Sebelum pulang ke Bulukumba seniman-seniman Al Farabi Squad dijamu khusus oleh Bupati Pacitan

- 8 November 2022, 06:00 WIB
Sebelum meninggalkan PAcitan, Al Farabi Squad dari Bulukumba dijamu secara khusus oleh Bupati Pacitan di Rujab.
Sebelum meninggalkan PAcitan, Al Farabi Squad dari Bulukumba dijamu secara khusus oleh Bupati Pacitan di Rujab. /Dok. Al Farabi Bulukumba

Diberi judul "Pasalewangeng Wanua" yang berarti merawat kampung atau semesta. Atmosfer dan pesan-pesan di dalamnya senapas dengan Ruwat Jagat.

Baca Juga: Pinisi, kriya logam dan seniman muda Bulukumba ini 'melayari' pameran tunggal di Joning Art Space Yogyakarta

"Tari ini dikombinasikan dengan gerakan riang gembira dengan maksud melestarikan alam dan budaya dengan riang gembira," tutur Ichdar YN.

Ribuan masyarakat tumpah ruah memadati jalan utama Kota Pacitan. Semua mengikuti dan menyaksikan prosesi Ruwat Jagat.

Ruwat Jagat disebut-sebut sebagai momentum untuk bisa merenung apalagi dengan kondisi akhir-akhir ini banyak bencana. Ruwat Jagat diharapkan menambah empati, kewaspadaan dan menambah ikhtiar kita.
 

Ruwat Jagat dimeriahkan oleh pementasan Barong Abang Wonogiri, . Kemlaka Etnik Boyolali, Rampak Butho Magelan, Thetek Melek Pacitan, Tari Keling Ponorogo, Kethek Ogleng Pacitan  dan Al Farabi Squad Bulukumba Sulsel

Al Farabi Squad ke Pacitan berangkat dengan dana minim namun seniman-seniman Bulukumba ini teap bersemangat hingga pulang kembali ke Bulukumba.

Ichdar YN mengungkapkan sejumlah penyumbang yang membantu mereka hingga bisa tiba ke Pacitan.

Baca Juga: Kolaborasi esai penggiat literasi Bulukumba dalam buku 'Sabda Teknologi'

"Bantuan pribadi pak bupati Rp5 juta, ada hasil jualan kaos, sumbangsih teman-teman, sumbangan Ketua PKK, Sisanya tabungan sanggar. Hahahaha.. berangkat dengan 14 personel melalui kapal laut," ungkap chdar YN dengan santai.***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x