Review dan sinopsis 'Enter the Fat Dragon': Aksi dan humor gaya 'mo lei tau'

- 8 Februari 2024, 18:14 WIB
Enter The Fat Dragon
Enter The Fat Dragon /IMDb

WartaBulukumba.Com - Di tengah hiruk pikuk kota yang sibuk, Fallon, diperankan oleh Donnie Yen, dalam balutan fat suit, bergerak lincah mengejar penjahat di jalanan yang sempit.

Penggambaran ini bukan hanya sekedar aksi, melainkan penceritaan yang menghidupkan karakter Fallon dengan nuansa humor yang kental. Film "Enter the Fat Dragon", sebuah kreasi Wong Jing dan Kenji Tanigaki, mengajak penonton pada perjalanan yang unik dan penuh tawa.

Film "Enter the Fat Dragon" kembali menyala dan meliuk penuh aksi di Bioskop Trans TV pada Kamis malam, 8 Februari 2024, pukul 23.00 WIB.

Baca Juga: Sinopsis 'Drive Hard': Saat seorang 'perampok' berada di tempat yang salah

Sinopsis Enter the Fat Dragon

"Enter the Fat Dragon" menceritakan kisah Fallon, seorang polisi yang kemampuan bertarungnya tidak berkurang meski berbadan besar. Gaya humor dalam film ini dipengaruhi oleh mo lei tau, gaya komedi khas yang dipopulerkan oleh Stephen Chow pada 90-an.

Wong Jing, dengan pengalaman menggarap lebih dari seratus film, menyelipkan unsur slapstick yang menjadi ciri khas film ini. Humor yang dibawakan terasa segar di beberapa bagian, terutama ketika Fallon berhadapan dengan para penjahat dengan cara yang tak terduga.

Baca Juga: Review dan Sinopsis 'Agak Laen': Mendefinisikan ulang batas-batas genre film

Dalam hal aksi, Kenji Tanigaki berhasil menyajikan sebuah pertunjukan yang menakjubkan. Ia menggabungkan gaya bertarung khas Donnie Yen dengan elemen slapstick ala Jackie Chan.

Puncaknya adalah adegan di Menara Tokyo, yang tidak hanya menampilkan aksi seru, tapi juga mempertemukan Fallon dengan Chloe, yang diperankan oleh Niki Chow, dalam pertempuran epik.

Niki Chow sendiri berhasil mencuri perhatian dengan aktingnya yang penuh komedi dan keberanian dalam menghadapi adegan memalukan.

Baca Juga: Review dan sinopsis 'Argylle': Novel fiksi yang menjelma dunia spionase yang sebenarnya

Sangat berbeda dengan versi Sammo Hung

Film ini tentu berbeda dengan versi aslinya yang dibintangi Sammo Hung pada tahun 1978. Di versi tersebut, kejutan dari kemampuan Hung dalam mengalahkan lawan-lawannya meski bertubuh besar merupakan daya tarik utama.

Sementara di versi terbaru ini, penonton tidak lagi dibuat terkejut dengan kemampuan Fallon, sebab kehebatannya telah diketahui sejak awal. Ini mengurangi unsur kejutan dan komedi yang seharusnya menjadi inti dari film.

Secara keseluruhan, "Enter the Fat Dragon" adalah sebuah tontonan yang menyenangkan, namun tidak sepenuhnya memanfaatkan potensi yang dimilikinya. Sementara adegan aksi dan beberapa momen komedi berhasil menghibur, film ini terasa monoton di beberapa bagian.

Sebagai sebuah karya yang menghidupkan kembali film klasik dengan sentuhan modern, film ini berhasil dalam beberapa aspek, namun masih meninggalkan harapan untuk lebih.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah