Mengapa perlu ada penyesuaian? Karena ternyata, Bumi membutuhkan waktu sekitar 365,25 hari untuk mengorbit matahari.
Baca Juga: Tutorial lengkap menggunakan Google Pay: Bisa menghasilkan uang dengan mudah
Pengertian Tahun Kabisat
Tahun kabisat, dengan 366 hari, adalah mekanisme penyesuaian waktu. Ini merupakan cara kalender kita untuk 'menyelamatkan' 0,25 hari yang terakumulasi setiap tahun, yang kemudian 'dibayarkan' setiap empat tahun sekali sebagai satu hari tambahan di bulan Februari.
Menariknya, penentuan bulan Februari sebagai tempat 'penyimpanan' hari tambahan ini memiliki sejarah yang panjang. Berasal dari praktik Romawi kuno, musim dingin dulunya tidak dibagi menjadi bulan tertentu.
Pada 1582, Paus Gregorius XIII memperkenalkan Kalender Gregorian, yang menjadi standar waktu dunia saat ini. Dalam kalender ini, tahun yang habis dibagi empat adalah tahun kabisat, dengan pengecualian tertentu untuk menyempurnakan kesesuaian dengan tahun astronomi.
Dampak dan Pengaruh Hari Kabisat
Tahun Kabisat bukan sekadar fakta astronomi atau kalender, melainkan memiliki pengaruh sosial dan budaya. Contohnya, tradisi dan kepercayaan tertentu yang berkembang di sekitar hari tambahan ini, membuat Leap Day tidak hanya menjadi fenomena waktu tapi juga bagian dari kekayaan budaya.
Dengan pemahaman ini, kita dapat melihat lebih dalam tentang pentingnya Leap Day dan Tahun Kabisat, bukan hanya sebagai fakta astronomi, tapi sebagai bagian integral dari kehidupan dan budaya kita.***