Kampung Iqra 'mappanre temme', Kepala Desa Salassae menyuapi ibu peserta ini dengan 'sokko' dan 'nasu likku'

- 8 Maret 2024, 19:27 WIB
Kampung Iqra 'mappanre temme', Kepala Desa Salassae menyuapi ibu peserta ini dengan 'sokko' dan 'nasu likku'
Kampung Iqra 'mappanre temme', Kepala Desa Salassae menyuapi ibu peserta ini dengan 'sokko' dan 'nasu likku' /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com -  Di bawah langit Desa Salassae yang teduh, suasana khataman Al Quran dalam program Kampung Iqra terlihat berbunga dalam kehangatan dan keakraban. Di atas tikar terhidanglah santapan tradisional yang membangkitkan rasa nostalgia - sokko dan nasu likku, makanan yang tak hanya mengenyangkan perut, tapi juga menghangatkan hati. Di sini, kearifan lokal bukan sekadar ungkapan, melainkan praktik hidup yang merekatkan komunitas di kawasan Bulukumpa Toa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Seorang ibu, peserta 'mappanre temme', duduk dengan wajah yang berseri. Matanya menatap penuh syukur dan kegembiraan, sementara Kepala Desa Salassae menyuapinya dengan sokko dan nasu likku.

"Nama beliau adalah Ibu Marhaeni, seorang guru TKA/TPA yang turut serta sebagai peserta dalam khataman Al-Qur'an dan imtihan di Kampung Iqra Bulukumpa Toa Pusat Salassae. Keterlibatannya dalam program ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kemampuan membaca Al-Qur'an dengan metode Iqra klasikal," tutur Kepala Desa Salassae, Gito Sukamdani.

Baca Juga: Menerabas Bulukumba melalui Kampung Iqra: Literasi Al Quran klasikal di Desa Salassae

Dalam acara ini, Ibu Marhaeni memiliki kesempatan untuk menikmati makanan khas, yaitu sokko dan nasu likku, yang merupakan bagian dari kearifan lokal yang menandai prosesi khatam Al-Qur'an yang telah dipelajarinya selama beberapa bulan terakhir di Kampung Iqra Bulukumpa Toa Pusat Salassae.

"Terlihat jelas bahwa beliau lapar, karena menyantap makanan dengan sangat lahap. Suaminya, Abd Samad Abd Samad, juga tampak ingin disuapi, seakan juga kelaparan menunggu prosesi khatam Al-Qur'an ini berlangsung," kata Gito Sukamdani berkelakar.

Gito Sukamdani mengungkapkan, ada kisah menarik saat awal pertemuannya dengan Ibu Marhaeni beberapa tahun lalu.

Baca Juga: Pertama di Bulukumba! Kampung Iqra setiap malam di Desa Salassae

"Saat itu, saya sedang dalam tahap perkenalan dan sosialisasi sebagai calon kepala desa Salassae. Karena saya orang baru dan belum dikenal di Salassae, saya mencalonkan diri sebagai calon kepala desa. Suatu sore, saat saya berkunjung ke rumahnya untuk perkenalan dan sosialisasi, di tengah-tengah pembicaraan saya dengan suaminya, Ibu Marhaeni datang ke ruang tamu sambil membawa teh panas," ungkap Gito Sukamdani.

Mendengar pembicaraan tentang calon kepala desa Salassae, lanjutnya, tiba-tiba Ibu Marhaeni berkata bahwa dirinya akan memilih Pak Andang sebagai kepala desa, namun tidak menyebutkan alasannya karena takut dituduh riya.

"Ternyata beliau telah banyak mendengar tentang saya, namun belum pernah bertemu secara langsung. Suaminya kemudian bertanya kepadanya apakah beliau tahu siapa Pak Andang itu. Ibu Marhaeni menjawab belum pernah bertemu, dan kemudian suaminya menunjuk saya, menyatakan bahwa saya adalah Pak Andang. Ibu Marhaeni tersenyum malu dan kaget karena ternyata orang yang dihadapannya adalah idolanya. Kami akhirnya menjadi akrab dengan penuh keramahan, yang Alhamdulillah berlanjut hingga saat ini. Semoga keramahan ini tetap terjalin selamanya. Aamiin," tutur Gito Sukamdani mengenang momen itu.

Baca Juga: Satu-satunya desa di Bulukumba yang giatkan 'Kampung Iqra' akhirnya khataman Al Quran angkatan ke 2

Kepala Desa Salassae ini juga mengucapkan selamat kepada Ibu Marhaeni atas pencapaian khataman Al-Qur'an dengan metode Iqra klasikal di Kampung Iqra Bulukumpa Toa Pusat Salassae.

"Semoga ilmu yang didapatkan mendatangkan berkah di dunia dan akhirat, serta dapat ditransfer kepada anak-anak santri TKA/TPA di Dusun Batuhulang, Desa Salassae," harap Gito Sukamdani

Kepala Desa Salassae pun mengungkapkan bahwa dirinya merasa terharu bercampur bangga menyelimuti hatinya saat menyaksikan prosesi khatam Al-Qur'an dan imtihan angkatan keempat di Kampung Iqra Bulukumpa Toa Pusat Salassae.

Kampung Iqra di Desa Salassae: Pertama di Kabupaten Bulukumba

Kampung Iqra di Desa Salassae adalah sebuah program membumikan Al Quran yang pertama di Kabupaten Bulukumba dengan agenda pembelajaran rutin setiap malam.

Acara khataman ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kapasitas membaca Al-Qur'an dengan metode Iqra klasikal, khususnya bagi guru-guru TKA/TPA dan anggota majelis ta'lim dari Desa Salassae, Desa Bulo Bulo, Desa Bontobulaeng, Desa Kambuno, serta Kelurahan Tanete di Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan.

Sejumlah 13 peserta, terdiri dari guru-guru TKA/TPA dan anggota majelis ta'lim desa/kelurahan, telah sukses menyelesaikan prosesi khatam Al-Qur'an. Acara ini dihadiri dan disaksikan oleh perwakilan Pemerintah Kabupaten Bulukumba, Kementerian Agama Kabupaten Bulukumba, BAZNAS Bulukumba, KUA Kecamatan Bulukumpa, BKPRMI Kecamatan Bulukumpa, Polsek Bulukumpa, Koramil Tanete, serta tokoh masyarakat dan agama, dan tamu undangan yang hadir.

Prosesi khataman ini diwarnai dengan penerapan kearifan lokal 'mappanre temme', di mana santri yang telah khatam diberi kesempatan untuk disuapi sokko dan ayam kampung nasu likku sebagai simbol penutupan.

"Kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Pemerintah Kabupaten Bulukumba, Kementerian Agama Kabupaten Bulukumba, dan semua pihak yang telah memberikan dukungan serta bantuan dalam program ini. Kami berharap Kampung Iqra Bulukumpa Toa Pusat Salassae mendapatkan perhatian lebih dari Pemerintah Kabupaten dan Kementerian Agama Kabupaten Bulukumba di masa mendatang," kata Gito Sukamdani.

Ucapan terima kasih juga disampaikan Gito Sukamdani kepada para panitia dan seluruh masyarakat Desa Salassae yang telah berperan aktif dalam proses perencanaan, persiapan, hingga pelaksanaan yang berlangsung sukses, aman, dan lancar.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x