HUT ke 25 Bank Mandiri: Kisah perjalanan transformasi menuju keunggulan

- 2 Oktober 2023, 21:40 WIB
Ilustrasi Bank Mandiri
Ilustrasi Bank Mandiri /ANTARA/Sigid Kurniawan

Tahun 2005 menjadi poin balik penting bagi Bank Mandiri. Bank ini memutuskan untuk menjadi bank yang unggul di regional. Hal ini tercermin dalam program transformasi yang terdiri dari empat strategi utama:

  1. Implementasi Budaya: Restrukturisasi organisasi berbasis kinerja, penilaian berbasis kinerja yang diperbarui, pengembangan kepemimpinan dan bakat, serta penyesuaian sumber daya manusia dengan kebutuhan strategis.
  2. Pengendalian Tingkat NPL Secara Agresif: Fokus pada penanganan kredit macet dan penguatan sistem manajemen risiko.
  3. Meningkatkan Pertumbuhan Bisnis yang Melebihi Rata-rata: Strategi dan nilai tambah yang unik untuk masing-masing segmen.
  4. Pengembangan dan Pengelolaan Program Aliansi: Kolaborasi antara Direktorat atau Business Unit untuk optimalisasi layanan kepada nasabah.

Baca Juga: Belum layak ekspor! Ikan tuna hasil tangkapan nelayan Bulukumba hanya grade D dan C

Transformasi Tiga Tahap

Bank Mandiri merencanakan transformasinya secara bertahap melalui tiga tahap:

Tahap 1 (2006-2007) - Back on Track: Merekonstruksi ulang fondasi Bank Mandiri untuk pertumbuhan di masa depan.

Tahap 2 (2008-2009) - Outperform the Market: Fokus pada ekspansi bisnis untuk mencapai pertumbuhan yang signifikan di berbagai segmen.

Tahap 3 (2010) - Shaping the End Game: Mencapai status sebagai bank regional terdepan melalui konsolidasi bisnis jasa keuangan dan lebih mengutamakan peluang pertumbuhan non-organik.

Transformasi yang dijalankan sejak tahun 2005 hingga tahun 2010 berhasil meningkatkan kinerja Bank Mandiri. Hal ini tercermin dalam berbagai parameter finansial, seperti penurunan rasio kredit bermasalah dari 15,34% di tahun 2005 menjadi 0,62% di tahun 2010. Laba bersih juga tumbuh sangat signifikan, dari Rp0,6 triliun di tahun 2005 menjadi Rp9,2 triliun di tahun 2010.

Bank Mandiri juga melakukan transformasi budaya dengan merumuskan kembali nilai-nilai budaya perusahaan yang dikenal sebagai "TIPCE" yang mencakup kepercayaan, integritas, profesionalisme, fokus pada pelanggan, dan kesempurnaan. Transformasi ini membantu bank untuk menjadi lebih responsif dan adaptif terhadap perubahan pasar dan pelanggan.

Setelah tahap pertama transformasi, Bank Mandiri melanjutkan dengan Program Transformasi Lanjutan (2010-2014). Mereka memiliki target ambisius, termasuk mencapai kapitalisasi pasar di atas Rp225 triliun, ROA sekitar 2,5%, ROE mendekati 25%, dan menjaga rasio NPL gross di bawah 4%.

Pencapaian tersebut mencakup penurunan yang signifikan dalam rasio NPL dan pertumbuhan laba bersih. Bank Mandiri berhasil mempertahankan predikat sebagai "the best bank in service excellence" dan "Perusahaan Sangat Terpercaya" selama beberapa tahun berturut-turut.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah