Miris, sejumlah relawan kemanusian di Bulukumba diduga tertular setelah menolong lelaki penghuni trotoar

18 Oktober 2022, 14:20 WIB
Momen saat lelaki renta Sattu dimandikan oleh para relawan kemanusiaan di Bulukumba. /Dok. Relawan Sosial Mandiri Bulukumba

 

WartaBulukumba - Lelaki senja penghuni trotoar yang mengidap penyakit TBC itu ditemukan oleh para relawan kemanusiaan di Kota Bulukumba pada September lalu.

Setelah belasan hari melakukan pendampingan, terbetik kabar dugaan sejumlah relawan kemanusiaan tersebut justru tertular.

Bulukumba adalah pemilik anak-anak kandung relawan kemanusiaan yang berjejaring di bawah bendera Relawan Sosial Mandiri.

Baca Juga: Kisah pilu lelaki renta sebatang kara di Kota Bulukumba yang tinggal di trotoar

Kasus lelaki Sattu adalah satu di antara sejumlah kasus kemanusiaan yang ditangani para aktivis Relawan Sosial Mandiri selama ini.

Terkait kabar dugaan relawan tertular, jubir Relawan Sosial Mandiri Bulukumba, Andhika Mappasomba mengungkapkan bahwa itu terjadi akibat 'keteledoran multi pihak'.

"Ini akibat keteledoran multipihak," jelasnya singkat saat dikonfirmasi WartaBulukumba.com pada Selasa, 18 Oktober 2022.

Baca Juga: Bulukumba dan 'orang-orang yang berjuang untuk bertahan' sepekan terakhir

Lelaki senja penghuni trotoar itu tidak memiliki apa-apa selain usia yang menua dan derita hidup berselimut penyakit. Dia lelaki lansia sebatang kara yang malang tanpa Adminduk.

Namanya Sattu, lelaki satu dan hitamnya waktu. Dia ditemukan oleh aktivis kemanusiaan dari jaringan Relawan Sosial Mandiri Bulukumba pada 14 September 2022 lalu.

Sekali waktu para aktivis kemanusiaan itu menerima telepon dari Lurah Terang Terang, Kecamatan Ujungbulu, Kabupaten Bulukumba.

Baca Juga: Warga Bulukumba penderita TB Paru ini menghuni rumah panggung yang sudah nyaris runtuh

Jubir Relawan Sosial Mandiri Bulukumba, Andhika Mappasomba, menuturkan lelaki renta yang malang itu dicukur dan dipotong kukunya atas inisiatif para relawan.

"Pada 16 September kawan-kawan relawan, Ceny dan lainnya bersama Ustadz Sudirman berinisiatif untuk mencukur, memotong kukunya dan memandikan beliau sebelum bersama Kabid Rehsos mengantar ke Dukcapil untuk melakukan perekaman E-KTP karena ternyata beliau tidak memiliki adminduk," ungkap Andhika Mappasomba.

Setelah melakukan perekaman E-KTP, para relawan lalu mengembalikan lelaki renta yang malang itu ke 'tempat tinggalnya' di trotoar.

Baca Juga: Warga kurang mampu di Bulukumba ini menghuni bekas WC umum dan sedang sakit keras

"Karena Bulukumba tidak memiliki tempat tinggal untuk lansia terlantar," kata Andhika.

Pada tanggal 18 September, salah satu relawan menerima telepon dari Lurah Terang Terang bahwa Wakil Bupati Bulukumba Andi Edy Manaf memberi perintah untuk membawa Sattu ke RSUD Bulukumba.

Relawan Ceny membawa Sattu ke RS. Setiba di IGD. Sattu diperiksa dan diberi tindakan medis hanya berupa infus selama dua hari.

Baca Juga: Pasca operasi mata di Bandung pasien bayi Khalid sudah boleh pulang ke Bulukumba

Selama sepekan di IGD, lelaki sebatang kara ini dipindahkan ke ruang perawatan Seruni sampai tanggal 5 Oktober 2022 sebelum diantar ke Balai Wirajaya Makassar.

Tersibak pula penuturan para relawan bahwa selama di Dahlia, pasien Sattu tidak mendapatkan tindakan medis apa-apa.

"Sempat saya tanyakan ke perawat di RS perihal penyakit beliau, perawatnya bilang bahwa pak Sattu sehat," tutur Ceny.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dia seorang lelaki trotoar yang tidak memiliki apa-apa selain usia yang menua dan derita hidup berselimut penyakit. Lelaki lansia malang yang tanpa Adminduk.

Sattu, lelaki satu dan hitamnya waktu, ditemukan oleh Relawan Sosial Mandiri Bulukumba pada 14 September 2022 lalu.

Saat itu para aktivis kemanusiaan menerima telepon dari Lurah Terang Terang, Kecamatan Ujungbulu, Kabupaten Bulukumba.

Jubir Relawan Sosial Mandiri Bulukumba, Andhika Mappasomba, menuturkan lelaki renta yang malang itu dicukur dan dipotong kukunya atas inisiatif para relawan.

"Pada 16 September kawan-kawan relawan, Ceny dan lainnya bersama Ustadz Sudirman berinisiatif untuk mencukur, memotong kukunya dan memandikan beliau sebelum bersama Kabid Rehsos mengantar ke Dukcapil untuk melakukan perekaman E-KTP karena ternyata beliau tidak memiliki adminduk," ungkap Andhika Mappasomba kepada WartaBulukumba.com pada Selasa, 18 Oktober 2022.

Setelah melakukan perekaman E-KTP, para relawan lalu mengembalikan lelaki renta yang malang itu ke 'tempat tinggalnya' di trotoar.

"Karena Bulukumba tidak memiliki tempat tinggal untuk lansia terlantar," kata Andhika.

Pada tanggal 18 September, salah satu relawan menerima telepon dari Lurah Terang Terang bahwa Wakil Bupati Bulukumba Andi Edy Manaf memberi perintah untuk membawa Sattu ke RSUD Bulukumba.

Relawan Ceny membawa Sattu ke RS. Setiba di IGD. Sattu diperiksa dan diberi tindakan medis hanya berupa infus selama dua hari.

Selama sepekan di IGD, lelaki sebatang kara ini dipindahkan ke ruang perawatan Dahlia 2 sampai tanggal 5 Oktober 2022 sebelum diantar ke Balai Wirajaya Makassar.

Tersibak pula penuturan para relawan bahwa selama di Dahlia, pasien Sattu tidak mendapatkan tindakan medis apa-apa.

"Sempat saya tanyakan ke perawat perihal penyakit beliau, perawatnya bilang bahwa pak Sattu sehat," tutur Ceny.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler