Bukan struktur alami! Ilmuwan ungkap Gunung Padang adalah piramida yang dibangun oleh peradaban maju

WartaBulukumba.Com - Teori bahwa Gunung Padang buatan manusia semakin diperkuat dengan sebuah hasil penelitian terbaru sekelompok ilmuwan bahwa Gunung Padang dibangun oleh peradaban maju. Di jantung Jawa Barat, di balik misteri lebat, lapisan abu vulkanik telah menyimpan rahasia berabad-abad. Batu-batu andesit memeluk cerita lama, menyingkap peradaban yang tersembunyi dalam arsitektur 'kuno' saat defenisi 'kuno' gamang menghadapi 'pengertian ulang'.

Ada lapisan konstruksi menari di balik Gunung Padang dengan rahasia zaman prasejarah di mana pencapaian ilmu pengetahuan modern sepertinya harus merekonstruksi seperti a[a defenisi prasejarah. Sebab di sana ada teknologi yang dalam beberapa versi diyakini justru melampaui teknologi manusia hari ini.

Yang mencengangkan, studi terbaru terhadap Gunung Padang juga menyimpulkan bahwa ada beberapa peradaban yang berasal dari periode-periode yang berbeda. 

Temuan mencengangkan dari penelitian terbaru ini dipimpin oleh Ketua Tim Peneliti, Profesor Danny Hilman Natawidjaja, telah menghasilkan kesimpulan yang menarik dan signifikan.

Baca Juga: Selain Atlantis, situs Gunung Padang juga dikaitkan Lemurian dan Sundaland! Inilah hasil-hasil penelitiannya

Situs Gunung Padang adalah Piramida

Studi ini, yang dipublikasikan pada 20 Oktober 2023 di Wiley Online Library, berjudul "Geo-archaeological prospecting of Gunung Padang buried prehistoric pyramid in West Java, Indonesia" ("Penyelidikan geo-arkeologi mengenai piramida prasejarah Gunung Padang yang terkubur di Jawa Barat, Indonesia"), menegaskan bahwa Gunung Padang adalah sebuah piramida prasejarah yang dibangun dalam berbagai lapisan, baik waktu maupun tingkat teknologi dan kecerdasan.

Piramida ini, menurut studi tersebut, terdiri dari inti batu lava andesit yang diatur secara cermat dan dilapisi oleh lapisan konstruksi batu yang menunjukkan bukti jelas bahwa Gunung Padang bukanlah hasil alami, melainkan konstruksi manusia yang teliti.

Situs ini kemudian ditinggalkan untuk waktu yang lama sebelum kemudian diubah kembali oleh pembangun berikutnya. Sepanjang sejarahnya, Gunung Padang telah mengalami banyak tahapan modifikasi, menghadapi pengaruh cuaca dan pengabaian yang signifikan.

Baca Juga: Inilah perspektif dan hasil penelitian ilmiah koneksi antara Atlantis dengan situs Gunung Padang