Kopi Anrang dikemas per 200 gram. Proses pengemasannya pun secara manual menggunakan wadah kemasan standing pouch alufoil.
"Bahan minuman black coffee dari Kopi Anrang kami khususkan buat para pelanggan yang menyukai kopi hitam atau kopi tubruk," jelasnya.
Kopi Liberica di Indonesia
Pada era Tanam Paksa atau Cultuurstelsel (1830-1870) di masa Hindia Belanda, kolonial membuka sebuah perkebunan komersial pada koloninya di Hindia Belanda. Khususnya di Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dan sebagian Indonesia Timur.
Jenis kopi yang dikembangkan saat itu adalah arabika yang kemudian di Eropa dikenal dengan nama Java Coffee.
Pada tahun 1878 di hampir semua area perkebunan kopi Indonesia, terutama yang terletak di dataran rendah, rusak terkena hama penyakit karat daun. Pemerintah Hindia Belanda harus mendatangkan kopi jenis liberika.
Varian tanaman kopi ini sebenarnya belum banyak dikenal masyarakat Indonesia. Bahkan di Desa Anrang, penduduk setempat lebih mengenalnya sebagai "kopi Bugis."
Liberika adalah tanaman kopi endemik dari Afrika tepatnya Liberia.
Awalnya, tanaman kopi ini digolongkan dalam kelompok kopi robusta dengan nama ilmiah Coffea Canefora var Liberica. Tetapi pengelompokan paling baru dari para ilmuwan menyatakannya sebagai spesies sendiri dengan nama Coffea Liberica.
Kopi ini dibawa ke Indonesia pada abad ke-19 saat banyak tanaman kopi arabika saat itu terserang penyakit. Daerah di Indonesia yang banyak ditanami jenis kopi liberika adalah Bengkulu dan Jambi.