Bulukumba dalam sepiring cerita: Kedai Azzifa dan warisan kuliner

26 Februari 2024, 13:01 WIB
Menu nasi tumpeng Kedai Azzifa khusus untuk acara ulang tahun /WartaBulukumba.com

WartaBulukumba.Com - Di utara Bulukumba, Kedai Azzifa yang menyimpan kisah dan cita rasa, selalu menyedot perhatian. Angin sore berbisik lembut, membawa aroma rempah yang berdansa di udara, menyapa setiap pengunjung yang melangkah. Bahkan konsumen juga dimanjakan dengan layanan pesan antar langsung ke rumah pemesan.

Kedai ini bukan sekadar tempat makan, melainkan sebuah kanvas bagi Bunda Satriani, sang pemilik, untuk melukis tradisi kuliner lokal dengan goresan inovasi dan cinta.

Hari itu, Kedai Azzifa sedang bersiap menyajikan nasi tumpeng, hidangan istimewa untuk merayakan ulang tahun seorang pelanggan. Nasi tumpeng Kedai Azzifa, sebuah puncak kebanggaan kuliner, bukan hanya sekedar hidangan, melainkan sebuah simfoni rasa yang telah berkali-kali dibuktikan kelezatannya oleh tim WartaBulukumba.Com.

Baca Juga: Harmoni hijau dan manis di DAS Balangtieng: Kisah Dana Mitra Tani dan petani gula aren di Bulukumba

Nasi tumpeng itu berdiri dengan megahnya, seperti menara yang dibangun dari butiran-butiran nasi yang gurih, dikelilingi oleh lauk-pauk pilihan yang menggugah selera.

Setiap suapan nasi tumpeng dari Kedai Azzifa membawa cerita, tradisi, dan sebuah janji kepuasan yang selalu terpenuhi.

Kedai Azzifa, yang terletak di Jalan Poros Bulukumba-Sinjai, Desa Bonto Bangun, Kecamatan Rilau Ale, bukan hanya menyajikan nasi tumpeng, tetapi juga berbagai paket makanan siap saji lainnya seperti nasi kuning dan aneka jenis kue kekinian.

Baca Juga: Jelajah kuliner Bulukumba: Menyantap kelezatan bakso konro di Warung Langen Sari Balangpesoang

Mengutamakan kebersihan dan harga terjangkau

Uniknya, Kedai Azzifa menawarkan pengalaman personalisasi, di mana pembeli bisa memilih jenis lauk yang mereka inginkan, sebuah langkah yang mencerminkan perhatian Bunda Satriani terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Dalam wawancara dengan WartaBulukumba.com, Bunda Satriani, dengan senyum manisnya, berbagi tentang filosofi di balik sajian Kedai Azzifa.

“Kami berusaha menyajikan tidak hanya makanan, tetapi juga pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap pelanggan kami. Kebersihan dan harga yang terjangkau adalah komitmen kami untuk dapat dinikmati oleh semua kalangan,” tuturnya pada Senin, 26 Februari 2024.

Baca Juga: Bisa cuan! 10 ide bisnis kreatif ramah lingkungan di Sulawesi Selatan: Makassar, Bulukumba hingga Palopo

Lauk andalan 

Bunda Satriani membuka tabir tentang awal mula Kedai Azzifa menggeliat sebagai sebuah UMKM.

"Kedai ini dimulai dari kecil, dari dapur rumah saya," ujarnya, matanya berbinar menunjukkan semangat dan dedikasi.

"Saya ingin memperkenalkan dan melestarikan masakan Bugis Makassar, khususnya di Bulukumba, kepada generasi muda dan juga para wisatawan,"

Bunda Satriani lalu membahas tentang beberapa varian lauk yang menjadi andalan Kedai Azzifa.

"Salah satu yang paling spesial adalah bajabu, lauk tradisional Bugis yang kami olah dari kelapa," jelasnya

"Kami juga punya sambal cobek yang rasanya unik, beda dari sambal pada umumnya. Ini semua merupakan bagian dari upaya kami untuk menawarkan keragaman rasa yang autentik dari Bulukumba."

Sambil menyajikan secangkir teh hangat, ia melanjutkan, "Setiap lauk punya ceritanya sendiri. Kami mengolahnya tidak hanya dengan bahan-bahan terbaik, tapi juga dengan penuh cinta. Itu rahasia kenapa makanan kami memiliki rasa yang berbeda."

Kedai Azzifa juga tak hanya berfokus pada kuliner. Bunda Satriani dengan bangga menceritakan bagaimana kedainya telah menjadi bagian dari komunitas.

"Kami bekerja sama dengan usaha-usaha lainnya yang sudah berkembang di daerah ini, salah satunya kurir lokal. Ini bukan hanya tentang bisnis, tapi juga tentang memberdayakan komunitas lokal," ungkapnya.

Ketika ditanya tentang tantangan yang dihadapi, Bunda Satriani tersenyum.

"Tantangan selalu ada, tetapi itu membantu kami untuk terus berkembang dan berinovasi. Salah satunya adalah bagaimana kami memanfaatkan digital marketing. Kami menggunakan media sosial untuk menjangkau pelanggan lebih luas."

Menutup wawancara, Bunda Satriani memberikan pesan inspiratif.

"Untuk semua pengusaha UMKM, jangan pernah takut untuk memulai. Lakukan dengan cinta, dan jangan lupa untuk selalu berinovasi dan beradaptasi," ucapnya.***(Israwaty Samad)

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler