Tokoh literasi Sulawesi Selatan ajak masyarakat menulis bersama dalam buku 'Obituari Usdar Nawawi'

29 September 2022, 17:16 WIB
Usdar Nawawi /Album keluarga Usdar Nawawi

WartaBulukumba - Lebih dari sekadar kepingan dalam gerakan literasi yang terus merayap dan menjalar ke setiap relung kota-kota hingga perkampungan.

Sebuah buku yang sementara diberi judul "Obituari Usdar Nawawi - Secangkir Kopi Cinta dan Kepulan Ingatan" sedang digagas dan dipersiapkan.

Ketua tim editor buku ini adalah seorang tokoh literasi Sulawesi Selatan, Bachtiar Adnan Kusuma (BAK).

Baca Juga: Tokoh literasi Sulsel Bachtiar Adnan Kusuma ungkap 'warisan' penting wartawan senior asal Bulukumba

BAK memiliki kesan dan kenangan khusus terhadap wartawan senior Usdar Nawawi.

"Usdar Nawawi adalah seorang senior sekaligus seorang sahabat yang memiliki sifat sangat bersahabat menghargai para yunior yang berprestasi," tutur BAK dari Masjid Nabawi di Madinah, melalui wawancara via WhatsApp dengan WartaBulukumba.com pada Rabu, 28 September 2022.

"Ada satu satu hal menarik bagi saya, konsistensi dan istiqomahi beliau dalam menekuni dunia jurnalistik sejak dulu. Sebagai jurnalis dan penulis, sangat sulit menemukan sosok seperti dia," tuturnya.

Baca Juga: Karangan bunga masih mengalir ke rumah duka wartawan senior asal Bulukumba

BAK juga menuturkan bahwa Usdar Nawawi selain memiliki kemampuan menulis yang sangat baik juga mampu mendirikan dan mengelola perusahaan media online secara profesional.

Produksi berita media online BugisPos.com yang dipimpin Usdar Nawawi maupun tulisan dalam kolom "Ngopi Rong" yang diasuh almarhum dinilai BAK sebagai sebuah rentetan karya jurnalistik yang bernas.

Adapun "Ngopi Rong" menurut BAk adalah sebuah kolom esai yang paling pedas dan sekaligus membuktikan potensi literasi seorang Usdar Nawawi.

Baca Juga: Jejak perjalanan jurnalistik lelaki kelahiran Tanjung Bira Bulukumba Wakil Ketua PWI Sulsel

BAK mengungkapkan kemampuan kompetensi yang dimiliki almarhum Usdar Nawawi merupaan 'warisan' penting buat generasi muda khususnya para penulis dan jurnalis muda. 

Berikut narasi ajakan menulis bersama dalam buku obituari Usdar Nawawi tersebut:

Begitu banyak orang yang memiliki tautan ingatan, kenangan dan kesan terhadap seorang Usdar Nawawi.

Ada yang selintas, berkelebat, lamat-lamat, hingga yang begitu kuat melekat. Sekelebat apapun itu namun semuanya terasa layak dihimpun sebagai keping-keping mozaik untuk dibangun menjadi sebuah "monumen".

Mendokumentasikan ingatan dan kenangan terhadap seorang Usdar Nawawi adalah juga membangun dan merawat warisan-warisan positif dari almarhum semasa hidupnya.

Keintiman personal itu ada dalam bentuk kedekatan secara fisik lantaran berteman dan bersahabat dengan almarhum. Mereka melintasi berbagai peristiwa yang tentu saja sebagian besar luput dari dokumentasi teks maupun digital.

Banyak pula yang memiliki kedekatan personal dengan almarhum meskipun tidak pernah saling mengenal secara langsung. Mereka ini dekat dengan sejumlah pemikiran dan gagasan melalui berbagai tulisan almarhum.

Banyak juga yang menyimpan pengalaman kedekatan personal lantaran tersihir oleh buah pemikiran beliau melalui sebuah wacana dan dialektika yang mereka peroleh saat almarhum menjadi seorang pembicara dalam sebuah acara diskusi. Bahkan banyak juga mengalami pengalaman serupa itu melalui obrolan di kedai kopi bersama almarhum.

Kami mengajak Anda, sesiapa saja, untuk meneteskan sebuah tulisan yang memuat pengalaman personal itu dengan Usdar Nawawi dalam salah satu atau banyak lekuk hidup Anda.

Kita akan mengumpulkannya dalam sebuah monumen berbentuk sebuah buku kumpulan tulisan tentang dan seputar ihwal diri beliau semasa hidupnya.

Kami tunggu melalui email:
yapensi07@yahoo.co.id
atau
ivankavalera@gmail.com

Tulisan maksimal 4 halaman diketik dalam bentuk file MS Words. Selambatnya pengiriman naskah tanggal 14 Oktober 2022. Harap menyertakan biodata singkat penulis di bawah tulisan.

"Jika Usdar Nawawi telah membukukan 100 esai di antara 1000 lebih esainya ke dalam sebuah buku berjudul 'Ngopi Rong' maka giliran kita menerima 'ajakan ngopi' Usdar Nawawi dengan membuat satu saja tulisan tentangnya," kata BAK.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler