Diberi judul "Pasalewangeng Wanua" yang berarti merawat kampung atau semesta. Atmosfer dan pesan-pesan di dalamnya senapas dengan Ruwat Jagat.
"Tari ini dikombinasikan dengan gerakan riang gembira dengan maksud melestarikan alam dan budaya dengan riang gembira," tutur Ichdar YN.
Ribuan masyarakat tumpah ruah memadati jalan utama Kota Pacitan. Semua mengikuti dan menyaksikan prosesi Ruwat Jagat.
Ruwat Jagat dimeriahkan oleh pementasan Barong Abang Wonogiri, . Kemlaka Etnik Boyolali, Rampak Butho Magelan, Thetek Melek Pacitan, Tari Keling Ponorogo, Kethek Ogleng Pacitan dan Al Farabi Squad Bulukumba Sulsel
Al Farabi Squad ke Pacitan berangkat dengan dana minim namun seniman-seniman Bulukumba ini teap bersemangat hingga pulang kembali ke Bulukumba.
Ichdar YN mengungkapkan sejumlah penyumbang yang membantu mereka hingga bisa tiba ke Pacitan.
Baca Juga: Kolaborasi esai penggiat literasi Bulukumba dalam buku 'Sabda Teknologi'
"Bantuan pribadi pak bupati Rp5 juta, ada hasil jualan kaos, sumbangsih teman-teman, sumbangan Ketua PKK, Sisanya tabungan sanggar. Hahahaha.. berangkat dengan 14 personel melalui kapal laut," ungkap chdar YN dengan santai.***