Network
Baca Juga: Puluhan massa dari tiga kecamatan 'geruduk' Mapolres Bulukumba
Kabag Ops menerangkan bahwa tim pengamanan yang melibatkan 266 personel ini, terdiri dari tiga Tim, yakni Tim pengamanan Sholat Tarwih, Tim Cipta Kondisi (Cipkon) pencegahan Balapan liar (Bali), dan Tim Comanderwis yang melakukan pengaturan arus lalulintas pada sore hari.
Lebih lanjut Kabag Ops menjelaskan bahwa tugas dari ketiga tim tersebut yakni, pertama Tim yang terlibat pengamanan sholat Tarwih melaksanakan pengamanan, penjagaan dan membantu menyeberangkan para jamaah serta pengaturan arus lalulintas di masjid-masjid hingga selesai pelaksanaan sholat Tarwih.
Selanjutnya kedua Tim Cipkon, atau pencegahan aksi balap liar dimulai pada pagi setelah sholat subuh, sore menjelang buka puasa dan malam hari setelah tarwih, guna mencegah dan membubarkan aksi balap liar, sekaligus stanby dibeberapa titik yang biasa digunakan oleh sekolompok remaja balapan liar.
Sedangkan tim ketiga, yakni Tim Comanderwis melaksanakan pengaturan arus lalulintas di sejumlah titik didalam wilayah kota Bulukumba dalam rangka mencegah terjadinya kemacetan pada sore hari hingga menjelang buka puasa yang disebabkan padatnya kendaraan masyarakat yang beraktivitas membeli takjil atau ngabuburit.
"Jadi kami membagi tiga tim, pertama tim pengamanan sholat tarawih, kedua tim Cipkon pencegahan balapan liar dan tim ketiga yakni pengaturan arus untuk mencegah kemacetan, yang nantinya para personel yang terlibat akan bertugas sesuai dengan ploting masing-masing," terang Kabag Ops.
Mewakili Kapolres Bulukumba AKBP Ardyansyah S.IK.,M.Si, Kabag Ops Polres Bulukumba, mengimbau kepada masyarakat Bulukumba dan semua pihak, untuk berperan aktif menjaga dan menciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif dengan mencegah dan tidak terlibat pada aksi yang dapat mengganggu ketertiban umum khususnya di bulan suci Ramadhan ini.
Baca Juga: Petualangan dedengkot curnak satu dekade di Bulukumba berakhir dengan timah panas
Dia juga meminta kepada seluruh orang tua agar mengontrol dan mengawasi pergaulan anak-anaknya, agar tidak terlibat atau ikut-ikutan pada aksi tindak kejahatan, seperti perang kelompok, miras, busur, narkotika, bermain petasan dan balap liar, yang sangat meresahkan masyarakat dan dapat membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain.
