Puisi Taufik Ismail 'Rasulullah Menyuruh Kita'

- 12 April 2022, 02:00 WIB
 Taufik Ismail
Taufik Ismail /twitter/@muhammadiyah/

WartaBulukumba - Letupan-letupan realitas sosial hingga nafas islami sangat terasa dalam atmosfer puisi-puisi karya Taufik Ismail.

Taufik Ismail dikategorikan sebagai penyair Angkatan '66 oleh HB Jassin. 

Taufik Ismail menulis buku kumpulan puisi, seperti Malu (Aku) Jadi Orang IndonesiaTirani dan BentengTiraniBentengBuku Tamu Musim PerjuanganSajak Ladang JagungKenalkan, Saya HewanPuisi-puisi LangitPrahara Budaya:Kilas Balik Ofensif Lekra/PKI dkkKetika Kata Ketika WarnaSeulawah-Antologi Sastra Aceh, dan lain-lain.

Baca Juga: Inilah tradisi unik masyarakat Bulukumba dalam bulan Ramadhan yang telah lama hilang

Banyak puisinya dinyanyikan grup musik Bimbo, dua lagu yang paling terkenal adalah Sajadah Panjang dan Rasul Menyuruh Kita. Sebaliknya ia menulis lirik buat mereka dalam kerja sama. Iapun menulis lirik buat Chrisye, Yan Antono (dinyanyikan Ahmad Albar) dan Ucok Harahap. Menurutnya kerja sama semacam ini penting agar jangkauan publik puisi lebih luas.

Bosan dengan kecenderungan puisi Indonesia yang terlalu serius, di awal 1970-an menggarap humor dalam puisinya. Sentuhan humor terasa terutama dalam puisi berkabar atau narasinya.

Antologi puisinya berjudul Rendez-Vous diterbitkan di Rusia dalam terjemahan Victor Pogadaev dan dengan ilustrasi oleh Aris Aziz dari Malaysia.

Baca Juga: Malam lailatul qadar, kenali tanda-tanda turunnya

Penyair dan kritikus sastra Indonesia Saut Situmorang pernah memberitakan dalam media sastra Boemipoetra, bahwa Taufiq melakukan aksi plagiarisme atas karya penyair Amerika bernama Douglas Malloch (1877 – 1938) berjudul Be the Best of Whatever You Are.

Berikut salah satu puisi yang sangat kental dengan religiusitas seorang Taufik Ismail. Puisi ini juga pernah digubah menjadi lagu oleh gruo Bimbo.

RASULULLAH MENYURUH KITA
Oleh: Taufik Ismail (1990)

Rasul menyuruh kita mencintai yatim piatu
Rasul sendiri waktu kecil tanpa ayah, tiada ibunda
Mencintai anak yatim piatu adalah mencintai Rasul kita

Baca Juga: Bolehkah sikat gigi saat puasa? Begini penjelasan UAS, UAH dan Buya Yahya

Rasul menyuruh kita mencintai orang miskin
Rasul sendiri tanpa harta, dia lelaki yang sungguh miskin
Mencintai orang miskin adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang lapar
Rasul sendiri ketat ikat pinggangnya, tak pernah longgar
Mencintai orang lapar adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang-orang tergilas
Rasul sendiri teladan ketegaran ketika ditindas
Mencintai orang tertindas adalah mencintai Rasul kita

Baca Juga: Apakah menelan ludah membatalkan puasa? Simak penjelasan para ulama

Rasul menyuruh kita mencintai hewan, pohon dan lingkungan
Rasul sendiri lemah lembut pada kucing kesayangan
Mencintai satwa dan alam lingkungan adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita santun dalam beda pendapat
Rasul sendiri tidak marah bila beliau didebat
Santun dalam beda pendapat adalah mencintai Rasul kita

Kita cintai orang-orang lapar dan berkekurangan
Kita cintai orang-orang tertindas, dimanapun mereka
Kita cintai anak yatim dan piatu

Baca Juga: Keutamaan membaca Al Quran dalam bulan suci Ramadhan

Pada Rasulullah kita bersangatan cinta
Gemetar kami dalam zikir
Gagap kami menyanyikan shalawat

Tiada cukup butir tasbih
Tiada memada kosa kata
Dalam membalas cintanya
Secara sederhana.***

 

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah