Mengulik 'Avatar: The Last Airbender' yang dikelilingi sederet fakta menarik

- 25 Februari 2024, 18:34 WIB
Serial Avatar 'The Last Airbender'  di Nerflix.
Serial Avatar 'The Last Airbender' di Nerflix. /Instagram/@netflixid

Episodenya membuka tirai pada Aang, sang anak laki-laki berusia 12 tahun yang menguasai tarian angin. Dia terbangun dari mimpi esnya, menemukan dirinya sebagai Avatar yang telah ditakdirkan.

Namun, Bangsa Api yang kejam mengejar bagaikan komet yang menyala, menghancurkan semua pengendali udara kecuali Aang. Dia, yang terkubur dalam rahim es selama seratus tahun, bangkit, bergabung dengan Katara, sang penyair air, dan Sokka, sang pejuang, dalam epik perjalanan untuk menyempurnakan keahliannya dan memulihkan dunia yang pecah.

Cerita ini melukiskan Aang, yang seharusnya menari dalam masa kanak-kanaknya, namun terikat pada takdir sebagai Avatar. Dia ingin terbang bebas, namun segera bersua dengan Pangeran Zuko, sang pangeran dari Bangsa Api yang berjiwa patah, dengan luka di wajahnya yang berbicara tentang pengasingan dan pertempuran batin.

Zuko, dengan semangat yang membakar, mengejar Aang, ingin menangkap sang Avatar baru untuk membuktikan dirinya. Ketika Aang menghadapi gelombang ancaman, matanya berubah menjadi lautan biru yang ganas, dan kepalanya bersinar, menerima panggilan takdirnya.

Aang dan kawan-kawannya berlayar melintasi cerita ke cerita, mengukir pelajaran kehidupan dan bertarung dalam tarian elemen. Pertempuran mereka, sebuah konser harmoni elemen, menambahkan nuansa dramatis pada apa yang seharusnya menjadi pertarungan biasa, membawa penonton bertanya-tanya: apakah api akan mengalahkan air? Bisakah air mengubah bumi? Dan apakah udara akan memadamkan api, atau justru mengobarkan semangatnya?

Dalam lanskap yang berkilau, ditemani oleh bison terbang yang mengarungi awan, pemeran muda yang berbakat ini mengeja kisah. Sokka dan Katara menghidupkan tali persaudaraan yang erat, sementara Aang membawa perpaduan antara kepolosan anak dan kearifan seorang pemimpin. Bersama, mereka mengajar bahwa anak-anak dan remaja, dengan keberanian, humor, dan kekuatan alam, mampu mengalahkan tirani dengan semangat yang tak terkalahkan.

"Airbender" telah kembali, layaknya feniks yang bangkit dari abu, membawa janji petualangan baru yang membawa kita menerobos cakrawala cerita yang tak terbatas.***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah