Narapidana Lapas Bulukumba dilatih pertanian modern

- 6 Mei 2023, 19:45 WIB
Ilustrasi hidroponik
Ilustrasi hidroponik /pixabay.com/marsraw

WartaBulukumba - Menghijau dan niscaya bernutrisi, tanaman bergizi tinggi dari hmetode hidroponik dihasilkan melalui kerja-kerja keterampilan yang dilakukan narapidana Lapas Bulukumba.

Lapas Bulukumba mengembangkan program pembinaan kemandirian bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) dengan memanfaatkan teknologi pertanian modern yaitu hidroponik.

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan narapidana dalam pertanian modern dan membantu mereka menjadi lebih mandiri setelah menjalani masa pidana.

Baca Juga: Bupati Bulukumba mutasi 34 pejabat administrator dan 44 pejabat pengawas

Metode hidroponik adalah teknik pertanian modern yang menggunakan air dan nutrisi sebagai pengganti tanah untuk menumbuhkan tanaman. Teknik ini dianggap lebih efisien dan produktif karena dapat menghasilkan panen yang lebih besar dengan penggunaan sumber daya yang lebih sedikit.

Lapas Bulukumba telah membangun fasilitas hidroponik di dalam area lapas yang dapat menampung berbagai jenis tanaman seperti sayuran selada. Narapidana yang mengikuti program ini akan dilatih untuk mengelola fasilitas hidroponik dan merawat tanaman dengan benar.

Setelah beberapa bulan, program pertanian modern di Lapas Bulukumba telah membuahkan hasil dengan panen selada hidroponik yang berkualitas tinggi dan dapat bersaing dengan produk-produk luar. Selada hidroponik ini diharapkan dapat menjadi produk unggulan Lapas Bulukumba dalam mempromosikan program pembinaan kemandirian dan pertanian modern di Indonesia.

Baca Juga: Bupati Bulukumba: 'Semua bisa dibicarakan bersama tanpa harus gaduh di medsos'

Program ini dapat memberikan dampak positif pada narapidana, mendorong mereka untuk lebih produktif dan mandiri selama masa pidana, serta mempersiapkan mereka untuk mengembangkan keterampilan yang dapat diaplikasikan di luar Lapas.

Menurut Kepala Lapas Kelas IIA Bulukumba, Mutzaini, hasil panen selada hidroponik ini telah dijual dalam kegiatan One Day One Prison Product dengan pasar murah yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Bakti Pemasyarakatan ke-59 Kementerian Hukum dan HAM RI.

"Metode hidroponik adalah teknik pertanian modern yang menggunakan air dan nutrisi sebagai pengganti tanah untuk menumbuhkan tanaman. Teknik ini dianggap lebih efisien dan produktif karena dapat menghasilkan panen yang lebih besar dengan penggunaan sumber daya yang lebih sedikit," jelasnya dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 6 Mei 2023.

Baca Juga: Kabupaten Bulukumba masih membutuhkan SDM DLHK

Selada menjadi produk terlaris dalam kegiatan tersebut dengan mencapai 525 batang dengan nilai Rp2,1 juta.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan, Liberti Sitinjak memberikan apresiasi terkait program pembinaan ini dan berharap agar kegiatan ini dapat terus dikembangkan dan ditambah kualitasnya serta kuantitasnya sebagai sarana pembinaan kemandirian kepada Warga Binaan yang berkelanjutan.***

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x