Selain Bone dan Sinjai, Bulukumba juga menjadi incaran pengembangan sawit

24 September 2022, 17:04 WIB
Ilustrasi sawit - Bulukumba bisa mengembangkan sawit /Antara Foto/Aswaddy Hamid

WartaBulukumba - Sejumlah lahan potensial di Sulawesi Selatan masuk dalam pemetaan incaran pengembangan sawit.

Selain Bone dan Sinjai, Bulukumba juga menjadi incaran.

Hal itu tersibak saat Wakil Bupati Bulukumba Andi Edy Manaf menghadiri kegiatan bimbingan teknis dan Expo Sawit Baik Indonesia 2022, di Same Resort Tanjung Bira pada Jumat, 23 September 2022.

Baca Juga: Andi Utta memotivasi pelaku usaha di Bulukumba: 'Meski benjol, harus tetap bangkit dan maju'

Bimtek dan Expo yang diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan di Bulukumba ini digelar oleh Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (Aspekpir) Indonesia kerjasama dengan Komisi IV DPR RI bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin menyebutkan kegiatan Bimtek dan expo sawit ini sebagai perkenalan awal untuk mengenal pengelolaan sawit, mulai dari hulu sampai hilirnya. Salah satu tugas dari BPDPKS kata Akmal adalah untuk pengembangan biodiesel.

“Jadi 30 persen dari solar kita itu dari kelapa sawit atau minyak sawit,” kata legislator PKS ini dalam sambutannya.

Baca Juga: Ternyata ini yang dicurhatkan Bupati Bulukumba kepada Sri Mulyani

Selain menjadi minyak goreng atau campuran solar, sawit juga menjadi bahan baku dari beberapa produk makanan maupun kosmetik yang selama ini dikonsumsi oleh masyarakat, misalnya, cokelat dan produk sabun.

“Artinya sawit ini adalah komoditi pertanian yang sangat luar biasa, bahkan memiliki konstribusi dalam meningkatkan kesejahteraan petani,” ungkapnya.

Andi Akmal menghitung prospek dari kelapa sawit. Setiap 1 hektar dapat menghasilkan 4 sampai 6 ton sawit dikalikan 62 ribu perkilogram, sehingga bisa mendapatkan 60 sampai 70 juta perbulan.

Baca Juga: Bupati Bulukumba tagih komitmen pemerintah pusat

Namun, kata Akmal di wilayah Sulawesi Selatan, belum sebanyak kelapa sawit seperti yang ada di pulau Sumatera.

Saat ini pihaknya mendorong BPDPKS menggagas pengembangan sawit rakyat atau PSR. Oleh karena selama ini, lanjutnya, perkebunan sawit dikuasai oleh korporasi-korporasi besar dengan luas lahan kurang lebih 7 juta hektar di Indonesia.

“Di Sulawesi Selatan sudah ada sawit di Luwu Raya dan sebagian di Wajo Kecamatan Keera. Minimal 1000 hektar maka sudah bisa bangun pabrik pengolahan kelapa sawit,” tambahnya.

Baca Juga: Dijamin enak, ada lauk bajabu juga! Yuk pesan di Kedai Azzifa di Desa Bonto Bangun Rilau Ale Bulukumba

Menurutnya tidak menutup kemungkinan di wilayah Bulukumba juga bisa mengembangkan sawit bersama Bone dan Sinjai. Beberapa tempat sepeti Kalimantan dan Sumatra, kata Akmal kebun kelapa sawit bisa dikombinasikan dengan ternak, bisa juga ditanami jagung.

Sementara itu Wakil Bupati Andi Edy Manaf menyampaikan terima kasih kepada anggota Komisi DPR RI yang telah menginisiasi kegiatan tersebut.

Menurutnya hal tersebut penting untuk memberikan pemahaman lebih awal terkait dengan perkebunan sawit berikut dengan pengolahan dan pemasarannya.

Baca Juga: Bupati Bulukumba satu-satunya dari Sulawesi diundang Jokowi untuk Rapat Inflasi di Istana Negara

Bagaimana pun, kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

Jika pun nantinya, perkebunan atau industri kelapa sawit ada di Bulukumba, maka harus dibangun dengan pendekatan yang memprioritaskan keseimbangan antara aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.

"Intinya, sejauhmana hasil pertanian itu bisa menyejahterakan petaninya," kata Edy Manaf.

Baca Juga: Temu bisnis di Los Angeles, Bupati Bulukumba presentasi potensi perikanan dan pariwisata

Dikatakan bahwa pertanian adalah sektor prioritas yang dikembangkan di masa pemerintahannya bersama Bupati Bulukumba.

Edy Manaf juga mengaku pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian juga telah memberikan dukungan dan bantuan kepada Bulukumba.

"Alhamdulillah DAK sektor pertanian terus bertambah dari tahun ke tahun. Tidak ada alasan pemerintah pusat tidak membantu pertanian Bulukumba, oleh karena daerah memiliki potensi lahan pertanian yang besar," ungkapnya.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler