Gerakan Bulukumba Menanam diluncurkan di SalassaExpo 2024: Perjalanan kolaboratif menuju ketahanan pangan

- 22 Juni 2024, 18:28 WIB
Ilustrasi tanam pohon - Gerakan Bulukumba Menanam diluncurkan di SalassaExpo 2024: Perjalanan kolaboratif menuju ketahanan pangan
Ilustrasi tanam pohon - Gerakan Bulukumba Menanam diluncurkan di SalassaExpo 2024: Perjalanan kolaboratif menuju ketahanan pangan /PIXABAY

WartaBulukumba.Com - Di bawah langit fajar Desa Salassae di Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, yang menggantung seperti kanvas perak dengan kilauan lembut, harapan seperti embun yang berkilau di atas dedaunan, mengurai kisah-kisah janji yang terikat pada setiap akar pohon, menanamkan warisan tak ternilai dalam pelukan alam.

Pepohonan yang rimbun, dengan cabang-cabangnya yang seakan merangkul cakrawala, menyanyikan lagu tentang masa depan yang hijau.

Daun-daun yang gemulai menyampaikan pesan dari bumi kepada langit, menciptakan irama yang menyatu dengan denyut harapan kolektif masyarakat Bulukumba untuk alam yang lebih lestari.

SalassaExpo 2024, yang diinisiasi Komunitas Swabina Pedesaan Salassae (KSPS), akan berlangsung pada tanggal 25 hingga 27 Juni 2024 di Pasar Rakyat Desa Salassae, hadir sebagai panggung besar untuk meluncurkan sebuah gerakan monumental: Gerakan Bulukumba Menanam.

Baca Juga: Meraba sisi lain wajah Bulukumba: 'Balangtieng Memanggil' di SalassaExpo 2024

Semangat Gotong Royong

Armin Salassa, pembina KSPS, mengungkapkan bahwa Gerakan Bulukumba Menanam adalah manifestasi dari semangat gotong royong yang dalam, merajut persaudaraan warga Bulukumba dalam misi suci untuk melestarikan alam dan memperkuat ketahanan pangan.

“Bulukumba Menanam adalah janji kita bersama untuk menjaga alam dan memperkuat ketahanan pangan,” ujar Armin Salassa dengan semangat yang berkilauan, seperti matahari yang pertama kali mencium cakrawala, kepada WartaBulukumba.Com pada Sabtu, 22 Juni 2024.

Melalui gerakan ini, diharapkan masyarakat sadar dan terlibat aktif dalam setiap jejak langkah pelestarian ini.

Baca Juga: Bulukumba Menanam: Gerakan bersama untuk melestarikan alam dan meningkatkan ketahanan pangan

“Melalui gerakan ini, kita ingin menggugah setiap jiwa untuk turut serta menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian,” harapnya.

Gerakan ini bukan sekadar menanam pohon, tetapi juga menanam benih kesadaran dalam hati masyarakat tentang betapa pentingnya kelestarian alam yang menjadi penyangga kehidupan.

Abdul Wahid, penanggung jawab lapangan kegiatan tanam pohon SalassaExpo 2024, menegaskan bahwa ini lebih dari sekadar menanam pohon; ini adalah menanam harapan dalam tanah kehidupan.

“Kami ingin menumbuhkan kesadaran dalam setiap hati tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan,” tuturnya.

Baca Juga: SalassaExpo 2024: Menyemai harapan Bulukumba melalui pertanian alami

Pemilihan Bibit yang Tepat

Di bawah naungan SalassaExpo 2024, Gerakan Bulukumba Menanam akan mengirimkan bibit-bibit pohon seperti cahaya kecil yang menjalar ke setiap sudut daerah, dari hutan-hutan yang lama dibiarkan terpejam hingga pekarangan rumah yang siap menerima kehidupan baru.

Warga didorong untuk menanam pohon yang tak hanya tumbuh, tetapi juga hidup subur dan memperkaya ekosistem.

Dengan cermat, pohon-pohon yang dipilih bukan hanya bertahan, tetapi juga berkontribusi pada keseimbangan alam, memberikan oksigen yang segar, dan menciptakan lingkungan yang harmonis.

Setiap bibit yang ditanam adalah janji untuk masa depan, warisan hijau yang akan diserahkan kepada generasi berikutnya seperti sebuah cerita yang diwariskan dari satu generasi ke generasi lainnya.

Gito Sukamdani, Kepala Desa Salassae, menekankan pentingnya memilih pohon yang tepat.

“Kami ingin memastikan bahwa pohon yang ditanam bisa tumbuh dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” jelasnya.

Setiap bibit yang ditanam adalah simbol harapan dan janji akan masa depan yang lebih hijau dan sehat.

Bulukumba Menanam: Gerakan yang Berkelanjutan

Di tengah gemerlap malam di Salassae, saat festival SalassaExpo menggema dengan semangat komunitas, Bulukumba Menanam berdiri sebagai mercusuar perubahan.

Muhammad Nur, Ketua KSPS, dengan semangat mengajak masyarakat untuk mendukung gerakan ini.

“Gerakan ini diharapkan menjadi tradisi berkelanjutan yang membawa dampak positif nyata bagi lingkungan dan masyarakat,” ungkapnya.

Dengan dukungan dari pemerintah daerah, komunitas lokal, dan berbagai pihak terkait, diharapkan Bulukumba Menanam dapat menjadi kontribusi nyata dalam menjaga kelestarian alam dan memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Bulukumba.

Membangun Ketahanan Pangan Melalui Kolaborasi

Ketahanan pangan adalah pilar utama Gerakan Bulukumba Menanam. Dengan menanam berbagai jenis pohon yang dapat menghasilkan buah dan bahan pangan lainnya, gerakan ini bukan hanya tentang pelestarian lingkungan, tetapi juga tentang menyediakan sumber makanan yang berkelanjutan.

Penanaman pohon buah-buahan seperti mangga, rambutan, dan kelapa adalah upaya jangka panjang untuk memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Abdul Wahid menyampaikan bahwa penanaman ini tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki kondisi lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat dengan menyediakan sumber pangan yang dapat diakses dengan mudah dan berkelanjutan.

Di tengah gemerlap dunia modern yang sering melupakan hubungan intim dengan alam, Bulukumba Menanam mengajak kita untuk kembali menyatu dengan alam. Menanam pohon menjadi lebih dari sekadar aktivitas fisik; ini adalah doa yang ditanam dalam tanah, harapan yang menanti untuk tumbuh dan sejahtera.

Bagi masyarakat Bulukumba, menanam pohon adalah simbol dari harapan, ketekunan, dan cinta terhadap alam. Ini adalah pengingat bahwa kita adalah bagian dari ekosistem yang lebih besar, dan bahwa kelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama.

Dalam setiap bibit yang ditanam, terdapat harapan bahwa Bulukumba akan tetap hijau dan subur, sebuah surga alam yang diwariskan kepada generasi mendatang.

SalassaExpo 2024 mungkin hanya berlangsung beberapa hari, tetapi dampak dari Bulukumba Menanam akan terasa selama bertahun-tahun yang akan datang.

Ini adalah perjalanan panjang menuju ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan, dan setiap langkah kecil yang diambil hari ini adalah batu pijakan menuju tujuan itu.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah