Juga: Lincah gunakan cetok, prajurit TNI-AL di lokasi TMMD ke-111 ini kebut plasteran dinding masjid Kampung Tola

Jika vaksin-vaksin tersebut disetujui, baik oleh pemerintah China maupun dunia internasional, maka tentunya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi permintaan dalam dan luar negeri.

Di antara 71 vaksin yang diteliti dan dikembangkan terdapat 9 di antaranya telah diujicobakan bahkan dipasarkan secara global.

Dua di antaranya, vaksin Sinopharm dan Sinovac, sudah masuk daftar penggunaan darurat atau emergency use listing (EUL).***

 
Editor: Muhlis

Sumber: Global Times

Tags

Terkini

Terpopuler