Viral kasus perundungan anak SD di Bulukumba, aktivis sebut: 'Kelengahan sosial'

11 Oktober 2022, 19:09 WIB
Ilustrasi perundungan. /Pixabay/geralt/

WartaBulukumba - Bulukumba sedang diterpa 'kelengahan sosial!'

Istilah 'kelengahan sosial' dilontarkan oleh aktivis kemanusiaan dan isu-isu sosial di Bulukumba, Andhika Mappasomba, menyikapi kasus perundungan yang sedang viral.

Andhika Mappasomba mengingatkan bahwa semua pihak di Bulukumba harus bertanggungjawab atas kasus tersebut.

Baca Juga: Kasus perundungan siswa SD di Bulukumba tuntas dalam damai, aktivis ungkap kasus lain yang libatkan oknum guru

"Kita semua harus bertanggungjawab atas kelengahan sosial ini. Tapi, karena peristiwanya pada lembaga pendidikan, harus ada yang bertanggungjawab, khususnya lembaga atau institusi yang mengurusi masalah pendidikan," tegas Andhika Mappasomba dalam sebuah posting online yang dikutip WartaBulukumba.com pada Selasa, 11 Oktober 2022.
 
"Ini jelas kelengahan. Mungkin karena kita sibuk urus stunting, APBD pokok, pokir dan gedung-gedung.," imbuhnya.
 
Andhika Mappasomba mengaku merasa  sangat kasihan terhadap korban maupun pelaku.
Baca Juga: Seorang guru SMA di Bulukumba dituding melakukan pungli
 
"Kasihan anak-anak kita menjadi pelaku dan juga menjadi korban. Sebuah fenomena bibit premanisme sejak dini. Saya jadi khawatir dengan anak anak di sekolah jika begini," tandasnya.
 
Bergulir sebelumnya dalam pemberitaan, masyarakat Bulukumba dihebohkan sebuah video viral yang memvisualisasikan peristiwa perundungan yang dilakukan beberapa siswa SD di Kecamatan Herlang terhadap seorang adik kelasnyasendiri.

Sementara itu perkembangan terbaru kasus perundungan atau bullying ini telah dimediasi oleh berbagai pihak di Bulukumba.

Baca Juga: Bukan penembakan! Kaca mobil pengendara di Bulukumba retak ternyata akibat benda ini

Kasi Humas Polres Bulukumba IPTU H. Marala, membenarkan hal tersebut bahwa telah beredar sebuah video perundungan atau bullying terhadap seorang siswa SD yang dilakukan oleh sesama siswa SD.

“Ya benar, telah beredar sebuah video tindak kekerasan terhadap murid SD yang dilakukan oleh sesamanya murid SD,” jelas Kasi Humas.

IPTU H. Marala menjelaskan, pihak Satreskrim dalam hal ini unit PPA yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim AKP Abustam, melakukan koordinasi dengan pihak SDN 118 Lembang Tumbu.

Baca Juga: Ancam kakek sendiri dengan busur, nelayan 'rewa' di Bulukumba diciduk polisi

Kasat Reskrim Polres Bulukumba AKP Abustam,SH.,MH, menyampaikan, pihaknya telah melakukan koordinasi terhadap pihak sekolah serta telah melakukan mediasi terhadap keluarga kedua belah pihak.

"Jadi pagi tadi di SDN 118 Lembang Tumbu, saya bersama dengan kanit PPA telah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah dan melakukan mediasi terhadap keluarga korban dan pelaku,” jelas Kasat Reskrim.

AKP Abustam, mengungkapkan bahwa dari hasil pertemuan itu diketahui bahwa kejadian perundungan atau pemukulan itu terjadi pada hari Kamis 6 Oktober 2022.

Baca Juga: Pria Tanete Bulukumba ini sudah tiga kali membobol kios di Rilau Ale

Adapun kesepakatan yang diperoleh dari kedua belah pihak bahwa mereka sepakat berdamai dan tidak melanjutkan perkara tersebut ke ranah hukum.

Kesepakatan lain, pihak keluarga korban meminta agar pelaku dipindahkan dari SDN 118 ke sekolah lain. Pihak sekolah dan keluarga pelaku bersedia memberikan uang santunan sebagai biaya pengobatan kepada korban.

“Jadi hasil mediasi tadi, disepakati untuk berdamai dan untuk para pelaku dipindahkan ke sekolah lain,” tegas Kasat Reskrim.

AKP Abustam, dalam pertemuan mediasi tersebut berpesan semoga tidak ada lagi hal serupa terjadi khususnya dalam lingkungan sekolah dan mengimbau kepada pihak sekolah untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak didiknya.***

 

 

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler