WartaBulukumba - Sempat dituduh oleh Trump sebagai front untuk pemerintah China, bisnis iklan TikTok tampak suram Juli lalu di Amerika Serikat (AS).
Situasi langsung berubah setelah Joe Biden memenangkan pemilihan presiden AS pada November 2020 lalu.
“Minat terhadap TikTok telah meledak,” kata Erica Patrick, wakil presiden dan direktur media sosial di Mediahub Worldwide, yang telah bekerja dengan merek termasuk Netflix dan Twitch. Dia berharap pengeluaran klien meningkat secara signifikan selama enam bulan ke depan.
Baca Juga: Gerakan Pembangkangan Sipil dan Pemogokan meluas di Myanmar
Dilansir WartaBulukumba dari Reuters, Selasa 16 Februari 2021, pemerintahan Biden menghentikan gugatan pemerintah yang diajukan oleh pejabat Trump.
Sponsor perusahaan telah berlomba kembali ke aplikasi berbagi video pendek yang populer itu. Kembali banyak yang memesan kampanye iklan dan bereksperimen dengan cara baru untuk menjangkau konsumen.
Keributan seputar keamanan nasional dan TikTok selama pemerintahan sebelumnya tampaknya "lebih merupakan aksi," dan tidak menjadi perhatian serius bagi pengiklan, kata Patrick.
Baca Juga: Rentetan Gempa Kembar di Indonesia, ini Daftarnya
Kekalahan Trump dalam pemilu adalah titik balik bagi banyak pengiklan yang sebelumnya "dipagar" tentang TikTok, menurut salah satu pembeli media.